MAKALAH TEKHNOLOGI (ALAT-ALAT) LISTRIK
Puji
syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “ALAT-ALAT
LISTRIK” dengan tepat waktu.
Materi
dalam penulisan makalah ini saya ambil dari berbagai sumber, saya juga ucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga materi didalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi yang membaca terutama bagi diri pribadi.
Saya
menyadari bahwa didalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, maka dari
itu saya selaku penulis mengharapkan adanya kritik yang membangun guna
penyempurnaan pada pembuatan makalah selaannjutnya.
Rebang Tangkas, November 2016
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ALAT
ALAT LISTRIK
A. Jenis-Jenis
Saklar
B. Jenis-Jenis
Lampu
C. Tespen
D. Kotak
Sambung (T.DOS)
E. Alat
Ukur
F. Jenis-Jenis
Kabel yang Sering Digunakan
BAB
III PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan makin
rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya jumlah dan jenis barang yang
dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan.Standarisasi juga mengurangi
pekerjaan tangan maupun pekerjaan otak. Dengan tercapainya standarisasi,
mesin-mesin dn alat-alat dapat dipergunakan secara lebih baik dan lebih
efisien, sehingga dapat menurunkan harga pokok dan meningkatkan mutu.
Standarisasi
membatasi jumlah jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi kemungkinan
terjadinya kesalahan.
Peraturan
umum untuk instalasi cahaya dan tenaga.
1. Semua alat hubung dan
perlangkapan pembagi pesawat listrik, motor listrik, hantaran dari alat-alat
harus memenuhi peraturan dan pemeriksaan yang berlaku untuk itu.
2.
Hal tersebut di atas
tidak berlaku untuk tegangan yang lebih dari pada yang ditetapkan.
3. Tegangan untuk
instalasi penerangan arus bolak-balik tidak boleh lebih tinggi dari 300 volt
terhadap tanah.
4. Instalasi harus terdiri
dari paling sedikit dua golongan. Terkecuali jika instalasi tersebut tidak
lebih dari 6 titik hubung. Tiap golongan tidak lebih dari 12 titik hubung,
untuk pemasangan yang baru tidak lebih dari 10 titik. Ketentuan di atas tidak
berlaku untuk penerangan reklame, pesta dan yang bersifat istimewa seperti pada
toko.
5.
Setiap golongan
penerangan, pembagian arusnya harus sama rata pada bagian fasenya.
Peraturan umum untuk instalasi cahaya
dan tenaga.
1.
Semua alat hubung dan
perlangkapan pembagi pesawat listrik, motor listrik, hantaran dari alat-alat
harus memenuhi peraturan dan pemeriksaan yang berlaku untuk itu.
2.
Hal tersebut di atas
tidak berlaku untuk tegangan yang lebih dari pada yang ditetapkan.
3.
Tegangan untuk
instalasi penerangan arus bolak-balik tidak boleh lebih tinggi dari 300 volt
terhadap tanah.
4.
Instalasi harus terdiri
dari paling sedikit dua golongan. Terkecuali jika instalasi tersebut tidak
lebih dari 6 titik hubung. Tiap golongan tidak lebih dari 12 titik hubung,
untuk pemasangan yang baru tidak lebih dari 10 titik. Ketentuan di atas tidak
berlaku untuk penerangan reklame, pesta dan yang bersifat istimewa seperti pada
toko.
5.
Setiap golongan
penerangan, pembagian arusnya harus sama rata pada bagian fasenya.
BAB II
ALAT – ALAT LISTRIK
A. Jenis-Jenis
Saklar
1. Saklar
tunggal
Adalah
komponen listrik yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik
dari sumber arus ke beban listrik pada rangkaian listrik tertutup. Berbagai
jenis saklar tersedia sesuai dengan fungsi, jenis dan cara pemasangannya. Salah
satunya adalah saklar tunggal yang digunakan untuk menghidupkan dan mematikan
satu buah atau satu kelompok beban listrik. Dalam hal ini adalah beban
penerangan atau lampu listrik. Saklar tunggal memiliki dua titik kontak.
Masing-masing titik kontak dihubungkan ke saluran fasa dan saluran masukan
beban.
2. Saklar
tukar
Saklar
tukar adalah saklar yang yang dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan
lampu dari tempat yang berbeda. Instalasi saklar tukar adalah penggunaan dua
buah saklar untuk meyalakan dan menghidupkan satu buah lampu dengan cara
bergantian. Rangkaian instalasi penerangan yang menggunakan saklar tukar banyak
dijumpai di hotel-hotel atau di rumah penginapan maupun di lorong-lorong yang
panjang. Sehingga saklar tukar ini dikenal juga sebagai saklar hotel maupun
saklar lorong. Tujuan dari penggunaan ini ialah untuk efisiensi waktu dan
tenaga karena penggunaan saklar ini sangat praktis.
3. Saklar Seri
Saklar
seri adalah sakelar yang berfungsi untuk mengontrol atau mengendalikan dua buah
kelompok lampu secara bergantian. Saklar mempunyai banyak jenis dan
tipe yang mempunyai berbagai fungsi. Akan tetapi pada pembahasan disini kita
hanya membahas tentang saklar yang merupakan komponen pada instalasi listrik
yang berfungsi untuk menyambung dan/atau memutuskan aliran arus listrik kebeban
(dalam hal ini lampu penerangan).
4. Stop
kontak
Atau
disebut juga kotak kontak listrik merupakan kotak tempat sumber arus listrik
yang siap pakai. Ada juga sebagian orang mengatakan stop kontak adalah outlet
yaitu merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara
alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop
kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan
pada stop kontak. Di lihat dari bentuknya stop kontak dibedakan menjadi tiga
yaitu :
· stop
kontak biasa,
· stop
kontak dengan hubungan tanah dan
· stop
kontak tahan air.
Sedangkan
jika dilihat dari cara pemasangannya stop kontak dibedakan menjadi dua :
· stop
kontak yang ditanam dalam dinding dan
· stop
kontak yang ditanam di permukaan dinding.
Dilihat
dari bentuk serta fungsinya stop kontak dibedakan menjadi dua macam yaitu :
· Stop
kontak kecil >stop kontak dengan dua lubang (kanal) fungsinya adalah sebagai
penyalur listrik dengan daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang
juga berjenis kecil.
· Stop
kontak besar > stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan
lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC fungsinya sebagai ground.
Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.
Jika
dilihat berdasarkan tempat pemasangannya stop kontak dibedakanmenjadi dua
yaitu:
· Stop
kontak in bow > stop kontak yang ditanam dalam dinding atau tembok.
· Stop
kontak out bow > stop kontak yang ditanam diluar tembok atau hanya
diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
B. Jenis-Jenis
Lampu
Dengan
lampu disebut juga penerangan buatan, lampu menjadi elemen yang sangat vital
untuk penerangan malam hari karena kemudahan memakai lampu dibandingkan sumber
cahaya lain seperti cempluk (lampu minyak), obor, atau penerangan lain.
Berbagai jenis lampu tersedia di pasaran dan masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangannya sendiri. Memilih jenis lampu hemat energi, misalnya, akan
mempengaruhi keawetan (lama waktu kita memakai lampu tersebut) serta biaya
listrik operasional yang dibutuhkannya. Apa saja jenis lampu dan kelebihan
serta kekurangannya?
1. Lampu
Pijar (biasa)
Jenis
lampu yang dikembangkan Thomas Alfa Edison ini memakai filamen tungsten yaitu
semacam kawat pijar didalam bola kaca yang diisi gas nitrogen, argon, kripton,
hidrogen dan sebagainya. Lampu ini membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan
lampu TL untuk mendapatkan tingkat terang yang sama. Lampu pijar atau bohlam
biasa ini hanya bertahan 1000 jam atau untuk rata-rata pemakaian 10 jam sehari
semalam, hanya bertahan kira-kira 3 - 4 bulan, dan setelah itu kita harus membeli
bohlam baru.
Banyak
orang menyukai menggunakan lampu pijar karena warna yang ditimbulkannya. Warna
kuning lampu pijar terasa hangat. Namun yang membeli lampu pijar karena
harganya yang relatif murah juga tidak sedikit. Sebaiknya kita memperhatikan
bahwa lampu pijar memang murah, namun hanya bertahan 3-4 bulanan saja. Warna
cahaya lampu pijar adalah kuning derajat suhu warna 2'500 - 2'700 K (Kelvin).
2. Lampu
TL (Fluorescent)
Lampu
TL saat ini juga banyak memiliki varian dan bentuk seperti diatas dengan
fitting ulir yang biasa dipakai untuk lampu bohlam biasa.
Jenis
lampu ini juga dikenal dengan lampu neon. Dewasa ini lampu neon bentuknya
macam-macam, ada yang bentuknya memanjang biasa, bentuk spiral atau tornado,
dan ada juga yang bentuk memanjang vertikal dengan fitting (bentuk pemasangan
ke kap lampu) yang mirip seperti lampu pijar biasa. Lampu TL lebih hemat energi
dibandingkan lampu pijar, karena lebih terang. Untuk lampu TL yang baik (merk
bagus), bisa bertahan 15.000 jam atau setara dengan 10 tahun pemakaian,
harganya juga sekitar 10x lampu pijar biasa. Sedangkan lampu TL yang
berkualitas buruk mungkin bisa bertahan 4-6 bulan saja (dewasa ini banyak
bermunculan merk lampu 'hemat energi' yang murah, namun kualitasnya rendah).
Lampu
TL yang banyak digunakan sejak dulu dengan fitting khusus untuk lampu TL yang
panjang.
Dengan
jumlah watt (energi listrik) yang lebih kecil, lampu TL atau neon lebih murah
digunakan daripada membeli lampu pijar biasa, dan saat ini jenis lampu TL juga
bervariasi baik bentuk, fitting pemasangan, serta warna cahayanya ada yang
putih, kuning, dan warna lainnya. Dengan keseimbangan antara harga dan lama
pemakaian, lampu TL banyak digunakan untuk penerangan toko, mall, serta
tempat-tempat lain yang membutuhkan cahaya terang dan lebih hemat energi.
Warna cahaya lampu pijar adalah:
kuning (2'700 K - 3'000 K)
netral (3'500 K - 4'500 K)
putih (5'500 K - 6'500 K)
3. Lampu
Halogen
Lampu
jenis ini merupakan lampu spot yang baik. Lampu spot adalah lampu yang
cahayanya mengarah ke satu area saja, misalnya lampu untuk menerangi benda seni
secara terfokus. Lampu ini baik untuk digunakan sebagai penerangan taman untuk
membuat kesan dramatis dari pencahayaan terpusat seperti menerangi patung,
tanaman, kolam atau area lainnya. Jenis lampu ini sebenarnya merupakan lampu
filamen yang sudah berhasil dikembangkan menjadi lebih terang, namun juga
kebutuhan energi (watt) yang relatif sama.
Warna cahaya lampu halogen adalah:
· halogen
biasa: kuning 3'000 K
· halogen
high pressure: putih 6'000 K
4. Lampu
LED
Satu
varian bentuk lampu LED, dimana bentuk lampu LED yang menggantikan bohlam bisa
bermacam-macam. Yang pasti adalah lampu LED merupakan lampu berisi kumpulan LED
kecil dengan warna putih atau kuning.
Lampu
ini merupakan sirkuit semikonduktor yang memancarkan cahaya ketika dialiri
listrik. Sifatnya berbeda dengan filamen yang harus dipijarkan (dibakar) atau
lampu TL yang merupakan pijaran partikel. Lampu LED memancarkan cahaya lewat
aliran listrik yang relatif tidak menghasilkan banyak panas. Karena itu lampu
LED terasa dingin dipakai karena tidak menambah panas ruangan seperti lampu
pijar. Lampu LED juga memiliki warna sinar yang beragam, yaitu putih, kuning,
dan warna-warna lainnya.
Lampu
LED merupakan lampu paling hemat energi diantara jenis lampu lainnya, meskipun
harganya relatif mahal. Saat artikel ini dibuat, lampu LED 4 watt kualitas
bagus yang setara dengan lampu pijar 25 watt, harganya masih sekitar Rp140an
ribu. Meskipun demikian, lampu LED disarankan bagi Anda yang memperhatikan
bahwa energi (watt) yang dipakai sangat kecil sehingga menggunakan lampu LED
sama dengan menghemat listrik hingga 1/5 dari biasanya. Lampu LED juga bisa
bertahan sangat lama hingga 20an tahun. Bila dibandingkan dengan menggunakan
lampu pijar, maka dalam 20 tahun harus membeli atau mengganti sekitar
60an lampu pijar. Dengan asumsi harga lampu pijar biasa adalah Rp6.000,-, maka
biaya yang harus dikeluarkan dengan menggunakan lampu pijar biasa adalah
Rp360.000,- tentunya lebih menarik untuk menggunakan lampu LED. Adapun saat
ini, terdapat juga lampu LED sekitar 3 watt setara bohlam 20an watt 'made in
China' yang murah meriah seharga sekitar Rp 30an ribu, namun jangka keawetannya
belum dijamin dengan baik.
Warna cahaya lampu LED banyak meliputi
semua warna, bisa merah, putih, hijau, biru, kuning, dan sebagainya.
C. Tespen
Tespen adalah
alat yang di gunakan untuk mengecek atau pun mengetahui ada tidaknya suatu
tegangan listrik. Rangkaian Tespen berbentuk obeng yang memiliki mata minus (-)
berukuran kecil pada bagian ujungnya. Tespen juga memiliki jepitan seperti
pulpen sebelumnya dan di dalamnya terdapat led yang dapat menyala sebagai
indikator tegangan listrik. Tespen memiliki banyak fungsi yaitu membuka
skrub dari komponen alat listrik dan yang paling heboh saat ini adalah sangat
membantu penderita kanker. Bila penderita sudah yakin bahwa penyakitnya tidak
bisa di sembuhkan, maka dengan tespen bisa langsung di tancapkan ke dada dengan
menembus jantung si penderita. Dengan cara itu penyakit yang di rasakan
penderita tidak akan terasa lagi.
Rangkaian
tespen sangat di butuhkan manakala jika listrik di rumah kita mati. Gangguan
pada instalasi listrik harus segera di perbaiki, sehingga dengan tespen kita
bisa mengetahui adanya aliran listrik dalam jalur PLN di rumah atau tempat
tinggal anda. Anda juga harus menggunakan alat alat ukur multitester atau suatu
alat yang di sebut tespen.
Tespen juga di kategorikan alat untuk mengetahui ada tidaknya suatu benda, mesin dan sebuah rangakain listrik akan ada daya listrik atau tidak. Di dalam tespen ada komponen berupa mata obeng, peer dan lampu induktor. Apabila lampu induktor yang terdapat di dalam tespen menyala berarti ada listrik dalam benda yang kita tes. Di zaman terdahulu orang banyak menggunakan lampu yang di hubungkan dengan dua buah kabel sebagai pengganti tespen.
Sekarang kita akan membuat rangkaian tespen dengan harga yang murah, hanya dengan memanfaatkan sebuah pulpen yang sudah bekas dan sebuah lampu induktor yang bisa anda dapatkan dengan harga murah. Di bawah ini kami tampilkan skema gambar tespen yang akan kita buat :
Dari
skema rangkaian tespen di atas, ujung dari kawat lampu neon kita hubungkan
dengan ujung penutup pulpen yang di buat dari logam. Lalu ujung yang satunya
lagi di hubungkan dengan salah satu ujung resistor, kemudian ujung yang kedua
dari resistor di hubungkan dengan isi bekas pulpen yang terbuat dari kuningan.
Jika kita menggunakan pulpen yang masih baru, kita akan mendapatkan dua fungsi,
yaitu selain untuk menulis juga bisa di gunakan untuk untuk melihat adanya
aliran listrik.
D. Kotak Sambung
(T.DOS)
Kotak sambung pada instalasi penerangan berguna untuk:
Kotak sambung pada instalasi penerangan berguna untuk:
Sebagai tempat penyambung/ pemeriksa
kabel instalasi untuk alat hubung pemakai/ bebas dari penarikan - penarikan
kabel ke instalasi selanjutnya.
Sebagai tempat pemeriksaan kabel
instalasi.
JENIS
-JENIS KOTAK SAMBUNG
Kotak
sambungan yang banyak digunakan alam pemasangan instalasi adalah:
Kotak
sambungan 2 cabang tanpa ulir/sekrup digunakan sebagai tempat
penyambungan hantaran dan pemeriksaan kabel instalasi.
Pada
pasaran terdapat be rmacam ukuran yaitu: 5/8”, 3/4”, 1” 1 1/4”, 1
1/2” dan 2”.
Kotak
sambungan 3 cabang tanpa ulir sekrup digunakan untuk tempat penyambungan
hantaran mendatar, turun dan naik. Dan pada pasaran terdapat ukuran 5/8”, 3/4”,
1”, 1 1/4”, dan 1 1/2”.
Kotak
sambug 4 cabang tanpa ulir sekrup digunakan untuk
tempat penyambungan hantaran mendatar, turun dan
naik. Dan pada pasaran terdapat ukuran 5/8”, 3/4”, 1”, 1 1/4”, dan 1 ½”.
lasdop
digunakan pada sambung dan untuk mencegah adanya hubungan dan untuk mencegah
adanya hubungan singkat (korslet).
Oleh
karena itu semua sambungan kabel yang terdapat di dalam kotak sambung (T.
dos) harus ditutup dengan lasdop.
Tule
digunakan pada ujung pipa, dan berguna untuk mencegah terjadinya kerusakan
isolasi disaat penarikan/pemasangan kabel instalasi sementara dilaksanakan.
Tuls memiliki ukuran antara lain: 3/4”, 1”, 1 1/2”, 5/8”, dan 2”
E. Alat
Ukur
1) Tester
Listrik Mulifungsi
Sekilas
bentuk alat tester listrik ini seperti tang pencabut paku. Pada salah satu
ujung tester, terdapat capit. Fungsinya sebagai pendeteksi adanya aliran
listrik. Cukup buka capit dan lingkarkan pada kabel. Hasil pengukuran pun akan
muncul pada layar.
Macam
pengukuran dapat dipilih melalui tombol putar. Dari tegangan listrik hambatan
Listrik (Ohm), kapasitor, hingga arus listrik (maksimum 40A, 400A,1000A).
Tak
hanya melulu mengenai listrik, tester ini juga mampu mengukur temperatur. Butuh
kabel bantu yang dimasukan kedalam soket pada sisi bawah tester. Kemudian Ujung
kabel lainnya sebagi pendeteksi suhu.
2) Multitester
Analog/Digital
Multimeter
adalah alat untuk mngukur listrik yang sering dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm,
Ampere meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter),
maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau
DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya),
dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun
listrik DC.
·
Steker atau Staker atau
yang kadang sering disebut colokan listrik, karena memang berupa dua buah
colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk
menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop
kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.
· Bargainser
merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah
tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang
digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya
yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA,
900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.
· MCB
atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik
secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB ini
bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah.
Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam
rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan
perbaikan instalasi listrik dirumah.
· Meter
listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang
digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour). Pada
bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital
yang akan beruba h sesuai penggunaan daya
listrik.
· Spin Control, merupakan
alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar
selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control ini akan
semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar, dan akan
melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit.
· Pengaman
lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja memutuskan
rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu
tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran
tertentu.
F. Jenis-Jenis
Kabel yang Sering Digunakan
1. KABEL
N.Y.A
Biasanya
digunakan untuk instalasi rumah dan sistem tenaga. Dalam instalasi rumah
digunakan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Berinti tunggal, berlapis bahan isolasi
PVC, dan sering digunakan untuk instalasi kabel udara. Kode warna isolasi ada
warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di
perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis
sehingga mudah cacat, tidak tahan air dan mudah digigit tikus.
Agar
aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC
atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan
apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
2. KABEL
N.Y.M
Digunakan
untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan sistem tenaga. Kabel NYM
berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau
abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua
lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih
mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan
basah, namun tidak boleh ditanam.
3. KABEL
N.Y.Y
Memiliki
lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel
NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan
isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel
NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
4. Coaxial
(Kabel Coaxial)
Coaxial
(Kabel Coaxial) adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa
pelindung (pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator pelasting),
dimana pelindung-pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai berikut :
Pelindung
luar; ini adalah bagian dari pelindung yang keras. Pelindung luar ini
digunakana untuk melindungi kabel coaxial dari benturan phisik yang keras dan
juga untuk melindungi dari gangguan hewan-hewan pengerat (sehingga bahannya
biasanya dibuat dari bahan yang tidak disukai oleh hewan pengerat seperti
tikus).
Pelindung
berupa anyaman serat tembaga; untuk melindungi kabel dari EMI (ElectroMagnetic
Interference) yang dihasilkan oleh kabel-kabel yang berada di sekitarnya,
sehingga dapat menghasilkan kecepatan transmisi yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kabel twisted-pair (yang sangat rentan terhadap interfensi
dari luar kabel).
Isolator
pelastik; untuk membantu menfilter sinyal-sinyal interferensi dari luar kabel
sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal interferensi dari luar
Gambar di bawah ini menunjukan gambar
penampang kable coaxial secara umum.
kabel coaxial
Pada
pertengahan tahun 1920-an, kabel coaxial mulai digunakan, pada saat itu
digunakan pada jaringan telepon sebagai media trasmisi trunk antar sentral
telepon. Penggunaan kable coaxial yang significant berikutnya yaitu pada tahun
1950-an, dimana kabel coaxial digunakan sebagai kabel bawah laut untuk
keperluan sambunganlangsung internasional. Kemudian pada tahun 1960-1n,
kabel coaxial digunakan dalam dunia data-processing.
Data
di bawah ini menunjukan kejeadian-kejadianpenting trekait dengan perkembangan
kable coaxial di dunia.
1880
: kabel coaxial dipatenkan di Inggris oleh Oliver Heaviside (hak paten
no.1,407).
1884
: Kable coaxial dipatenkan di Jerman oleh Ernst Werner von Siemens.
1894:
Oliver Lodge mendemonstrasikan pentransmisian sinyal di Royal Institut, US.
1929
: Kabel coaxial modern yang pertama dipatenkan oleh Lloyd Espenschied dan
Herman Affel di US.
1936
: Pentransmisian sinyal gambar TV dengan menggunakan coaxial pertama kali
dilakukan, dari Berlin ke Leipzig.
1936
: Kabel coaxial bawah laut pertama dibangun antara Melbourne dan Tasmania
dengan jarak sekitar 300 km, dimana satu kabel dapat mentransmisikan 1 kanal
broadcast dan 7 kanal telepon.
1936
: AT&T menggelar jaringan kabel coaxial untuk telepon dan televisi antara
New York dan Philadelphia, dimana ditempatkan sebuah booster otomatis setiap 10
mil-nya.
·
1936
: Badan Post (sekarang menjadi British Telecom) menggelar kabel coaxial antara
London dan Birmingham.
· 1941
: Kabel coaxial digunakan pertama kali secara komersial di Amerika oleh
AT&T yang menghubungkan Minneapolis dan Wisconsin.
·
1956
: Kabel coaxial trans-Atlantic pertama digelar.
Kabel
coaxial menghasilkan spectrum frekwensi yang lebih besar bila dibandingkan
dengan kable twisted-pair. Kabel coaxial jaringan TV yang biasa dapat
mensupport frekwensi 370 MHz. Sedangkan kabel coaxial terbaru yang sudah
dikembangkan lebih baik seperti Hybrid Fiber Coax (HFC) dapat mensupport system
dengan frekwensi 750 MHz atau 1.0000 MHZ.
Dari
segi kapasitas, kabel coaxial dapat menghasilkan kapasitas 370-1.000 kali lebih
besar dari sebuah kable twisted-pair. Dengan kapsitas sebesar ini, kabel
coaxial dapat digunakan sebagai sarana pada sebuah jaringan broadband. Besarnya
kapasitas ini tergantung dari lokasi (standard yang berlaku di tempat
tersebut). Pada system di Amerika Utara, setiap kanal TV kabel menggunakan
bandwidth 6MHZ, sesuai dengan standard NTSC (National Television System
Committee. Di Eropa, dengan standard PAL (Phase Alternate Line), bandwidth
kanalnya ialah 8 MHz. Dengan bandwidth dan kapasitas yang lebih besar, kable
coaxial juga akan mensupport system dengan service yang beragam, seperti voice,
data, video dan multimedia.
Kabel
coaxial juga menawarkan performance yang jauh lebih baik dari kabel
twisted-pair, karena pelindung yang berupa ayaman tembaga pada kabel coaxial
akan melindungi pusat kabel dari interferensi gelombang elektomagnetik yang
berasal dari luar kabel, sehingga akan mengurangi terjadinya error/noise dan
cross talk. Hal ini memungkinkan kabel coaxial untuk mencapai bit error rate
sampai dengan 1/1.000.000.000. Intensitas error, noise dan crosstalk yang lebih
kecil ini akan berdampak pada berkurangnya jumlah amplifier yang dibutuhkan
untuk mengguatkan sinyal yang lemah sepanjang jalur transmisi, dimana dengan
menggunakan kabel coaxial amplifer hanya dibutuhkan setip jarak 2,5 km.
Single line
diagram digunakan menggambarkan suatu rangkaian yang komplek dengan cara
menyederhanakan gambar tersebut menjadi sebuah alur rangkaian, sehingga
diharapkandengan sebuah one-line diagram, pembacaan suatu system lebih mudah
karena alur dalam one-line diagram tersebut mewakili dari sebuah system yang
lebih rumit dan detail.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
·
Jenis-Jenis
Saklar
1. Saklar tunggal
2. Saklar tukar
3. Saklar seri
4. Stop kontak
·
Jenis-Jenis
Lampu
1. Lampu Pijar (biasa)
2. Lampu TL (Fluorescent)
3. Lampu Halogen
4. Lampu LED
·
Tespen
·
Kotak
Sambung (T.DOS)
1. Kotak sambungan 2
2. Kotak sambungan 3 cabang
3. Kotak sambug 4 cabang
·
Alat
Ukur
1. Tester Listrik Mulifungsi
2. Multitester Analog/Digital
·
Jenis-Jenis
Kabel yang Sering Digunakan
1. KABEL N.Y.A
2. KABEL N.Y.M
3. KABEL N.Y.Y
4. Coaxial
(Kabel Coaxial)