MAKALAH KONSEP IBD DALAM AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN
A. Latar Belakang Ilmu Budaya Dasar
Latar
belakang Ilmu Budaya Dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat
Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut :
1.
Kenyataan bahwa bangsa Indonesia
terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam
berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan
(primodial) kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses
pembangunan dampak positif dan dampak negatif berupa terjadinya perubahan dan
pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusia pun
terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan
timbul konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan
ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan
perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata
nilai budayanya. Sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah
diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang
disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat
dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Kebudayaan
merupakan ruang lingkup yang cukup luas, meliputi seluruh aspek kehidupan
manusia. Kebudayaan muncul dan tumbuh berkembang sejak manusia hidup berkomunitas,
karena manusialah menciptakan, memproses dan mengembangkannya. Kebudayaan
muncul sebagai proses, karena manusia membutuhkan untuk memenuhi tujuan
hidupnya.
Menurut
Koentjaraningrat (1980) istilah
kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “Budhaya”,
bentuk jamak dari “budhi atau akal”,
maka kebudayaan dikaitkan yang berkonotasi dengan akal. Sedangkan istilah “Budaya” merupakan rangkaian jamak “budi daya”, sehingga diartikan daya
dari budi. Berarti cipta, karsa dan rasa. Jadi kebudayaan adalah hasil dari
cipta, rasa dan karsa.
Berdasarkan
beberapa istilah yang berkaitan dengan budaya atau kebudayaan seperti; culture (adab, kesopanan, pemeliharaan),
custom (adat, kebiasaan), civilization (peradaban), cultivate (mengolah, mengusahakan) dan cultural (kebudayaan).
Mengakar
pada kosakata di atas, akan dikutip beberapa konsep dan wawasan kebudayaan dari
para ahli misalnya; Taylor (dalam Munandar, 1998 dan Machfud, 1998) mengungkap,”Kebudayaan
adalah keseleluruhan pengetahuan yang kompleks berupa; kepercayaan, seni,
moral, hukum, adat kebiasaan dan segala kemampuan serta kebiasaan yang
diperoleh sebagai anggota masyarakat”.
Mencermati
wawasan tersebut diklarifikasi makna kebudayaan, menurut Taylor kebudayaan
memuat beberapa aspek kebutuhan berupa aturan, kebiasaan dan naluri makhluk
pribadi, serba kompleks mencakup; kepercayaan berkaitan dengan hal yang
bersifat gaib (religi/agama), adat-istiadat, Custom-hukum untuk mengatur bertingkah laku.
Manusia
memiliki naluri seni untuk mengekspresikan kebebasannya merasa senang, nyaman
dan indah, serta kebiasaan bertingkah laku kesemuanya diperoleh melalui proses
belajar. Demikian juga Kluckhohm merangkum pengertian “Kebudayaan sebagai keseluruhan cara hidup yang diperoleh dari
kelompoknya”. Pemahaman lebih praktis yang dikemukakan oleh Joseph Eilers
disebutkan “Kebudayaan sebagai desain
pola hidup dijadikannya acuan dan perencanaan yang diadaptasikan dalam
kehidupan”.
Mencermati
istilah-istilah kebudayaan di atas, disimpulkan bahwa kebudayaan adalah
seperangkat pola hidup untuk mengatur berbagai aspek kehidupan individu dan
masyarakat dalam menata hidup sehari – hari maupun diproyeksikan jangkauannya
ke depan.
B.
Sejarah Ilmu
Budaya Dasar
Istilah
budaya dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah
basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris the humanities, yang
berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan
seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan
demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai
manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi
humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities di samping tidak
meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Ilmu budaya
dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya mengkaji masalah
nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu
budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar
dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan budaya.
Menurut
Prof. Sutan Taqdir Alisyahbana, apabila perwujudan budaya itu penekanannya pada
akal akal menimbulkan tingkat peradaban yang berbeda. Dalam bahasa Inggris,
“mind” selalu dihubungkan dengan peradaban, bukan kebudayaan. Kalau
penekanannya pada mind akan timbul pernyataan bahwa ada peradaban yang tinggi
dan ada pula yang memiliki tingkatan yang rendah, karena diukur dengan tingkat
berpikir manusia. Oleh karena itu, manusia berpikir tinggi bias dikatakan
berperadaban yang tinggi, bukan berkebudayaan yang tinggi. Tingkat berpikir
tinggi lebih dulu timbul di kalangan orang Barat. Sebab itu, orang Barat
dikatakan mempunyai peradaban yang tinggi, bukan berkebudayaan.
Selanjutnya
menurut beliau, apabila perwujudan budaya itu penekanannya pada ketiga unsure,
yaitu: akal, perasaan dan kehendak maka timbul tingkat kebudayaan yang berbeda,
maka menimbulkan strata kebudayaan. Ada kebudayaan yang tinggi dan ada
kebudayaan yang rendah, karena diukur dari faedahnya bagi manusia. Kebudayaan
tinggi karena berfaedah bagi manusia, sedangkan kebudayaan rendah itu kurang
atau tidak berfaedah bagi manusia.
Apabila
kebudayaan dihubungkan dengan peradaban, maka akan timbul pernyataan bahwa
walaupun peradaban manusia itu rendah belum tentu kebudayaan rendah. Misalnya
pada beberapa abad yang lalu, manusia Indonesia mampu mendirikan candi
Borobudur tanpa bantuan alat-alat berat. Ini menunjukkan kebudayaanya sudah
tinggi, walaupun tingkat peradaban (berpikir) masih rendah. Sebaliknya pula,
orang Barat yang mempunyai peradaban yang tinggi belum tentu dikatakan
berkebudayaan tinggi, jika dengan
teknologi canggih itu akan membinasakan umat manusia.
Apabila
kebudayaan dilihat dari sudut faedah/kegunaannya bagi manusia (bangsa, national
utility), jelaslah tidak sama faedah/kegunaan antara bangsa yang satu dengan
kebudayaan bangsa yang lain. Menilai berarti member pertimbangan untuk
menentukan bahwa itu berguna atau tidak, baik atau buruk, benar atau salah,.
Hasil penilaian itu disebut nilai.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Istilah Ilmu
Budaya Dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah
basic humanities yang berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities”.
Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang
artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities
diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan
lebih halus. Denga demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan
dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar
manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities
disamping tidak meninggalkan tanggung jawab yang lain sebagai manusia itu
sendiri.
Secara
sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dari pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Sedangkan secara umum
pengertian kebudayaan adalah jalan atau arah didalam bertndak dan berfikir
untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani. Kebudayaan berasal
dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaita dengan budi dan akal
manusia. Defenisi kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat
abstrak. Namun demikian, kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indra.
Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita
rasakan. Menurut orang anstropolog E.B Taylor (1871), kebudayaan adalah
kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan yang lain serta kebiasaan-kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemoharjo dan
Sulaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya rasa dan cipta
masyarakat. Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa prilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata. Misalnya, pola-pola prilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain.
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Agama
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yg dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Salah satu syarat yang teramat penting dalam kehidupan manusia
adalah keyakinan, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai agama.
Yang menjadi pokok utama bagi manusia
untuk mempercayai Tuhan dan perlunya hidup beragama adalah kebutuhan manusia
akan rasa aman. Mereka yakin tiada daya dan upaya yang akan mempengaruhi kalau
Tuhan tidak mengizinkan. Tuhan yang kita maksud adalah Tuhan Yang Maha Esa,
yang memiliki kekuatan dan kasih sayang serta Tuhan yang menjadi sasaran
beribadah.
Bagi orang yang percaya kepada Tuhan,
perasaannya merasa selalu dilindungi oleh Tuhan baik dalam keadaan apapun,
mereka tidak merasa takut. Kita perlu mempunyai kepercayaan terhadap Tuhan,
mengingat kebutuhan jiwa pada diri kita. Begitu juga dengan orang yang
kehilangan kepercayaan diri, harga diri dan kasih sayang, kalau mereka percaya
akan Tuhan maka mereka akan bisa menghadapinya dengan penuh ketenangan.
Setiap daerah, setiap agama, dan setiap
orang mempunyai cara-cara atau budaya tersendiri untuk mendekatkan diri kepada
Tuhannya. Seperti di Bali, sebagian penduduknya memeluk agama Hindu, mereka
mempunyai cara tersendiri dalam melakukan pemujaan terhadap Tuhan, mereka
memuja Tuhan dengan sesajen yang berisi macam-macam buah dan kembang berwarna
warni. Daerah lainnya seperti Jawa, Madura, Kalimantan dan sebagainya mempunyai
cara tersendiri sesuai agamanya. Meskipun cara atau pun kebudayaannya
berbeda tetapi tujuannya sama yaitu
Tuhannya.
2. Konsepsi Ilmu budaya dasar dalam Filsafat
Filsafat adalah hasil daya
upaya manusia dengan akal secara logis, sistematis dan universal untuk memahami
sebuah masalah. Sedangkan kebudayaan adalah kebiasaan tingkah laku manusia.
Tingkah laku manusia digerakan oleh akal dan perasaannya.
Apabila dibandingakan
definisi kebudayaan dan definisi filsafat, keduanya bertemu dalam hal berfikir.
Kebudayaan adalah cara berfikir, sedangkan filsafat adalah cara berfikir
secara logis, sistematis dan universal. Dengan demikian jelaslah bahwa filsafat
itu mengendalikan cara berfikir kebudayaan, oleh karena itu perbedaan
kebudayaan dapat dikembalikan kepada perbedaan filsafat. Pendekatan filosofis
yaitu suatu pendekatan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan
dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan membutuhkan filsafat karena
masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata, yang
hanya terbatas pada pengalaman.
Kebudayaan juga dipandang sebagai tata
nilai. Sebagai contoh seseorang berbuat sesuatu karena sesuatu itu bernilai dan
berguna bagi kehidupannya. Yang menentukan nilai itu ialah Tuhan Yang Maha Esa
dan juga manusia itu sendiri yang dibedakan mana yang baik dan juga mana yang
buruk. Orang yakin bahwa Tuhan itu ada tentu berbeda tingkah lakunya dengan
orang yang tidak mempercayai, dan dapat terlihat dalam kebiasaan hidupnya.
3. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Keindahan
Ilmu Budaya Dasar adalah usaha yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yg dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Ilmu budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam
salah satu bidang keahlian yang termasuk di dalam pengetahuan budaya, akan
tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan
kepribadian seseorang dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan
alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata
bahasa sansekerta berasak dari kata budhayah yg berarti budi atau akal. dalam
bahasa latin kebudayaan berasala dari kata colere yg berarti mengolah tanah.
”Segala sesuatu yg dihasilkan oleh akal pikiran manusia dengan tujuan untuk
mengolah tanah atau tempat tinggalnya” atau ”segala usaha manusia untuk dapat
melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya” E.B.Tylor
(1871). Kebudayaan adalah kompleks yg mencangkup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan yg
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Keindahan berasal dari kata indah,
artinya bagus, permai, elok, molek dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi
manusia sangat luas, seluas keanekaraganam manusia dan perkembangan peradaban
teknologi, sosial dan budaya. Karena itu keindahan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Keindahan identik dengan kebenaran yang mempunyai daya tarik
dan setiap orang memandang indah suatu benda atau objek itu berbeda. Dapat
disimpulkan bahwa keindahan adalah kumpulan hubungan yang selaras dalam suatu
benda dan hubungannya dengan si pengamat.
Seperti halnya kehidupan manusia yang
selalu tumbuh dan berkembang, kesenian merupakan salah satu wujud keindahan
dari karya manusia yang juga tumbuh dan berkembang. Dalam perkembangan kesenian
atas dasar waktu yang kemudian berkembang menjadi suatu kebudayaan.
Perkembangan kesenian juga dipengaruhi oleh tempat atau lokasi berkembangnya
kesenian tersebut.
Akan tetapi
kesenian Indonesia mengalami kemunduran, ada beberapa hal yang menyebabkan hal
tersebut antara lain, orang-orang tua yang menjadi pendukung berangsur-angsur
digantikan oleh anak muda yang pada umumnya kurang mendukung, berkurangnya
penggemar kesenian rakyat, makin banyaknya hiburan-hiburan moderen yang
kemudian menggeser posisi kesenian rakyat.
Untuk
memelihara kesenian rakyat sebagai budaya peninggalan nenek moyang, salah satu
upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah mengadakan festifal setiap tahun,
diharapkan dengan cara ini kesenian rakyat dapat terus hidup. Dari hal tersebut
jelas bahwa keidahan dan kebudayaan erat kaitannya mengingat hal-hal yang
dijadikan budaya ialah hal yang bersifat indah
B.
Definisi
Ilmu Budaya Dasar
Menurut Edward Burnett Tylor, merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat.
Menurut seorang antropolog E.B.Taylor (1871), kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
C.Kluckhonhn mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :
1. Sistem Religi (sistem
kepercayaan)
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian hidup dan
sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa dan Kesenian
C. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1.
Mengenal lebih dalam arti dirinya
sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja.
2.
Mengenal prilaku diri sendiri maupun
orang lain.
3.
Sebagai bekal penting untuk
pergaulan hidup.
4.
Perlu bersikap luwes dalam pergaulan
setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
5.
Tanggap terhadap hasil budaya
manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah
pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
6.
Memiliki pengligatan yang jelas
pemikiran seta yang mendasar dan mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya
dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyag
leluhur kita yang luas nilainya.
7.
Sebagai calaon pemimpin bangsa serta
ahli dalam disiplin ilmu tidak jauh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan
sebagai disiplin ilmu yang kaku.
8.
Sebagai jembatan para saran yang
berbeda keahliaannya lebih mampu berdialog dan lancar komunikasi dalam
memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan
masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan
tinggi.
D. Manfaat Ilmu Budaya Dasar
Manfaat dari mempelajari
ilmu budaya dasar adalah :
Mengenal perilaku lebih
dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya
saja.
1.
Sebagai bekal penting untuk pergaulan
hidup.
2.
Perlu bersikap luwes dalam pergaulan
setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
3.
Tanggap terhadap hasil budaya manusia
secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran
perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
4.
mampu menghargai budaya yang ada di
sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek
moyang leluhur kita yang luhur nilainya.
5.
sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli
dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan
sebagai disiplin ilmu yang kaku.
6.
Dapat menciptakan sifat kebudayaan yang
universal dan dinamis
7.
Dapat mengenal lebih dalam tentang budaya
yang terdapat di Negara yang kita cintai dengan melihat dari kesenian,
bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa, budaya daerah dan budaya nasional.
8.
Mampu menciptakan hubungan yang harmonis
antar manusia dan kelompok.
9.
Dapat mengenal lebih jauh tentang
unsure-unsur budaya seperti :
a. Sistem Religi/
Kepercayaan
b. Sistem organisasi
kemasyarakatan
c. Ilmu Pengetahuan
d. Bahasa dan kesenian
e. Mata pencaharian hidup
f. Peralatan dan
teknologi
E.
Fungsi
Kebudayaan
Fungsi Kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar
dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan
sikap kalau akan berhubungan dengan orang lain di dalam menjalankan hidupnya.
Kebudayaan
berfungsi sebagai :
1.
Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok.
2.
Wadah untuk menyalurkan perasaan – perasaan dan kehidupan lainnya.
3.
Pembimbing kehidupan manusia.
4.
Pembeda antar manusia dan binatang.
F. Unsur –
Unsur Ilmu Budaya Dasar
Kluckhohn di dalam karyanya berjudul
Universal Categories ofCulture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan
universal yaitu :
1.
Sistem Religi (sistem kepercayaan).
Merupakan produk manusia sebagai homo
religieus. Manusia yang memiliki keceidasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap
bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar Karena
itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang
menjadi agama.
2.
Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai
homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka
disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3.
Sistem pengetahuan.
Merupakan produk manusia sebagai homo
sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu
didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia mengingat- ingat apa yang telah
diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa,
menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila pengetahuan itu
dibukukan, maka penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
4.
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem
ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo
economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5.
Sistem Teknologi dan Peralatan,
Merupakan pnxluk dari manusia sebagai
homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan
tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat manusia dapat membuat dan
mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih
mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
6.
Bahasa.
Merupakan produk dari manusia sebagai
homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode)
yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhimya menjadi
bentuk bahasa tulisan.
7.
Kesenian.
Merupakan hasil dari manusia sebagai
homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka
dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata
memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu pandangan mata yang indah,
suara yang meidu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.
H. Aspek – Aspek Ilmu Budaya Dasar
1. Kesenian
2.
Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional
Kesenian
Kesenian
mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat
manusia akan keindahan yang dinikmati denganmata atau pun telinga. Sebagai
makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak
kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
Saat ini,
kebanyakan orang memahami gagasan "budaya" yang dikembangkan di Eropa
pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Gagasan tentang "budaya" ini
merefleksikan adanya ketidakseimbangan antara kekuatan Eropa dan kekuatan
daerah-daerah yang dijajahnya.
Mereka
menganggap 'kebudayaan' sebagai "peradaban" sebagai lawan kata dari
"alam". Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan
lain dapat diperbandingkan; salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari
kebudayaan lainnya.
Artefak
tentang "kebudayaan tingkat tinggi" (High Culture) oleh Edgar
Degar..
Pada
prakteknya, kata kebudayaan merujuk pada benda-benda dan aktifitas yang
"elit" seperti misalnya memakai baju yang berkelas, fine art, atau
mendengarkan music klasik dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di
atas.
Sebagai
contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa musik klasik adalah musik yang
"berkelas", elit, dan bercita rasa seni, sementara musik tradisional
dianggap sebagai musik yang kampungan dan ketinggalan zaman, maka timbul
anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah "berkebudayaan".
Orang yang
menggunakan kata "kebudayaan" dengan cara ini tidak percaya ada
kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu dan
menjadi tolak ukur norma dan nilai di seluruh dunia.
Menurut cara
pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang
"berkebudayaan" disebut sebagai orang yang "tidak
berkebudayaan"; bukan sebagai orang "dari kebudayaan yang lain."
Orang yang "tidak berkebudayaan" dikatakan lebih "alam,"
dan para pengamat seringkali mempertahankan elemen dari kebudsayaan tingkat
tinggi (high culture) untuk menekan pemikiran ”manusia alami” (human
nature).
Sejak abad
ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara
berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -berkebudayaan
dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi perbaikan dan interpretasi
pengalaman sebagai perkembangan yang merusak dan "tidak alami"
yang mengaburkan dan menyimpangkan sifat
dasar manusia.
Dalam hal
ini, music tradisional (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap
mengekspresikan "jalan hidup yang alami" (natural way of life),
dan musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.
Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang
digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat
tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan
maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui
bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku,
tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala
bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi
menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai
alat untuk berekspresi, berkomunikasi dan alat untuk mengadakan integrasi dan
adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan
hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari
naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Adat istiadat, budaya daerah, budaya nasional
Sebuah
kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur),
yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan
kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh
beberapa hal, di antaranya karena perbedaan umur, reas, etnisitas kelas,
aisthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.
dapat
menciptakan lingkungan berbudaya dengan berbasis teknologi informasi. Dan
mahasiswa pun dapat diberi pandangan yang luas terhadap masalah-maslah
kemanusiaan, budaya dan informasi serta mengembangkan daya kritis mahasiswa terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut ketiga hal tersebut. Mengusahakan agar para
mahasiswa menjadi calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli di bidang
disiplin.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa Pada hakikatnya
ilmu budaya dasar adalah ilmu yang diperoleh secara langsung ataupun tidak
langsung dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebenarnya tidak perlu pembelajaran khusus mengenai ilmu ini, karna
ilmu ini sering kita temukan dalam interaksi kita dalam bermasyarakat.
Dengan berkembangnya
teknologi, banyak unsur kebudayaan suatu daerah terlupakan, contohnya unsur
kesenian, banyak anak-anak muda penerus warisan kesenian sudah tidak ingin
mempelajari kesenian daerah mereka karena merasa norak. Mungkin memang masih
ada tetapi hanya segelintir orang saja.
Dengan
begitu penting buat kita untuk mempelajari kembali ilmu budaya dasar, agar kita
tahu bahwa budaya itu penting untuk kita sebagai bukti bahwa daerah kita itu
ada.
Dengan
adanya manfaat-manfaat yang diperoleh setelah memahami dengan baik mengenai
ilme budaya dasar, maka perubahan-perubahan yang ada di masyarakat dapat di
antisipasi dengan baik. Manfaat-manfaat tersebut pula lah yang menjadikan
kebudayaan Indonesia berbeda dengan kebudayaan di Negara-Negara lain. Dengan
adanya budaya, hendaknya pola pikir manusia dalam bertindak dapat semakin maju
dan berkembang, namun dapat juga menyaring hal-hal negative yang masuk sehingga
tidak menjatuhkan nama baik Negara.
Hal ini lah
yang paling utama di jadikan sebagai tujuan mengapa ilmu budaya dasar wajib di
pelajari dan di terapkan, terutama bagi generasi-generasi muda agar tidak salah
dalam menyaring budaya budaya yang masuk di suatu negara, baik penerapannya
dalam hal kehidupan manusia dan juga penerapannya dalam perkembangan sistem informasi