LAPORAN PTK UPAYA MENINGKATKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Penjelasan
guru saat mengembangkan bahasa melalui metode bercerita tidak menarik minak
anak. Saat guru bercerita anak-anak ada yang asyik mengobrol sendiri dengan
temannya. Saat kegiatan bercerita selesai, anak-anak tidak bisa menjawab
pertanyaan dari guru dan anak tidak tanggap dengan pertanyaan yang diajukan
guru. Bisa jadi masalah ini juga bersumber dari guru, mungkin saat bercerita
guru tidak menggunakan alat peraga atau bahasanya sulit untuk dipahami anak.
Sehingga anak enggan dan malas untuk mendengarkan cerita.
Bahasa
sebagai alat penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang teridri
dari individu yang menyatakan keinginan, perasaan dan pikirannya. Dan bahasa
sebagai sistem simbol yang teratur dalam bentuk visual maupun verbal untuk
mentransfer berbagai ide maupun informasi. Bahasa adalah sistem simbol yang
teratur untuk mentransfer arti tersebut. Bahasa adalah suatu modifikasi
komunikasi yang meliputi sistem untuk mengkomunikasikan beragai ide dan
informasi.
Salah
satu kemampuan anak yang sedang berkembang saaat usia taman kanak-kanak adalah
kemampuan berbahasa, penguasaan bahasa sangat erat kaitannya dengan kemampuan
kognitif anak dalam berfikir yang termasuk dalam pengembangan bahasa. Selain
dari berbicara adalah kemampuan menyimak, membaca, dan menulis. Guru TK harus
dapat mengupayakan berbagai strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan
kemampuan bahasa anak. Oleh karena itu saya menerapkan metode bercerita seperti
apa yang bisa menarik minat anak.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang masalah maka rumusan masalah penelitian tindakan kelas
tersebut adalah:
a. Bagaimana
supaya kemampuan bahasa anak lebih berkembang melalui metode cerita.
b. Bagaimana
cara agar anak tertarik untuk mendengarkan atau menyimak cerita kemudian
menanggapi cerita tersebut. Sehingga anak berimajinasi dan mengungkapkan
perasaan melalui kemampuan berbahasa.
c. Dalam
bercerita guru harus menggunakan bahasa yang singkat, jelas dan mudah dipahami
anak.
d. Guru
harus menggunakan alat peraga agar anak dapat berimajinasi dan membayangkan
secara konkret.
C.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
uraian permasalahn dapat dirumuskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk:
a. Meningkatkan
kemampuan bahasa anak melalui metode bercerita, karena bahasa berpengaruh besar
pada perkembangan pikiran anak.
b. Melatih
kemampuan anak dalam berbicara melalui menyimak atau mendengarkan, berfikir dan
membaca.
c. Menambah
wawasan guru tentang metode pengembangan bahasa di Taman Kanak-kanak.
d. Meningkatkan
kemampuan guru dalam mengembangkan bahasa agar metode bercerita sangat digemari
dan mudah dipahami anak.
D. Manfaat
Penelitian
Penelitian
ini sangat penteng bagi siswa maupun guru. Adapun manfaat yang diambil dari
penelitian ini adalah:
a. Manfaat
bagi siswa
1. Meningkatkan
kecerdasan bahasa melalui mendengar, berimajinasi dan berbicara
2. Meningkatkan
keterampilan dalam penggunaan metode yang tepat dalam proses pembelajaran
3. Mendorong
terciptanya proses pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan melibatkan siswa
karena strategi, metode, teknik atau media yang digunakan dalam bercerita
demikian bervariasi dan menggunakan alat peraga baik langsung maupun tidak
langsung.
b. Manfaat
Bagi Guru
1. Menarik
minat anak untuk meningkatkan kecerdasan bahasa melalui cerita yang menarik,
menyenangkan sehingga anak mudah memahami dan menyerap informasi dengan baik.
2. Membuang
jauh-jauh rasa malu yang dirasakan anak sehingga anak mau mengungkapkan
pendapat atau argumentasi melalui berbicara / tanya jawab.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Menurut
Prof. Dr. Tampubolon, 1991 : 50 “Bercerita kepada anak memainkan peranan
penting bukan saja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tetapi juga
dalam mengembangkan bahasa dan pikiran anak”. Dengan demikian fungsi kegiatan
bercerita bagi anak usia 4 – 6 tahun adalah membantu perkembangan bahasa anak.
Dengan bercerita pendengaran anak dapat difungsikan dengan baik untuk membantu
kemampuan bercerita dengan menambah perbendaharaan kosakata. Kemampuan
mengucapkan kata-kata, melatih merangkai kalimat sesuai dengan tahap
perkembangannya.
Woolfolk
(1995) selanjutnya mengemukakan bahwa anak dapat belajar bahasa melalui
intruktional conversation, yaitu suatu situasi dimana anak belajar melalui
interaksi dengan guru atau siswa lainnya. Di TK bercakap-cakap dapat
dikategorikan instructional conversation belajar bahasa bagi anak akan lebih
mudah apabila mereka memiliki lingkungan yang baik serta mendapat stimulasi
yang tepat.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
Hipotesis Tindakan
Dalam
mengembangkan bahasa melalui metode bercerita hendaknya guru bercerita dengan
alat peraga. Karena fungsi bercerita dengan alat peraga bagi anak didik yaitu
akan menarik untuk didengarkan dan diperhatikan dan fungsi bagi guru yaitu
terasa lebih ringan dalam menyampaikan cerita karena terbantu oleh peran
alat/media yang digunakan.
A.
Subject,
Tempat dan Waktu Penelitian Serta Pihak yang membantu Penelitian
1. Nama
Sekolah : TK Al-Manar
Alamat : Srimukti
Kampung/Kelurahan : Lebak Peniangan
Kecamatan : Rebang Tangkas
Kabupaten/Kota : Way Kanan
Jumlah
siswa : 21 (13 perempuan dan
8 laki-laki)
Tema
: Rekreasi
Waktu
Penelitian
Semester
: II
Tahun
Ajaran : 2014/2015
Kelas
: A
Anggota
Peneliti : 1. Sukmawati
2. Desi Puspita Sari, S.Pd
2. Waktu
Pelaksanaan Tiap Siklus
Siklus
Pertama : 11 – 13 Mei 2015
Siklus
Kedua : 18 – 22 Mei 2015
Siklus
Ketiga : 25 – 28 Mei 2015
B.
Desain
Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Guru
mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat, alat dan bahan atau media yang
digunakan sebelum memulai pembelajaran. Alat atau media yang digunakan sebagai
alat peraga dalam cerita tentunya harus terjamin keamanannya baik bagi guru
maupun bagi anak-anak. Terutama guru juga harus memperhatikan dalam penyampaian
cerita agar menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami anak. Rencana
perbaikan pembelajaran pada dasarnya sama denga format rencana pembelajaran
sehari-hari. Guru melakukan pembelajaran berdasarkan RKH yang sudah disusun
setelah selesai bercerita guru memberikan waktu kepada anak melakukan tanya
jawab guna melatih kemampuan bahasanya.
C.
Teknik
Analisis Data
Untuk
mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu dilakukan
analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis data
kualitatif yaitu berupa hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru.
Diperoleh data kualitafi yaitu metode penelitian yang menggambarkan kenyataan
siswa tertarik dengan metode bercerita untuk meningkatkan kemampuan berbahasa.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan oleh Penelitia Strategi Pembelajaran melalui
metode bercerita untuk meningkatkan kemampuan bahasa di TK Al-Manar mengalami
kendala. Setelah kegiatan berakhir siswa tidak ada yang menjawab ketika ditanya
dan siswa kebingungan saat siswa diberi kesempatan untuk berargumentasi dalam
penelitian ini menggunakan tiga siklus yaitu:
1.
Situs Pertama
Tahap
Peracangan tindakan
2.
Tahap kedua
Tahap
Kegiatan dan Pelaksanaan
3.
Siklis Ketiga
Tahap
Observasi
Pembahasan Hasil Penelitian
Perbaikan Pembelajarna
Berdasarkan
pengelolaan data hasil pembelajaran dapat diperoleh gambaran bahwa siswa yang
bertanya dan siswa yang menjawab pertanyaan atau mengungkapkan
pendapat/argumentasi saat proses pembelajaran melalui metode bercerita untuk
meningkatkan kemampuan bahasa menunjukkan adanya perubahan yang positif.
Penerapan
metode bercerita melalui alat epraga sangat menarik minat anak, dan melatih
daya serap/daya tangkap anak TK dan membantu perkembangan bahasa anak dalam
berkomunikasi secara efektif dan efisien sehingga proses percakapan menjadi
komunikatif.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil dari dalam penelitian perbaikan pembelajaran yang telah
dilaksanakan adalah penggunaan metode bercerita dengan alat peraga diminati
anak. Melalui bercerita dapat melatih daya serap atau daya tangkap anak dan
membantu perkembangan bahasa anak dalam berkomunikasi secara efektif dan
efisien sehingga proses percakapan/tanya jawab menjadi komunikatif.
B.
Saran
Tindak Lanjuti
Saran
tindak lanjut bagi pelaksanaan penelitian lanjutan adalah sebagai berikut:
1. Penerapan
strategi pembelajaran melalui metode bercerita hendaknya menggunakan alat
peraga langsung maupun tak langsung selain menarik minat anak. Metode bercerita
juga melatih daya serap anak tentang informasi yang baru saja diterimanya.
2. Dalam
bercerita hendaknya guru menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami anak.
3. Setelah
selesai bercerita guru hendaknya mengadakan tanya jawab tentang cerita
tersebut. Karena untuk menambah kemampuan bahasa anak.
DAFTAR PUSTAKA
Metode pengembangan
bahasa (Nurbiana Dhieni, dkk)
Strategi Pembelajaran
TK (Masitoh, dkk)
RENCANA KEGIATAN HARIAN
(RKH)
Hari/Tanggal : 10 Mei 2015
Kelompok : A
Semester : II
Tema : Rekreasi
Alokasi Waktu : 150 Menit
Indikator
Meningkatkan
kemampuan berbahasa melalui mendengar, menerima bahasa dan merangkai menjadi
sebuah kalimat yang dimengerti.
Pijakan Awal
Bernyanyi
lagu anak dan melakukan gerakan mengikuti alunan lagu
Kegiatan
Pembukaan (anak-anak berdo’a dan mengucap serta menjawab salam)
Kegiatan Inti
Anak
diminta untuk duduk dan berbaris
Guru dibagi tugas
1
Guru di depan yang bercerita, dan 2 guru dibelakang sebagai pengawas dan
penjawab
Guru
menyiapkan alat peraga berupa kertas bergambar ukuran 60 cm x 60 cm
Inti
-
Anak diberi kesempatan untuk memberi
judul cerita
-
Guru melengkapi judul cerita dari anak
-
Guru bercerita sambil memperlihatkan
gambar agar anak memperhatikan
-
Setelah selesai bercerita anak dan guru
bersama-sama menyimpulkan isi cerita
-
Tanya jawab tentang isi cerita
Istirahat
-
Cuti tangan, berdo’a sebelum dan sesudah
makan
-
Bermain
Kegiatan Akhir
-
Guru mengulang kembali pelajaran hari
ini
-
Berkemas, berdo’a, salam dan pulang
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru
Kelas
SUKMAWATI, SE TRI SUSANTI