MAKALAH LEMBAGA SOSIAL
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Terbentuknya lembaga sosial bermula
dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana
diungkapkan oleh Soerjono
Soekanto lembaga
sosial tumbuh karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan.Untuk mendapatkan
keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai
paduan bertingkahlaku.
Mula-mula
sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-kelamaan
norma tersebut dibuat secara sadar. Contoh: Dahulu di dalam jual beli,
seorang perantara tidak harus diberi bagian dari keuntungan. Akan tetapi,
lama-kelamaan terjadi kebiasaan bahwa perantara tersebut harus mendapat
bagiannya, di mana sekaligus ditetapkan siapa yang menanggung itu, yaitu
pembeli ataukah penjual.
Sejumlah norma-norma ini kemudian
disebut sebagai lembaga sosial.Namun, tidak semua norma-norma yang ada dalam masyarakat
merupakan lembaga sosial karena untuk menjadi sebuah lembaga sosial sekumpulan
norma mengalami proses yang panjang.Menurut Robert
M.Z. Lawang
proses tersebut dinamakan pelembagaan atau institutionalized,
yaitu proses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana suatu pola perilaku yang mapan itu
terjadi.Dengan kata lain, pelembagaan adalah suatu proses berjalan dan
terujinya sebuah kebiasaan dalam masyarakat menjadi institusi/ lembaga yang akhirnya harus menjadi paduan dalam kehidupan bersama.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian pada latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah bagaimana latar belakang terjadi lembaga-lembaga sosial itu
didalam masyarakat dan bagaimanapula peranan lembaga tersebut dalam masyarakat.
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana lembaga-lembaga sosial
itu terbentuk di dalam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Lembaga Sosial
Ada
beberapa definisi lembaga sosial menurut para ahli, yaitu :
a.
Paul
Horton dan Chester L.Hunt
Lembaga sosial adalah sistem norma –
norma sosial dan hubungan hubungan yang menyatukan nilai – nilai dan prosedur –
prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
b.
Peter
L. Berger
Lembaga sosial adalah suatu prosedur
yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa
bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.
c.
Mayor
Polak
Lembaga sosial adalah suatu kompleks
atau sistem peraturan dan adat istiadat yang mempertahankan nilai – nilai
penting.
d.
W.
Hamilton
Lembaga sosial adalah tata cara
kehidupan kelompok, yang apabila dilanggar akan dijatuhi berbagai derajat
sanksi.
e.
Robert
Maclver dan C.H. Page
Lembaga sosial adalah prosedur atau
tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang
tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.
Setelah
memahami beberapa pengertian lembaga sosial yang dikemukakan oleh para ahli di
atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa lembaga sosial berkaitan dengan
hal-hal berikut ini:
(1)
Seperangkat
norma yang saling berkaitan, bergantung, dan memengaruhi. Maksudnya sistem
norma tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain dan membentuk sebuah
institusi dalam sebuah proses yang cukup panjang.
(2)
Seperangkat
norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan
hidup. Seperangkat norma bersifat fleksibel, seperti telah dibahas pada saat
kamu duduk di kelas X dulu, bahwa norma sosial adalah sesuatu yang dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan hidup dan juga pola pemikiran seseorang atau
sekelompok masyarakat. Dengan adanya suatu perubahan sosial yang sifatnya
menyeluruh, maka kemungkinan besar norma sosial juga akan ikut berubah.
(3) Seperangkat norma yang mengatur
hubungan antarwarga masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur.
Sebagaimana fungsi dari norma itu sendiri, yaitu sebagai pengatur pola perilaku
manusia sebagai anggota masyarakat, yang keberadaannya sangat dibutuhkan untuk
mencapai keteraturan sosial.
Lembaga
sosial merupakan pola yang terorganisasi untuk memenuhi berbagai keperluan
manusia, yang terlahir dengan adanya berbagai budaya, sebagai suatu ketetapan
yang tetap, untuk memperoleh konsep kesejahtraan masyarkat dan melahirkan suatu
struktur.Jadi,Lembaga sosial adalah wadah dari sekumpulan norma atau kaidah
yang mengatur pendukungnya dalam rangka mewujudkan kebutuhan masyarakat yang
bersifat khusus.
B.
Ciri-Ciri Lembaga Sosial
Meskipun lembaga sosial merupakan
suatu konsep yang abstrak, ia memiliki sejumlah ciri dan karakter yang dapat
dikenali.
Menurut
J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga
Sosial" (General Features of Social Institution) menguraikan
sebagai berikut:
1.
Lembaga
sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku
yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas masyarakat dan hasil-hasilnya. Ia
terdiri atas kebiasaan-kebiasaan, tata kelakukan, dan unsur-unsur kebudayaan
lain yang tergabung dalam suatu unit yang fungsional.
2.
Lembaga
sosial juga dicirikan oleh suatu tingkat kekekalan tertentu. Oleh karena
lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang berkisar pada kebutuhan
pokok, maka sudah sewajarnya apabila terus dipelihara dan dibakukan.Lembaga
sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Lembaga pendidikan sudah
pasti memiliki beberapa tujuan, demikian juga lembaga perkawinan, perbankan, agama, dan lain- lain.
3.
Terdapat
alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga sosial.
Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta masjid, gereja, pura, dan wihara untuk lembaga agama.
4.
Lembaga
sosial biasanya juga ditandai oleh lambang-lambang atau simbol-simbol tertentu.
Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambar tujuan dan fungsi lembaga
yang bersangkutan. Misalnya, cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera dan
lagu kebangsaan untuk negara, serta seragam sekolah dan badge (lencana) untuk sekolah.
5.
Lembaga
sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang merumuskan tujuan,
tata tertib, dan lain-lain. Sebagai contoh, izin kawin dan hukum perkawinan
untuk lembaga perkawinan.
Sedangkan
seorang ahli sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan
karakteristik dari lembaga sosial. Menurutnya terdapat sembilan ciri khas
(karakteristik) lembaga sosial sebagai berikut
:
1.
Setiap
lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat.
2.
Setiap
lembaga sosial mempunyai nilai pokok yang bersumber dari anggotanya.
3.
Dalam
lembaga sosial ada pola-pola perilaku permanen menjadi bagian tradisi
kebudayaan yang ada dan ini disadari anggotanya.
4.
Ada
saling ketergantungan antarlembaga sosial di masyarakat, perubahan lembaga
sosial satu berakibat pada perubahan lembaga sosial yang lain.
5.
Meskipun
antarlembaga sosial saling bergantung, masing-masing lembaga sosial disusun dan
di- organisasi secara sempurna di sekitar rangkaian pola, norma, nilai, dan
perilaku yang diharapkan.
6.
Ide-ide
lembaga sosial pada umumnya diterima oleh mayoritas anggota masyarakat,
terlepas dari turut tidaknya mereka berpartisipasi.
7.
Suatu
lembaga sosial mempunyai bentuk tata krama perilaku.
8.
Setiap
lembaga sosial mempunyai simbol-simbol kebudayaan tertentu.
9.
Suatu
lembaga sosial mempunyai ideologi sebagai dasar atau orientasi kelompoknya
Dapat diambil
kesimpulan bahwa ciri-ciri lembaga sosial adalah:
•
Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu
•
Mempunyai tujuan tertentu
•
Mempunyai perlengkapan untuk mencapai tujuan itu
•
Memiliki lambang-lambang
•
Memiliki tradisi tertulis & tidak tertulis
•
Memenuhi kebutuhan pokok
•
Merupakan usaha penghormatan dan penghargaan nilai
•
Pola tingkah laku tetap
•
Saling mempengaruhi
•
Berisi norma, nilai, dan tingkah laku ideal
•
Memenuhi cita-cita/tujuan bersama
C.
Fungsi
Lembaga Sosial
·
Menurut
Soerjono
Soekanto, lembaga
sosial memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Memberikan pedoman pada
anggota-anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bersikap atau bertingkah
laku dalam menghadapi masalah-masalah yang muncul atau berkembang di lingkungan
masyarakat, termasuk yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan.
2. Menjaga keutuhan masyarakat yang
bersangkutan
3. Memberikan pengarahan kepada
masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, yaitu sistem pengawasan
masyarakat terhadap anggota-anggotanya
·
Menurut
Horton dan Hunt, fungsi lembaga sosial adalah:
1. Fungsi Manifes atau fungsi nyata
yaitu fungsi lembaga yang disadari dan diakui oleh seluruh masyarakat
2.
Fungsi
Laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi lembaga sosial yang tidak disadari
atau bahkan tidak dikehendaki atau jika di ikuti dianggap sebagai hasil
sampingan dan biasanya tidak dapat diramalkan.
D.
Proses
Pertumbuhan Lembaga Social
Proses
terjadinya lembaga sosial dapat melalui dua cara,yaitu sebgai berikut:
1.
Secara Tidak Terencana
Maksudnya
adalah institusi itu lahir secara bertahap dalam kehidupan masyarakat, biasanya
hal ini terjadi ketika masyarakat dihadapkan pada masalah atau hal-hal yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang sangat penting. Contohnya
adalah dalam kehidupan ekonomi , dimasa lalu , untuk memperoleh suatu barang
orang menggunakan system barter , namun karena dianggap sudah tidak efisien dan
menyulitkan , maka dibuatlah uang sebagai alat pembayaran yang diakui
masyarakat, hingga muncul lembaga ekonomi seperti bank dan sebagainya
2.
Secara Terencana
Maksudnya
adalah institusi muncul melalui suatu proses perncanaan yang matang yang diatur
oleh seseorang atau kelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang.
Contohnya lembaga transmigrasi yang dibuat oleh pemerintah sebagai cara untuk
mengatasi permasalahan kepadatan penduduk. Singkat kata bahwa proses
terbentuknya lembaga social berawal dari individu yang saling membutuhkan .
Saling membutuhkan ini berjalan dengan baik kemudian timbul aturan yang disebut
norma kemasyarakatan. Norma kemasyarakatan dapat berjalan baik apabila
terbentuk lembaga social.
E.
Tipe-Tipe
Lembaga Sosial
Menurut John
Lewis Gillin
dan John
Philip Gillin,
tipe-tipe lembaga sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.
Berdasarkan
Sudut Perkembangan
·
Cresive
institution
yaitu institusi yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat.
Contoh: lembaga perkawinan, hak milik dan agama
·
Enacted
institution
yaitu institusi yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Contoh: lembaga utang piutang dan lembaga pendidikan
2.
Berdasarkan
Sudut Nilai yang Diterima Oleh Masyarakat
·
Basic
institution
yaitu institusi sosial yang dianggap penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: keluarga, sekolah, dan
negara.
·
Subsidiary
institution
yaitu institusi sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap oleh
masyarakat kurang penting dan berbeda di masing-masing masyarakat seperti
rekreasi.
3.
Berdasarkan
Sudut Penerimaan Masyarakat
·
Approved dan sanctioned institution
yaitu institusi sosial yang diterima oleh masyarakat, misalnya sekolah atau
perusahaan dagang.
·
Unsanctioned
institution
yaitu institusi yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu
memberantasnya. Contoh: sindikat kejahatan, pelacuran, dan perjudian.
4.
Berdasarkan
Sudut Penyebarannya
·
General
institution
yaitu institusi yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia. Contoh:
institusi agama
·
Restricted
institution
yaitu institusi sosial yang hanya dikenal dan dianut oleh sebagian kecil
masyarakat tertentu. Contoh: lembaga agama Islam, Kristen Protestan, Hindu, dan Budha.
5.
Berdasarkan
Sudut Fungsinya
·
Operative
institution
yaitu institusi yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang
diperlukan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh: institusi ekonomi.
·
Regulative
institution
yaitu institusi yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan dalam
masyarakat. Contoh: institusi hukum dan politik seperti pengadilan dan
kejaksaan.
F.
Peranan
Lembaga Sosial
1.
Lembaga
Keluarga
Keluarga adalah unit social yang
terkecil dalam masyarakat. Dan juga institusi pertama yang dimasuki seorang
manusia ketika dilahirkan.
a)
Proses
Terbentuknya Keluarga:
Pada umumnya keluarga terbentuk
melalui perkawinan yang sah menurut agama, adat atau pemerintah dengan proses
seperti dibawah ini :
(1)
Tahap
formatif atau pre neptual, masa persiapan sebelum perkewinan. Meliputi
peminangan atau pertunangan,
(2)
Tahap
perkawinan atau nuptual stage, yaitu ketika dilangsungkannya perkawinan dan
sesudahnya tetapi sebelum melahirkan anak- anak,
(3)
Tahap
pemeliharaan anak-anak atau child rearing stage yaitu keluarga dengan anak-anak
hasil perkawinan,
(4)
Tahap
keluarga dewasa atau maturity stage yaitu suatu kelaurga dengan anak-anak yang
telah mampu berdiri sendiri dan membentuk keluarga baru.
b)
Karakteristik Keluarga
Menurut Mac Iver dan Charlen Horton:
(1)
Merupakan
hubungan perkawinan
(2)
Bentuk
suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang dibentuk atau
dipelihara
(3)
Mempunyai
suatu sistem tata nama (nomeclatur) termasuk perhitungan garis keturunan
(4)
Mempunyai
fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggotanya
(5)
Merupakan
tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga
\
c)
Fungsi dan Peran Lembaga Keluarga
Ø Fungsi keluarga
Adapun
fungsi keluarga adalah:
1. Fungsi Reproduksi
Artinya
dalam keluarga anak-anak merupakan wujud dari cinta kasih dan tanggung jawab
suami istri meneruskan keturunannya.
2. Fungsi Sosialisasi
Artinya
bahwa keluarga berperan dalam membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan
harapan orang tua dan masyarakatnya. Keluarga sebagai wahana sosialisasi primer
harus mampu menerapakan nilai dan norma masyarakat melalui keteladanan orang
tua.
3. Fungsi Afeksi
Artinya
didalam keluarga diperlukan kehangatan rasa kasih saying dan perhatian antar
anggota keluarga yang merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai makluk
berpikir dan bermoral (kebutuhan integratif) apabila anak kurang atau tidak
mendapatkannya , kemungkinan ia sulit untuk dikendalikan nakal, bahkan dapat
terjerumus dalam kejahatan.
4. Fungsi Ekonomi
Artinya
bahwa keluarga terutama orang tua mempunyai kewajiban ekonomi seluaruh
keluarganya . Ibu sebagai sekretaris suami didalam keluarga harus mampu
mengolah keuangan sehingga kebutuahan dalam rumah tangganya dapat dicukupi.
5. Fungsi Pengawasan Sosial
Artinya
bahwa setiap anggota keluarga pada dasarnya saling melakukan control atau
pengawasan karena mereka memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga nama baik
keluarga .
6. Fungsi Proteksi (Perlindungan)
artinya
fungsi perlindungan sangat diperlukan keluarga terutma anak , sehigngga anak akan
merasa aman hidup ditengah-tengah keluarganya. Ia akan merasa terlindungi dari
berbagai ancaman fisik mapun mental yang dating dari dalam keluarga maupun dari
luar keluarganya.
7. Fungsi Pemberian Status
Artinya
bahwa melalui perkawinan seseorang akan mendapatkan status atau kedudukan yang
baru di masyarakat yaitu suami atau istri. Secara otomatis mereka akan
diperlakukan sebagai orang yang telah dewasa dan mampu bertanggung jawab kepada
diri, keluarga, anak-anak dan masyarakatnya.
Ø Peran Keluarga
Adapun peran keluarga adalah dasar
pembantu utama struktur sosial yang lebih luas. Jadi keluarga sebagai wadah
pembentukan tingkah laku masyarakat termasuk dalam saluran penerus
tradisi/budaya dalam masyarakat.Berkembangnya gaya hidup baru yang merusak
fungsi keluarga menurut Giddens yaitu: hidup bersama diluar nikah
(cohabitation), keluarga orang tua homoseksual (gay parent families) dan hidup
membujang.
2.
Lembaga
Pendidikan
Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian
lembaga pendidikan,antara lain:
a. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Dra. Nur
Uhbiyati
Lembaga
Pendidikan adalah badan usaha yang bergerak dan bertanggung jawab atas
terselenggaranya pendidikan terhadap anak didik
b. Menurut Enung K. Rukiyati, Fenti Himawati
Lembaga
Pendidikan adalah wadah atau tempat berlangsungnyaproses pendidikan yang
bersama an dengan proses pembudayaan.
c. Menurut Hasbullah
Lembaga
Pendidikan adalah tempat berlangsungnya prosespendidikan yang meliputi
pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat. Didalam lembaga pendidikan
terdapat dua fungsi yaitu :
(1)
Fungsi Manifest Lembaga Pendidikan
·
Membantu
orang untuk mencari nafkah
·
Menolong
mengembangkan potensinya demi pemenuhan kebutuhan hidupnya.
·
Melestarikan
kebudayaan dengan caramengajarkannya dari generasi kegenerasi berikutnya.
·
Merangsang
partisipasi demokrasi melalui pengajaran ketrampilan berbicara dan
mengembangkan cara berpikir rasional
·
Memperkaya
kehidupan dengan cara menciptakan kemungkainan untuk berkembangnya cakrawala
intelektual dan cinta rasa keindahan.
·
Meningkatkan
kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan pribadi dan berbagai kursus
·
Meningkatkan
taraf kesehatan para pemuda bangsa melalui latihan dan olahraga.
·
Menciptakan
warga Negara yang patreotik melalui pelajaran yang menggambarkan kejayaan
bangsa.
·
Membentuk
kepribadian yaitu susunan unsur dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku
atau tindakan dari tiap-tiap individu.
(2) Fungsi
Laten Lembaga Pendidikan
·
Mengurangi
pengendalian orang tua melalui pendidikan sekolah orang tua melimoahkan tugas
dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah
·
Menyediakan
saranan untuk pembangkangan , Sekolah mempunyai potensi untuk menanamkan nilai
pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan
pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya
pendidikan seks dan sikap terbuka.
·
Mempertahankan
system kelas social , Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan
kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise , privilese, dan
status yang ada dalam masyarakat.
·
Memperpanjang
masa remaja . Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang
karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
3.
Lembaga
Ekonomi
Lembaga
ekonomi merupakan lembaga yang menangani masalah kesejahteraan masyarakat
melalui kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup bermasyaraka
Ada beberapa tipe sistem ekonomi di dunia yaitu:
a. Tipe ekonomi campuran yaitu gabungan
antara sistem kapitalis dan sosialis
b. Tipe ekonomi Komunis yaitu dipimpin
oleh partai tunggal
c. Sistem ekonomi masyarakat fasis
yaitu masyarakat yang dipimpin oleh suatu partai
d. diktaktor yang diorganisir oleh
seorang pimpinan yang kharismatik
e. Sistem ekonomi Indonesia bertumpu
pada pasal 33 UUD 1945
a) Tujuan lembaga ekonomi
Pada hakekatnya tujuan yang hendak
dicapai oleh lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan pokok untuk
kelangsungan hidup masyarakat
b) Fungsinya dari lembaga ekonomi
(1)
Memberi
pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
(2)
Memberikan
pedoman untuk melakukan pertukaran barang/barter
(3)
Memberi
pedomantentang harga jual beli barang
(4)
Memberi
pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
(5)
Memberikan
pedoman tentang cara pengupahan
(6)
Memberikan
pedomantentang cara pemutusan hubungan kerja
(7)
Memberi
identitas bagi masyarakat
(8)
Mengatur
kehidupan sosial dan ekonomi
(9)
Tempat
pertukaran bebas
c) Struktur lembaga ekonomi
Secara sederhana, lembaga ekonomi
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. sektor agraris yang meliputi sector
pertanian, seperti sawah, perladangan, perikanan, dan
pertenakan.(Gathering/pengumpulan) yaitu proses pengumpulan barang atau
sumberdaya alam dari lingkungannya.
2. sector industri ditandai dengan
kegiatan produksi barang.(production)
3. sector perdagangan merupakan aktifitas
penyaluran barang dari produsen ke konsumen (Distributing) yaitu proses
pembagian barang dan komonditas pada subsistem-subsistem lainnya.
d) Macam-Macam
Kegiatan Ekonomi
1.Kegiatan Produksi
2. Kegiatan Distribusi
.3.Pertukaran pasar
4.
Lembaga
Politik
Lembaga
politik merupakan lembaga sosial yang mnegatur hubungan kekuasaan warga
masyarakat sehingga keteraturan sosial dapat terpelihara. Lembaga politik
mempunyai kekuasaan dan kewenangan untuk mengatur sekaligus memberi sangsi
kepada anggotanya yang menyimpang.
Peran lembaga politik :
a) Lembaga eksekutif
b) Lembaga yudikatif
c) Lembaga legislatif
Terbentukanya suatu lembaga politik
dalam arti terbentuknya suatu nation (bangsa) dalam suatu negara adalah sebagai
berikut:
(1) mengadakan kegiatan dan proyek yang
dapat menjawab keinginan warga masyarakat
(2) menekan adanya persamaan nilai,
norma atau sejarah melalui pengajaran di sekolah , media massa
(3) pembentukan tentara nasional dari
suatu negara merdeka dengan partisipasi semua golongan yang ada dalam
masyarakat
(4) mengadakan upacara pada kesempatan
tertentu
Lembaga politik mempunyai fungsi umum sebagai berikut:
(1) Menghubungkan antara kekuasaan
dengan warga masyarakat sehingga keteraturan tertib sosial terpelihara,
(2) Menangani masalah administrasi dan
tata tertib umum demi terciptanya keamanan dan ketentraman masyarakat.
Adapun
yang ditertibkan adalah kepentingan-kepentingan dari warga masyarakat itu
sendiri sehingga tidak terjadi benturan antara kepentingan antar individu
maupun kelompok. Untuk melaksanakan suatu kebijakan suatu lembaga memerlukan
kekuasaan dan kewenangan dengan demikian kehidupan politik tidak lepas dari
sistem penagturan pembagian kekuasaan dan kewenangan. Pembagian kekuasaan dan
kewenangan di negara Indonesia dibagi menjadi kekuasaan legislatif, kekuasaan
yudikatif dan kekuasaan eksekutif.
Sebagai wujud nyata atau pelaksana
dari kekuasaan, lembaga politik mempunyai fungsi sebagai berikut:
(1) melembagakan norma melalui
undang-undang yang disampaikan oleh badan legislatif
(2) melaksanakan undang-undang yang
telah disetujui
(3) meyelesaikan konflik yang terjadi di
antara para warga masyarakat sehubungan dengan kepentingan tertentu dari warga
masyarakat yang bersangkutan
(4) menyelenggarakan pelayanan seperti
perawatan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan seterusnya
(5) melindungi para warga mayarakat atau
warga negara dari serangan bangsa lain
(6) memelihara kesiapsiagaan atau
kewspadaan dalam menghadapi bahaya
5. Lembaga Agama
Lembaga
keagamaan adalah organisasi yang dibentuk oleh umat beragama dengan maksud
untuk memajukan kepentingan keagamaan umat yang bersangkutan di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kualitas hidup keagamaan masing-masing umat beragama.
Fungsi Lembaga Keagamaan
Lembaga keagamaan yang ada di
Indonesia pada umumnya berfungsi sebagai berikut:
a. Tempat untuk membahas dan
menyelesaikan segala masalah yang menyangkut keagamaan.
b. Memelihara dan meningkatkan kualitas
kehidupan beragama umat yang bersangkutan.
c. Memelihara dan meningkatkan
kerukunan hidup antar umat yang bersangkutan.
d. Mewakili umat dalam berdialog dan
mengembangkan sikap saling menghormati serta kerjasama dengan umat beragama
lain.
e. Menyalurkan aspirasi umat kepada
pemerintah dan menyebarluaskan kebijakan pemerintah kepada umat.
f. Wahana silaturrahmi yang dapat
menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga sisoal (social institution) adalah organisasi
norma-norma untuk melaksanakan sesuatu yang dianggap penting. Lembaga
berkembang berangsur-angsur dari kehidupan sosial manusia. Bila kegiatan
penting tertentu dibakukan, dirutinkan, diharapkan dan disetujui, maka perilaku
itu telah melembaga. Peran yang melembaga
adalah peran yang telah dibakukan, di setujui, dan diharapkan, dan biasanya
dipenuhi dengan cara-cara yang sungguh-sungguh dapat diramalkan, lepas dari
siapa orang yang mengisi peran itu. Lembaga mencakup sekumpulan unsur
kelembagaan (norma perilaku, sikap, nilai, simbol, ritual, dan
ideologi), fungsi manifes (tujuan
yang dikehendaki) dan fungsi laten
(hasil/akibat yang tidak di kehendaki dan tidak direncanakan).
Para
pemimpin asosiasi (pendidikan, mesjid, dan lain-lain) biasanya menginginkan
suatu otonomi tertentu, atau kebebasan dari lembaga-lembaga lain. Lembaga yang
satu dengan lembaga yang lain biasanya juga saling berhubungan, sehingga
perubahan lembaga yang satu mempengaruhi lembaga yang lain dalam hubungan sebab
akibat yang kontinu.
Kaum intelektual adalah orang-orang yang
pekerjaannya terutama bergelut dengan gagasan. Kekuatan mereka adalah
pengaruhnya, karena pekerjaan mereka dapat mempengaruhi pemikiran orang-orang
yang berkuasa. Kaum intelektual dapat menyerang maupun membela lembaga-lembaga
masyarakat mereka.
Birokrasi adalah personel administratif yang
di spesialisasikan, diangkat berdasarkan prestasi atau masa dinas, impersonal
dan diarahkan oleh suatu rantai komando. Walaupun sangat di kritik dan dicela
namun birokrasi muncul karena kebutuhan akan efisiensi, keseragaman dan
pencegahan korupsi.
Reaksi-reaksi
terhadap birokrasi meliputi upaya-upaya untuk memperbaiki melalui analisis dan
latihan serta membatasi wewenangnya. Beberapa organisasi telah menggunakan ombudsman untuk melindungi anggotanya
dari perlakuan kesewenangan-wenangan diskriminatif para pejabat. Alternatif
bagi birokrasi bersandar pada pemberian imbalan atas pencapaian tujuan tanpa
harus mengikuti peraturan secara terinci.
Kepercayaan
terhadap lembaga mengalami pasang surut, dan kepercayaan masyarakat yang rendah
bisa mengakibatkan perubahan lembaga.
B. Saran
Lembaga sosial dalam masyarakat tidak
dapat dibatasi oleh ruang dan waktu, oleh karena itu kita sebagai bagian dari
kelompok sosial harus berusaha mengendalikan lembaga itu ke arah yang positif.
DAFTAR
PUSTAKA