Makalah Kandungan Surah Mujadilah dan Al Jumuah


BAB I
PENDAHULUAN

A.           LATAR BELAKANG
Sebagai agama yang bertujuan mengantarkan hidup manusia kepada kesejahteraan dunia dan akhirat, lahir dan bathin, Islam telah membentangkan dan merentangkan pola hidup yang ideal dan praktis. Pola hidup Islami tersebut dengan jelas dalam Alqur’an dan terurai dengan sempurna dalam sunnah Rasulullah SAW. Islam membuka pintu kerja setiap muslim agar ia dapat memilih amal yang sesuai dengan kemampuannya, pengalaman, dan pilihannya. Islam tidak membatasi suatu pekerjaan secara khusus kepada seseorang, kecuali demi pertimbangan kemaslahatan masyarakat. Islam tidak akan menutup peluang kerja bagi seseorang, kecuali bila pekerjaan itu akan merusak dirinya atau masyarakat secara fisik atau pun mental. Setiap pekerjaan yang merusak diharamkan oleh Allah.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.        Apakah isi kandungan surah Al-Mujadilah Ayat 11 dan Surah Al-Jumu’ah Ayat 9 – 10 dan bagaimana penjelasannya?
2.        Pelajaran apa yang bisa diambil dari surah kandungan surah Al-Mujadilah Ayat 11 dan Surah Al-Jumu’ah Ayat 9 – 10?
3.        Bagaimana sikap yang mencerminkan kandungan surah Al-Mujadilah Ayat 11 dan Surah Al-Jumu’ah Ayat 9 – 10 dalam kehidupan sehari-hari?

C.    TUJUAN
1.      Memahami isi kandungan surah Al-Mujadilah Ayat 11 dan Surah Al-Jumu’ah Ayat 9 – 10
2.      Mengambil Pelajaran/hikmah dari surah kandungan surah Al-Mujadilah Ayat       11 dan Surah Al-Jumu’ah Ayat 9 – 10?
3.   Menerapkan sikap yang mencerminkan kandungan surah Al-Mujadilah Ayat 11 dan Surah Al-Jumu’ah Ayat 9 – 10 dalam kehidupan sehari-hari
4.      Meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala


BAB II
PEMBAHASAN

A.           SURAT AL MUJADALAH AYAT 11
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.  (QS Al Mujadalah : 11)
Penjelasan Ayat
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hati dari Muqatil bin Hibban, bahwa pada suatu hari, yaitu hari Jum’at para pahlawan perang Badar datang ketempat pertemuan yang penuh sesak. Orang-orang pada tidak mau memberi tempat kepada yang baru datang itu, sehingga terpaksa mereka berdiri. Rasulullah menyuruh berdiri pada orang-orang yang lebih dahulu duduk. Sedang para pahlawan Badar disuruh duduk ditempat mereka. Orang-orang yang disuruh pindah tempat merasa tersinggung perasaannya. Kemudian turunlah ayat ini sebagai perintah kaum Muslimin untuk menaati perintah Rasulullah dan memberi kesempatan duduk kepada sesama mukmin.
Pada bagian akhir dari ayat 11 di atas menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat tinggi-tinggi kedudukan orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu. Orang-orang mukmin diangkat oleh Allah dan Rasul-Nya, sedangkan orang-orang berilmu diangkat kedudukannya karena mereka dapat memberi banyak manfaat kepada orang lain. Ilmu disini tidak terbatas pada ilmu-ilmu agama atau keakheratan saja, tetapi menyangkut ilmu-ilmu keduniawian. Apapun ilmu yang dimiliki seseorang bila ilmu itu bermanfaat bagi dirinya dan orang lain maka akan mejadi pusaka bagi pemiliknya, selain amal jariyah dan anak shaleh.
Kesimpulan
Kesimpulan isi atau kandungan ayat 11 aurah Al-Mujadilah antara lain sebagai berikut:
a.              Suruhan untuk memberikan kelapangan kepada orang lain dalam majelis ilmu, majelis zikir, dan segala majelis yang sifatnya menaati Allah SWT dan rasul-nya.
b.             Apabila disuruh bangun untuk melakukan hal-hal yang baik dan diridai Allah, maka penuhilah suruhan tersebut dengan segera dan dengan cara yang sebaik-baiknya.
c.              Allah SWT mengangkat orang-orang beriman atas orang-orang yang tidak beriman beberapa derajat tingginya, dan Allah SWT mengangkat orang-orang beriman dan berilmu pengetahuan atas orang-orang yang beriman tetapi tidak berilmu pengetahuan beberapa derajat tingginya. Ringkasnya Allah SWT meninggikan derajar orang-orang beriman, teristimewa orang-orang beriman lagi berilmu pengetahuan.
d.             Ayat Al-Qur’an surah Al-Mujadilah ayat 11 isinya antara lain berkaitan dengan adab atau tatakrama yang harus diterapkan dalam majelis-majelis yang baik dan diridai Allah SWT. Misalnya majelis ta’lim, majelis ilmu pengetahuan dan teknologi, majelis zikir, dan majelis salat jum’at berjamaah.
e.              Adab atau tata krama yag dimaksud yaitu memberikan kelapangan kepada orang-orang  yang akan mengunjungi yang berada dalam majelis-majelis tersebut dengan cara, seperti; mempersilakan orang lain yang datang belakangan untuk duduk di samping kita sekiranya masih kosong, menciptakan suasana nyaman, mewujudkan rasa persaudaraan, saling menghormati dan saling menyayangi, serta tidak boleh menyuruh orang lain yang lebih dulu menempati tempat duduknya untuk pindah ke tempat lain tanpa alasan yang diberikan oleh syara.
f.              Mukmin/mukminah apabila diperitah Allah SWTndan rasul-nya untuk bangun melaksanakan hal-hal yang baik yang di ridai-nya, seperti salat, menuntut ilmu, berjuang di jalan Allah, dan membiasakan diri dengan akhlak terpuji, maka perintah tersebut hendaknya segera ndilaksanakan dengan niat ikhlas dan sesuai dengan ketentuan syara.
g.             Ilmu pengetahuan mempunyai banyak keutamaan. Perbuatan ibadah yang tidak dikerjakan sesuai dengan ilmu tentang ibdah tersebut, tentu tidak akan di terima Allah SWT.

Hal-hal yang Menunjukkan dan Menerapkan Perilaku Beretos Kerja
a.              Sesama mukmin hendaknya saling memberi kelapangan atau berlapang-lapang dada terutama didalam majlis, sebagai bentuk penghargaan, penghormatan dan kepedulian terhadap sesama saudara.
b.             Allah mengangkat derajat kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang yang menuntut ilmu beberapa derjat. Dan dengan ilmunya itu mereka bisa mengamalkan ilmunya di sekolah-sekolah atau di perguruan tinggi.
c.              Allah dan Rasulnya sangat menghormati orang-orang yang berilmu, karena jasanya umat terbimbing menuju kehidupan yang benar dan pada kehidupan yang lebih baik.

B.            SURAT AL JUMUAH AYAT 9-11
Artinya : Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki. [1475] Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya. (QS. Al Jumuah : 9-10)
Penjelasan
Ayat Qur’an surat Jum’ah ayat 9 di atas berkenaan dengan seruan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman agar segera mendirikan shalat Jum’ah dan hendaknya segala macam kesibukan, seperti jual beli, perniagaan, pekerjaan dan lain-lain harus segera ditinggalkan.
Dalam hadist nabi SAW dari Thariq bin Syihab ra. Beliau bersabda :
“Shalat jum’ah itu wajib atas tiap orang muslim berjamaah, kecuali empat orang yaitu hamba sahaya, wanita, anak-anak atau orang sakit” Dalam riwayat lain yang berasal dari Abu Ja’d,
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa meninggalkan tiga kali shalat jum’at karena meremehkannya (menganggap enteng) maka Allah akan menutup hatinya”
Diakhir ayat ini ditegaskan, bahwa menaati perintah Allah dengan melaksanakan shalat jum’at adalah lebih baik bagi orang-orang yang memahainya sebab selain akan memperoleh keridhoan Allah, shalat jum’at dapat menimbulkan persatuan dan kesatuan antara umat Islam, akan memperkuat tali ukhuwah Islamiyah karena shalat jum’at dilakukan dengan berjamaah.
Pada ayat 10 ditegaskan lagi, yaitu apabila telah ditunaikan shalat, maka bersegeralah mencari karunia Allah, kembali pada kegiatan masing-masing bertebaran dimuka bumi untuk mencari rizki yang halal dan baik. Diakhir ayat, Allah SWT menganjurkan bahwa dalam mencari rizki supaya banyak berdzikir kepada-Nya agar memperoleh keberuntungan. Dzikir artinya ingat atau menyebut. Dzikrullah adalah bagian terpenting dalam kehidupan umat Islam, baik dalam kaitannya dengan masalah aqidah, ubudiyah dan akhlak. Baik dalam hubungan dengan Allah maupun hubungan sesama manusia, Rasulullah adalah orang yang paling banyak berdzikir, selalu ingat kepada Allah baik dalam situasi dan kondisi apapun.
Dalam sebuah hadist disebutkan :
“Dari Aisyah ra mengatakan, adalah Rasulullah SAW berdzikir kepada Allah sepajang hayatnya”
Dalam ayat 11 ditegaskan tentang sikap sebagian orang-orang mukmin yang masih silau dengan pernagaan, dengan duniawi, padaha mereka saat itu sedang mendengarkan khutbah Nabi Muhammad SAW. keudian turunlah ayat ini yang menegaskan bahwa apa yang disisi Allah adalah jauh lebih baik dari pada permainan dan perniagaan. Dan diujung ayat ini ditegaskan pula Allah itu sebaik-baik pember rizki. Oleh karena itu, kepada-Nyalah kita arahkan usaha dan ikhtiyar untuk memperoleh rizki yang halal dan mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya.
Kesimpulan
Kesimpilan dari Al-Qur’an Surah Al-Jumu’ah: 9-10 tersebut adalah:
1.             Seruan Allah SWT terhadap orang-orang beriman atau umat islam yang telah memenuhi syarat-syarat sebagai mukalaf untuk melaksanakan salat jumat. Agar dapat melaksanakan salat jumat umat islam diwajibkan untuk meninggalkan segala pekerjaannya, seperti menuntut ilmu dan berjual-beli umat islam yang memenuhi aeruan Alah SWT tersebut tentu akan memperolrh banyak hikmah.
2.             Umat islam yang telah selesai menunaikan salat diperintah Allah SWT untuk berusaha atau bekerja agar memperoleh karunia-nya, karunia Allah SWT itu antara lain: ilmu pengetahuan, harta benda, jabatan, kesehatan, kekuatan, kedamaian, dan kesejahteraan. Di mana pun dan kapan pun kaum muslimin berada serta apa pun yang mereka kerjakan,. Mereka di tuntut oleh agamanya agar selalu mengingat Allah SWT. Insya Allah dengan cara-cara seperti itu umat islam akan meraih keberuntungan.
3.             Mengacu kepasa Q.S. Al-Jumu’ah: 9-10, umat islam diperintah oleh agamanya agar senantiasa berdisiplin dalam menunaikan ibadah wajib, seperti salat, dan selalu giat berusaha atau bekerja sesuai dengan nilai-nilai islam (etos kerja yang islami). Termasuk ke dalam etos kerja yang islami antara lain : belajar secara sungguh-sumgguh, bekerja keras, dan berkrya secara produktif sehingga dapat mendorong keadaan ke arah yang lebih maju.

Hal-hal yang Menunjukkan dan Menerapkan Prilaku Beretos Kerja:
a.       Shalat jum’at adalah suatu kewajiban bagi orang-orang yang beriman, karenanya bila waktunya telah tiba maka harus meinggalkan segala kesibukan dan aktifitas duniawi.
b.      Bila shalat jum’at telah ditunaikan, maka dapat melanjutkan aktifitasnya kembali, bertebaran dimuka bumi untuk mencari karunia Allah yang halal lagi baik, serta banyak berdzikir kepada Allah dalam mencari rizki.
c.       Manusia sering silau terhadap gemerlapnya duniawi, sehingga lebih memprioritaskan kepentingan duniawi dari pada kepentingan ukhrawi.
d.      Allah menegaskan bahwa apa yang ada disisi Allah lebih baik dari pada segala urusan aktifitas duniawi.



BAB III
PENUTUP

A.           KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan Surah Al-Mujadalilah Ayat 11 dan Surah Al-Jumu’ah Ayat  9 – 10 dapat diambil hikmah bahwasannya Allah akan mengangkat tinggi-tinggi kedudukan orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu. Orang-orang mukmin diangkat oleh Allah dan Rasul-Nya, sedangkan orang-orang berilmu diangkat kedudukannya karena mereka dapat memberi banyak manfaat kepada orang lain. Apapun ilmu yang dimiliki seseorang bila ilmu itu bermanfaat bagi dirinya dan orang lain maka akan mejadi pusaka bagi pemiliknya, selain amal jariyah dan anak shaleh.
Umat islam diperintah oleh agamanya agar senantiasa berdisiplin dalam menunaikan ibadah wajib, seperti salat, dan selalu giat berusaha atau bekerja sesuai dengan nilai-nilai islam (etos kerja yang islami). Termasuk ke dalam etos kerja yang islami antara lain : belajar secara sungguh-sumgguh, bekerja keras, dan berkrya secara produktif sehingga dapat mendorong keadaan ke arah yang lebih maju.




DAFTAR PUSTAKA

http://hayyan-ahmad.blogspot.com/2011/06/bab-i-pendahuluan.html
http://catatanfathonah.blogspot.com/2013/10/bab-ii-al-quran-surah-al-mujadilah-5811.html

Subscribe to receive free email updates: