MAKALAH IPS DAN ILMU SOSIAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengenalan
manusia lain di luar dirinya, tidak hanya terbatas pada orang-orang dalam
keluarga melainkan meliputi teman sepermainan, warga kampung, kerabat dekat dan
kerabat jauh dan demikian seterusnya, sehingga hubungan sosial yang dialami
semakin meluas. Dari pengenalan dan pengalamannya akan tumbuh dalam diri
seseorang pengetahuan tentang seluk beluk hidup bermasyarakat, tentang
sifat-sifat orang lain, tempat yang pernah dikunjungi hal-hal baik atau buruk
dalam hidup bermasyarakat.
Pengetahuan yang melekat pada diri seseorang tersebut, termasuk yang melekat pada diri kita dapat dikatakan sebagai “Pengetahuan Sosial”. Oleh karena itu dalam diri tiap orang tidak terkecuali, dengan kadar yang berbeda baik secara kuantitatif atau kualitatif telah terbina pengetahuan sosial.
Sebutan sebagai pengetahuan sosial atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) baru diketahui setelah kita bersekolah secara formal khususnya pendidikan IPS.
Apa tujuan yang wajib dicapai dari pendidikan IPS ? Pertanyaan ini bisa dijawab: tujuan yang ingin dicapai adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik yang memiliki pengetahuan ketrampilan dan kepdulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Lebih lanjutnya akan dibahas dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian IPS
dan Ilmu Sosial itu?
2. Bagaimanakah persamaan dan perbedaan IPS dengan Ilmu Sosial
itu?
3. Bagaimanakah hubungan IPS dengan Ilmu Sosial itu?
1.3 Tujuan Masalah
1.
Mengetahui pengertian IPS dan Ilmu Sosial.
2.
Mengetahui persamaan dan perbedaan IPS dengan Ilmu Sosial.
3.
Mengetahui hubungan IPS dengan Ilmu Sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian IPS (Social Studies) dan Ilmu Sosial ( Social Sciences)
Istilah ilmu pengetahuan sosial sebagaimana dirancang dalam
draf kurikulum 2004 memang membingungkan untuk dicarikan definisinya, karena
dalam berbagai literatur, baik yang ditulis oleh ahli dari luar maupun dalam
negeri, kita hanya mempunyai istilah ilmu pengetahuan sosial yang merupakan
terjemahan dari social studies. Sedangkan nama IPS dalam dunia pendidikan dasar
di negara kita muncul bersamaan dengan diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan
SMU tahun 1975.
Dilihat dari sisi keberlakuannya, IPS disebut sebagai bidang studi “baru”, karena cara pandangnya bersifat terpadu. Hal tersebut mengandung arti bahwa IPS bagi pendidikan dasar dan menengah merupakan hasil perpaduan dari mata pelajaran geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, dan sosiologi. Perpaduan ini disebabkan mata pelajaran tersebut memiliki objek material kajian yang sama yaitu manusia.
Pada waktu Indonesia memperkenalkan konsep IPS, pengertian dan tujuannya tidaklah persis sama dengan Social Studies yang ada di Amerika Serikat. Mengapa demikian? Karena kondisi masyarakat Indonesia memang berbeda dengan kondisi masyarakat Amerika Serikat. Ini mengisyaratkan adanya penyesuaian-penyesuaian tertentu. Sebenarnya keadaan ini sangat baik, karena setiap ide yang datang dari luar kita terima kalau memang sesuai dengan kondisi masyarakat kita.
Mulyono Tj. memberi batasan IPS bahwa IPS sebagai pendekatan interdisipliner (antar cabang ilmu pengetahuan) dari pelajaran Ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya.
IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, dan politik. Mata pelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri yang sama, oleh karena itu dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Alasan mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut:
1.
Agar siswa dapat
mensistematisasikan bahan, informasi, dan atau kemampuan yang telah dimiliki
menjadi lebih bermakna.
2. Agar siswa dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai
masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab.
3. Agar siswa dapat mempertinggi toleransi dan persaudaraan di
lingkungan sendiri dan antarmanusia.
Sedangkan dari sisi bahasa, ilmu sosial berasal dari bahasa
Inggris social science. Kata social berarti sosial sedang kata science
bermakana ilmu. Dengan demikian, secara literal social science mempunyai makna
ilmu sosial. Dari sisi istilah, sampai saat ini belum terdapat kesatuan
pendapat dan rumusan yang jelas di antara para ahli berkenaan dengan batasan
atau pengertian social science (ilmu-ilmu sosial).
ilmu-ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari segala aspek kehidupan masyarakat, problem-problem dalam masyarakat, serta bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Senada dengam kesimpulan tersebut, Mukmina (2008 : 7) mendefinisikan ilmu sosial sebagai ilmu yang bidang kajiannya berupa tingkah laku manusia dalam konteks sosialnya. Termasuk dalam ilmu sosial adalah geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikolog, dan ilmu politik, yang pada umumnya merupakan hasil kebudayaan manusia.
Ada bermacam-macam aspek tingkah laku manusia dalam
masyarakat, seperti aspek ekonomi, sikap, mental, budaya, dan hubungan sosial.
Studi khusus tentang aspek-aspek tingkah laku manusia inilah yang menghasilkan
ilmu sosial, seperti ekonomi, ilmu hukum, ilmu politik, psikologi, sosiologi,
dan antropologi. Jadi setiap bidang keilmuan itu mempelajari salah satu aspek
tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat. Ekonomi mempelajari aspek
kebutuhan materi, antropologi mempelajari aspek budaya, sosiologi mempelajari
aspek hubungan sosial, psikologi mempelajari aspek kejiwaan, demikian pula
bidang keilmuan yang lain. Sedangkan yang menjadi obyek materialnya adalah
sama, yaitu manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan demikian jelas bahwa IPS adalah paduan dari disiplin ilmu-ilmu sosial. Pengertian paduan di sini berarti bahwa IPS merupakan suatu bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang ada. Artinya, bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut diajarkan secara terpadu. Dalam kepustakaan kurikulum pendekatan terpadu tersebut dinamakan pendekatan “broadfield”. Dengan pendekatan tersebut batas disiplin ilmu menjadi lebur, artinya terjadi sintesis antara beberapa disiplin ilmu.
Hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu social saling berkaitan. Keduanya berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia, kemudian kebutuhan dasar tersebut dapat dicapai dengan kegiatan dasar manusia. Kegiatan dasar menusia meliputi produksi dan konsumsi, pemeliharaan dan perlindungan, konsumsi dan transport, estetika, pemerintahan dan organisasi, dan pendidikan dan rekreasi. Keseluruhannya membentuk ilmu-ilmu social. Dalam ilmu-ilmu social, terurai disiplin ilmu yang meliputi, antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, ilmu politik, psikologi social dan hokum. Dan di dalamnya terdapat fakta, konsep, generalisasi yang dikembangkan membentuk ilmu Pengetahuan Sosial(IPS). Jadi IPS merupakan penjabaran dari ilmu-ilmu social yang didalamnya terdapat fakta, konsep dan generalisasi.
2.2 Persamaan dan Perbedaan IPS dengan Ilmu Sosial
A. Persamaan IPS sebagai Ilmu Sosial
Menurut Edgar B Wesley, persamaan antara social studies
dengan social sciences terletak pada sasaran yang diselidiki yaitu manusia
dalam kehidupan bermasyarakat. Keduanya membahas masalah yang timbul akibat
hubungan manusia. Dengan kata lain, keduanya mempelajari masyarakat manusia.
B. Perbedaan Ilmu Sosial dengan IPS
Perbedaan penting antara ilmu-ilmu sosial dengan pengetahuan
sosial terletak pada tujuan masing-masing. Ilmu sosial bertujuan memajukan dan
mengembangkan konsep dan generalisasi melalui penelitian ilmiah, dengan
melakukan hipotesis untuk menghasilkan teori atau teknologi baru.
Sementara itu, tujuan ilmu pengetahuan sosial bersifat pendidikan, bukan penemuan teori ilmu sosial. Orientasi utama studi ini adalah keberhasilannya mendidik dan membuat siswa mampu mengerjakan ilmu pengetahuan sosial, berupa tercapainya tujuan intruksional.
Sementara itu, tujuan ilmu pengetahuan sosial bersifat pendidikan, bukan penemuan teori ilmu sosial. Orientasi utama studi ini adalah keberhasilannya mendidik dan membuat siswa mampu mengerjakan ilmu pengetahuan sosial, berupa tercapainya tujuan intruksional.
Materi IPS berasal dari fusi dan integrasi ilmu-ilmu sosial yang disesuaikan, disederhanakan, dan dipilih sesuai tujuan intruksional disekolah. Social science merupakan sumber IPS, sebab materi-materi IPS berasal dari ilmu-ilmu sosial atau social science
Dari uraian tersebut, ilmu pengetahuan sosial menggunakan bagian-bagian ilmu sosial guna kepentingan pengajaran. Untuk itu, berbagai konsep dan generalisasi ilmu sosial harus disederhanakan agar lebih mudah dipahami murid-murid yang umumnya belum matang untuk mempelajari ilmu-ilmu.
2.3 Hubungan IPS dengan Ilmu Sosial
A. Ilmu IPS dengan ilmu sosial yang lain mempunyai
hubungan sebagai berikut :
1. IPS mengambil bahan-bahan dari ilmu sosial. Materi IPS
berasal dari fusi dan integrasi ilmu-ilmu sosial yang disesuaikan,
disederhanakan, dan dipilih sesuai tujuan intruksional disekolah. Social
science merupakan sumber IPS, sebab materi-materi IPS berasal dari ilmu-ilmu
sosial atau social science.
2. Tidak ada keharusan bahwa semua ilmu sosial perlu diturunkan
dalam setiap pokok bahasan IPS, tapi disesuaikan dengan tujuan pengajaran dan
perkembangan pesrerta didik. Jenjang pendidikan juga ikut menentukan jumlah dan
bagian isi ilmu sosial yang akan diramu menjadi program IPS. Kesamaannya IPS
dapat disusun dengan mengaitkan atau menggabungkan berbagai unsur ilmu sosial
sehingga menjadi menarik.
B. Hubungan IPS dengan
Ilmu-Ilmu Sosial
1. Hubungan IPS dan
Geografi
IPS mengambil materi dari geografi yang terkait dengan ruang
bumi, garis lintang, bujur, arah, jarak, lokasi ruang, kondisi alam, tata
lingkungan, sumber daya alam, serta interaksi antar bangsa dan manusia dengan
lingkungan.
Konsep dasar disiplin ilmu dan Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
Konsep dasar disiplin ilmu dan Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
a.
Geografi adalah studi
tentang penyebaran gejala-gejala pada ruang bumi.
b.
Garis lintang, bujur,
arah, skala dan jarak digunakan untuk memberikan gambaran tentang lokasi ruang.
c.
Lokasi dipermukaan bumi
ditentukan oleh kondisi alam, tat lingkungan dan sumber daya.
d.
Interaksi antar bangsa
akan terjadi apabila gagasan, prilaku dan objek penyebab dapat menyebar dalam
masyarakat.
e.
Manusia dan lingkungan
saling ketergantungan.
2. Hubungan IPS dan Ilmu Ekonomi
IPS mengambil materi ilmu yang ekonomi terkait dengan usaha
manusia untuk mencapai kemakmuran, dan gejala-gejala serta hubungan yang timbul
dari usaha tersebut.
Konsep dasar disiplin ilmu dan Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1.
Kelangkaan dapat
terjadi karena terdapat sumber daya yang terbatas, sedangkan kebutuhan manusia
itu tidak terbatas.
2.
Dalam berproduksi
setiap orang terikat antara satu dengan yang lainnya dalam memenuhi
kebutuhannya.
3.
Jasa dan saling
ketergantungan adalah harus terdapat prioritas dan pilihan digunakan dalam
memenuhi kebutuhan atas barang dan jasa.
4.
Dalam Pembagian kerja
terdapat persaingan bebas dan sehat dalam mewujutkan system ekonomi yang bebas.
5.
Dalam pertukaran
sirkulasi, Pendapatan dan Efisiensi terdapat kerjasama dengan Negara penting.
3. Hubungan IPS dan Ilmu Politik
IPS mengambil ilmu politik yang membahas usaha manusia
mengorganisasikan kekuasaan dalam mengatur manusia serta menyelenggarakan
kepentingan rakyat dan bangsa.
Konsep dasar disiplin ilmu meliputi,: politik, politik dan
hokum public, hokum dan perilaku politik, control social, Negara, kekuasaan,
otoritas, kelompok peminat, sosialisasi politik dan budaya politik.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1.
Undang-undang dan hokum
menjamin stabilitas dan control social, kebersamaan, kemerdekaan individu, dan
membatasi tingkah laku yang membahayakan kehidupan.
2.
Pemerintahan dibutuhkan
karena manusia saling tergantung satu sama lainnya.
3.
Politik bisa terjadi
dalam masyarakan, sekolah dan pemerintahan.
4.
Kekuasaan merupakan
energy dari system politik.
5.
Otoritas merupakan
kekuasaan yang sah.
6.
Standart etika penting
bagi system politik.
7.
Hokum adalah alat tanpa
kekerasan untuk mengendalikan masalah-masalah politik.
4. Hubungan IPS dan Ilmu Sejarah
IPS mengambil materi ilmu sejarah yang terkait dengan cara
penduduk, kelompok manusia memperoleh dan mengorganisir kepentingan yang dilihat
dari kurun waktu masa lalu. Konsep dasar disiplin ilmu diantaranya adalah sejarah,
perubahan komunitas, manusia, ruang, waktu, terdapat konflik, revolusi,
kehidupan Negara dan nasionalisme.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1.
Masyarakat atau manusia
selalu mengalami perubahan terus-menerus.
2.
Pengalaman manusia
saling berlanjut dan saling berhubungan. Kejadian-kejadian dipengarui
oleh situasi yang mendahului.
3.
Umat manusia adalah
hasil dari masalalu.
4.
Analogi antara masa
sekarang dan masa lalu merupakan pemahaman yang berharga bagi perubhan
masyarakat.
5.
Setiap kejadian
bersifat hanya sekali dan tidak mungkin terjadi lagi.
6.
Perubahan peristiwa
merupakan sebab-akibat.
5. Hubungan IPS dan Antropologi
IPS mengambil materi antropologi yang terkait dengan kajian
ilmu yang mempelajari hasil budidaya manusia dalam menjaga eksistensinya dan
usaha meningkatkan kehidupan baik aspek lahiriyah maupun batiniyah, serta
mempelajari umat manusia dalam hubungan kelompok dan ruang.
Konsep dasar disiplin ilmu antara lain : antropologi, ruang kegiatan manusia, interaksi manusia, antropologi budaya, kebudayaan, unsure kebudayaan, wilayah budaya, akulturasi, tradisi, benda-benda budaya, manusia dan manusia dengan lingkungan.
Konsep dasar disiplin ilmu antara lain : antropologi, ruang kegiatan manusia, interaksi manusia, antropologi budaya, kebudayaan, unsure kebudayaan, wilayah budaya, akulturasi, tradisi, benda-benda budaya, manusia dan manusia dengan lingkungan.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1.
Tokoh manusia dapat
mengubah manusia.
2.
Kebudayaan merupakan
kesuluruhan dari semua tatanan kehidupan yang dibentuk oleh kelompok-kelompok
manusia.
3.
Keluarga adalah unit
utama masyarakat dalam penyebaran kebudayaan.
4.
Kebudayaan manusia
merupakan hasil dari factor keturunandan lingkungan.
5.
Kebudayaan berubaha
karena penyesuaian manusia terhadap linkungan.
6. Hubungan IPS dan Sosiologi
IPS mengambil materi
sosiologi yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan atau umum dan hubungan
antar individu serta masyarakat, serta mempelajari hubungan, pranata dan
masyarakat tersebut.
Konsep dasar disiplin ilmu, antara lain: sosiologi, sosialisasi, peran, norma, saksi, nilai, status kebudayaan, lembaga, komunitas dan interaksi.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1.
Semua perilaku manusia
dipelajari dari orang ke orang melalui transaksi kelompok.
2.
Setiap masyarakat
mengembangkan budaya masing-masing.
3.
Kebudayaan menyediakan
aturan main dalam kehidupan bermasyarakat dan kekuasaan yang disebut
kelas-kelas social.
4.
Setiap masyarakat
mengembangkan pranata untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
5.
Masyarakat selalu
berubah.
6.
Hubungan IPS dan
Psikologi Social
IPS mengambil materi psikologi sosial terkait dengan
mempelajari perilaku individu, kelompok, dan masyarakat yang dipengaruhi oleh
situasi sosial, pengetahuan, pemikiran, tanggapan, spekulasi, serta pengalaman
dan tingkah laku individu manusia yang dipengaruhi atau yang dibutuhkan oleh
situasi social.
Konsep dasar disiplin ilmu, diantarannya : psikologi, psikologi social, kejiwaan manusia, konsep diri atau individu, persepsi, motivasi, frustasi, perkembangan norma dan sikap social, serta hubungan antara manusia dan kelompok.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1.
Setiap manusia
berkembang dari balita, remaja, dewasa hingga lansia.
2.
Manusia selaku individu
dan social mampu melihat dan menyimpan dalam alam pikirannya kejadian dan
pengalaman-pengalaman.
3.
Ada proses individu dan
individualism, social dan sosialisme.
4.
Ada interaksi kelompok
5.
Ada kerjasama,
persaingan dan kekuasaan
6.
Tingkah laku ada karena
pengaruh keadaan jiwa dan lingkungan.
8. Hubungan IPS dan Ilmu Hukum.
IPS mengambil materi ilmu hukum yang berkaitan dengan
peraturan-peraturan tingkah laku dalam masyarakat yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Konsep dasar disiplin ilmu, diantarannya adalah: Hukum, sumber, kekuasaan, perintah, peraturan, larangan, perlindungan, peradilan, saksi, norma kesusilaan, etika, manusia dan Negara.
Konsep dasar disiplin ilmu, diantarannya adalah: Hukum, sumber, kekuasaan, perintah, peraturan, larangan, perlindungan, peradilan, saksi, norma kesusilaan, etika, manusia dan Negara.
Generalisasi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :
1.
Keteraturan hidup
tercipta melalui ketaatan.
2.
Ada peraturan tingkah
laku.
3.
Ada perlindungan hokum
terhadap individu dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu social saling berkaitan. Keduanya berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia, kemudian kebutuhan dasar tersebut dapat dicapai dengan kegiatan dasar manusia. Kegiatan dasar menusia meliputi produksi dan konsumsi, pemeliharaan dan perlindungan, konsumsi dan transport, estetika, pemerintahan dan organisasi, dan pendidikan dan rekreasi. Keseluruhannya membentuk ilmu-ilmu social. Dalam ilmu-ilmu social, terurai disiplin ilmu yang meliputi, antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, ilmu politik, psikologi social dan hokum. Dan di dalamnya terdapat fakta, konsep, generalisasi yang dikembangkan membentuk ilmu Pengetahuan Sosial(IPS). Jadi IPS merupakan penjabaran dari ilmu-ilmu social yang didalamnya terdapat fakta, konsep dan generalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, Haji, 2004. Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Rineka cipta
Hidayati, M. 2004. Bahan Ajar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah
Cheppy, H.C.(tt). Strategi Ilmu Pengetahuan Sosial. Surabaya Karya Anda.
Nursid Sumaatmadja., dkk. 1986. Buku Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, Modul 1-3. Jakarta : Karunika