LAPORAN PTK PENGGUNAAN ALAT PERAGA DAN MENGAKTIFKAN SISWA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap
prestasi balajar siswa khususnya pada palajaran Ilmu Pengetahuan Alam disekolah
adalah motivasi belajar. Motivasi belajar yang tinggi berkorelasi dengan hasil
belajar yang baik, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa di sekolah ini. Jika motivasi belajar siswa dapat
ditingkatkan, maka dapat diharapkan bahwa prestaasi belajar siswa juga akan
meningkat.
Strategi meningkatkan motivasi belajar siswa
terhadap mata pelajaran IPA ssering menjadi masalah tersendiri bagi para guru
karena terdaapat banyak factor baik
internal maupun eksternal yang
mempengaruhi motivasi belajar ssiswa. Guru menerapkan prinsip-prinsip motivasi
belajar siswa dalam desain pembelajaran, yaitu keetika memilih strategi dan
metode pembelajaran. Pemillihan straategi dan metode tertentu ini akan
berpengaruh pada motivasi belajar siswa.
Hal ini ssejalan dengan pendapat Hudoyo (1988: 74)
bahwa Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai peranan yang saangat esensial untuk ilmu
lain, utamanya sains dan teknologi. Ssehingga Ilmu Pengetahuan Alam menjadi
sangat penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, para
siswa dituntut untuk menguassai Ilmu Pengetahuan Alam. Bidang studi Ilmu
Pengetahuan Alam beerfungsi untuk mengembangkan logika berfikir siswa dalam
meningkatkan pemahaman atau memecahkan massalah-masalah logis baik yang terkait
ssecara langsung ataupun bidang studi lain yang mengandung unnsur logika. Lebih
jauh dari itu IPA juga harus mampu menyelesaaikan permasalahan-permasalahan
para siswa pada saat mereka bermain, jajan di warung, belanja ke pasar dll.
Berdsarkan observasi awal dan pengamatan di Sekolah
Dasar Kelas IV ternyata masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami struktur dan fungsi bagian tumbuhan. Karena banyak yang malu untuk
bertanya kepada guru tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tersebut.
Sehingga kemampuan siswa dalam meningkatkan pemahaman Struktur Dan Fungsi
Bagian Tumbuhan masih rendah, dilihat dari rata-rata nilai Ilmu Pengetahuan
Alam yang diperoleh, selain itu, juga disebabkan karena kurangnya motivasi
belajar dari siswa, siswa kurang tertib dalam prosses pembelajaran, buku
menjasi satu-saatunya sumber belaajar dan karena siswa kurang memperoleh
kesempatan untuk membentuk sendiri pengetahuanya.
Untuk itu perlu dicari pemecahan massalah dalam
menentukan strategi pembelajaran yang tepat dan tetap mempertimbangkan
kondisi-kondisi dalam kelas. Semuanya dimaksudkan untuk memperoleh pendekatan
pembelajaran yang tepat. Bagi sseluruh siswa, oleh karena itu. Peneliti
bermaksud mengadakan uppaya perbaikan dengan mencoba menerapkan Media Alat
Peraga utamanya untuk pokok bahasan Struktur dan Fungsi bagian tumbuhan.
Kadangkala seorang siswa lebih mudah menerima keterangan yang diberikan oleh
kawannya karena tidak adanya rasa enggan atau malu untuk bertanta, penggunaan Media Alat Peraga dalam
meningkatkan peemahaman struktur dan fungsi bagian tumbuhan merupakan salah
satu pendekatan yang diharapkan dapat member peran aktif serta motivasi kepada
siswa, agar mereka mempelajari sungguh-sungguh materi yang diberikan, sehingga
diharapkan dengan menggunakan Media Alat Peraga ini, siswa lebih mudah menyerap
materi yang diajarkan dan pada akhirnya siswa tidak mengalami banyak kesulitan
dan meningkatkan pemahaman materi struktur dan fungsi basgian tumbuhan.
Berdassarkan latar belakang di atas penilis mencoba mengadakan penelitian
Tindakan Kelas.
B.
Rumusan
Masalah
Berdassarkan latar
belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah “Apakah
dengan menggunakan Media Alat Peraga dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas
IV SD Negeri Karya Maju dalam meningkatkan pemahaman struktur dan fungsi bagian
tumbuhan?
C.
Tujuan
Penelitian
Menurut sandjaya (2000.14) berpendapat
“tujuan penelitian tidak lain untuk menemukan atau mengembangkan teori-teori
dan kosep baru tentang pemndidikan, atau juga untuk membuktikan, memperbaiki
yang sudah ada”
Dalam
penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah; untuk memperoleh kopetensi
siswa dengan menggunakan Media Alat Peraga pada pembelaajaran IPA tentang
struktur dan fungsi bagian tumbuhan.
D.
Manfaat
Penelitian
Manfaat
yang diharapkan dari penelitian adalah :
1.
Bagi Siswa
a. Dapat
memberikan pengalaman konkrit dalam meningkatkan kualitas prosses dan hasil
belajar siswa.
b. Dapat
melatih keberanian, keterampilan, dan percaya diri pada ssaat melaksanakan
pembelajaran.
c. Dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
2.
Bagi Guru
a. Dapat
memberikan pengalaman dalam menentukan solusi permassalahan yang dihadapi dalam
prosses pembelajaran.
b. Dapat
menembangkan kemampuan guru dalammelaksanakan pembelajaran.
c. Dapat
memilih metode yang tepat dalam pembelajaran.
3.
Bagi Sekolah
Menciptakan lulusan
yang beerkualitas.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
LANDASAN
TEORI
1.
Hasil belajar biasa
disebut Prestasi belajar
Winkel (2004:162)
prestasi adalah bukti keberhasilan yang telah dicapai.
hasil belajar adalah
perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktifitas
belajar (Anni, 2004:4)
Hasil belajar adalah
bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh (kompletesif) yang teridiri
atas unsur kognitif, efektif, dan psikomotorik secara terpadu terhadap diri
siswa (Dimyati, 1991:2).
2.
Teori Keaktifan Siswa
Keaktifan siswa adalah
kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil
belajar (Anni, 2004:52).
Keaktifan adalah
keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasinya (Mutohir dkk, 1996:4).
3.
Minat Belajar Siswa
Secara bahasa minat
berarti “kecenderuangan hati yang tinggi terhadap sesuatu” minat merupakan
sifat yang relative menetap pada diri seseorang.
(Sardimana. M)
berpendapat minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungakan
dengan keinginan atau kebutuhannya sendiri.
Minat adalah keinginan
tumbuh karena adanya dorongan dari dalam diri seseorang yang dapat menimbulkan
aktifitas belajar dalam mencapai tujuan (Mustopa, 2001:87)
B.
Kajian
Hasil Penelitian
Hasil penelitian (T.
Widiastuti: 2007) tentang peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA dengan materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan dengan menggunakan alat
peraga IPA.
BAB
III
PELAKSANAAN
PENELITIAN
A.
Subjek
Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di :
Tempat :
SDN Karya Maju
Kec. Rebang Tangkas Kab. Way Kanan
Kelas :
IV
Mata Pelajaran :
Ilmu Pengetahuan Alam
Waktu :
PTK ini dilaksanakan pada Bulan Oktober 2013
Karateristik
Siswa : Dalam PTK ini yang menjadi
subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Karya Maju Kecamatan Rebang
Tangakas Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan
jumlah siswa 46 Siswa. Banyak siswa laki-laki 19 orang, banyak siswa perempuan 26
orang dengan karateristik latar belakang keluarga yang berekonomi menengah ke
bawah. Sebagian besar orangtua siswa bekerja sebagai petani sehingga pendidikan
anak kurang diperhatikan.
B.
Deskripsi
per Siklus
1.
Rencana
Tindakan
Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian
ini menggunakan metode penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus.
Adapun langkah-langkah dari masing-masing siklus sebagaimana tetera berikut ini
:
a.
Siklus I
Kegiatan penelitian dimulai dengan dilaksanakannya
siklus I. siklus inni dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Adapun tahapan
dari siklus ini adalah dissebut dibawah ini.
1.
Perencanaan
Perencanaan ini merupakan refleksi awal dari
kegiatan penelitian. Ataass dassar dari hasil studi pendahuluan, maka disusun perencanaan
meelalui beberapa tahap. Tahap-tahap yang dilalui pada perencanaan ini adalah :
-
Desain pembelajaran
dimulasikan.
-
Masukan dari hasil
simulasi digunakan untuk merevisi desain pembelajaran beerikutnya.
-
Penyusunan instrument
yang diperlukan pada siklus.
2.
Tindakan
Pada tahab ini, tindakan merupakan implementasi dari
perencanaan-perencanaan yang telah dimulasikan dan direvisi.
Pada siklus I ini diawali dengan mengkondisikan
kelas. Pertama-tama siswa dibeerikan apersepsi dan penjajakan kemampuan aawal
siswa. Tahap berikutnya siswa diberikan informasi singkat tentang materi
pembelajaran yang akan dipelajari. Selain itu diberikan pula informaasi tentang
tujuan yang akan dicapai. Adapun pada kegiatan berikutnya guru merumuskan
permassalahan yang telah ditentukan.
3.
Pengamatan
Pada tahap ini pengamatan atau obsservasi dilakukan
bersama dengan tahap tindakan. Hal ini tentu karena guru sebagai peneliti
sekaligus juga sssebagai penyampai materi. Pada tahap ini pula dilakukan
pengumpulan data-datayang diperlukan. Tiap-tiap tindakan yang dilakukan oleh
guru maupun siswa akan diamati oleh obssever. Obsever disini adaalah guru itu
sendiri sebagai guru peneliti sseerta teman sejawat. Instrument yang digunakan
dalam observaasi adalah pedomen pengamatan dan lembar penilaian yang sudah
disediakaan digunakan dalam tahap ini.
4.
Refleksi
Tahap refleksi dilakukan penieliti bersama teman
sejawat. Tahap ini beerisi diskusi dan peneliti sebagai guru maupun obssever
dengan teman ssejawat. Diskusi berisi kelebihan dan kekurangan tindakan. Hasil
diskusi ini digunakan untuk menentukan sikap yang harus dilakukan pada siklus berikutnya. Pada tahap ini
dilakukan pula analisis data. Analisis ini untuk mengetahui keberhasilan tujuan
yang ditetapkan. Dengan demikian dapat ditentukan apakah dapat dipeerlukan
siklus berikutnya atau tidak.
b.
Siklus II
Pada
siklus dua dilakukan satu kali pertemuan yaitu 2x35 meenit.
1.
Perencanaan
Atas dassar pada temuan siklus I maka dibuatlah
rencana untuk melaksanakan siklus II. Siklus ini meerupaka penyempurnaan siklus
I. perbedaan yang mungkin ada pada siklus II yaitu diperolehnya laporan hasil
pengamatan ssecara utuh.
Pada tahap rencana ini peneliti sebagai guru membuat
sseperangkat pembelajaran ssebagaimana siklus I.
2.
Tindakan
Sesuai dengan rancangan pembelajaran, pada siklus II
ini dilakukan tindakan ssebagai mana yang ada pada rencana mengajar harian. Hal
ini sama dengan yang dilakukan pada siklus I. namun pada siklus II penerapan
metode demontrasi dengan alat peraga benar-benar diussahakan untuk meningkatkan
hasil belajar, minat dan keaktifan siswa pada pelaajaran IPA tentang
perpindahan energy panas.
3.
Pengamatan
Setelah melakukan tindakan, peneliti melakkukan
pengamatan pada sssetiap perubahan perilakku yang dialami siswa. Pengamatan
dilakukan pada saat proses pembelajaran beerlangsung dan membuat
catatan-catatan penting. Hal ini ssebagaimana dilakukan pada siklus I.
pengamatan dilakukan dengan menggunakan pedoman pengamatan dan lembar
penilaian.
4.
Refleksi
Peneliti kembali melakkukan refleksi setelah
melakukan tindakan dan pengamatan. Refleksi dilakukan terhadap hasil yang
didapat ssebelum siklus II ini. Tujuan refleksi adalah untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa tentang perpindahan energy panas, untuk dapat
dibandingkan dengan hasil setelah siklus II.
c.
Teknik dan Instrument
Pengumpulan Data
Pada penelitian ini
penulis memilih tiga teknik pengumpulan data. Ketiga teknik tersebut adalah
tes, obsservaasi dan dokumentasi.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal subyek penelitian
menunjukkan data nilai rata-rata kelas adalah 62,42 dan tingkat ketuntasan
siswa pada standar kompetensi ini baru 36,6% dihitung dari seluruh jumlah
siswa.
B.
Deskripsi Siklus 1
Observasi
yang dilakukan dengan bantuan teman sejawat pada saat perbaikan pembelajaran
dari penyajian 12 butir tentang perilaku siswa yang diobservasi menunjukkan
kemunculan yang bagus yaitu mencapai 85,4% keaktifan siswa dalam mengikuti
perbaikan pembelajaran melalui PTK ini.
Data yang diperolah dari tes setelah
melaksanakan diskusi kelompok menunjukkan hasil dibawah ini :
Tabel 4 Hasil Tes Formatif siklus 1
Nilai
|
Banyak
Siswa Bernilai
|
Jumlah
|
50
|
5
|
250
|
55
|
3
|
165
|
60
|
10
|
600
|
65
|
4
|
260
|
70
|
8
|
560
|
80
|
7
|
560
|
85
|
5
|
425
|
Jumlah nilai
|
2820
|
Nilai
rata-rata kelas = Jumlah
nilai
Jumlah siswa
Jumlah siswa
= 2820
46
= 61.30
Tingkat keaktifan siswa yang tinggi
sampai dengan 85,4% dari butir observasi perilaku siswa menunjukkan hasil yang
baik. Empat kelompok kerja diskusi bisa diukur dari hasil lembar kerja siswa
perolehan nilai rata-rata 64,3.
Pada tes akhir perolehan nilai
dibandingkan dengan data awal sebelum perbaikan pembelajaran ada peningkatan.
Data awal yang lulus KKMnya 36,4% dari seluruh jumlah siswa. Pada siklus satu
yang lulus sesuai nilai KKM 51% jadi dengan metode alat peraga sangat membantu
tingkat keberhasilan siswa pada standar kompetensi Mendeskripsikan
struktur dan fungsi bagian tumbuhan.
1.
Perencanaan Tindakan
Tindakan
direncanakan dengan mempersiapkan rpp didukung dengan media sebagai alat peraga
2.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan
tindakan siklus satu dilaksanakan pada tanggal 10 October 2013. satu siklus
pelaksanaan tindakan penelitian dengan waktu 2 X 35 menit.
3.
Pengamatan tindakan
Pengamatan
pada saat penelitian berkolaborasi dengan rekan guru,rekan guru mengamati
tindakan- tindakan yang dilakukan oleh guru peneliti. Pengamatan aktifitas
siswa yang merupakan subyek penelitian dilakukan oleh guru peneliti
4.
Refleksi hasil tindakan
Dari data-data yang sudah diperoleh
baik pengumpulan nilai siswa juga skor prosentase pengamatan terhadap aktifitas
siswa juga aktifitas guru peneliti sudah ada kemajuan dan perlu ditingkatkan
pada siklus berikutnya
C.
Deskripsi siklus 2
Observasi yang dilakukan dengan bantuan teman sejawat
pada saat perbaikan pembelajaran dari 12 butir tentang perilaku siswa yang di
observasi menunjukkan kemunculan meningkat dari 85,4%. Keaktifan siswa menjadi
89% dalam mengikuti perbaikan pembelajaran melalui PTK ini.
Data yang diperolah dari tes setelah melaksanakan
diskusi kelompok menunjukkan hasil dibawah ini :
Tabel 5 Tes Formatif Siklus 2
Nilai
|
Banyak
Siswa Bernilai
|
Jumlah
|
50
|
1
|
50
|
60
|
10
|
600
|
65
|
4
|
260
|
70
|
10
|
700
|
75
|
8
|
600
|
80
|
4
|
320
|
85
|
5
|
425
|
100
|
3
|
300
|
Jumlah nilai
|
3255
|
Nilai rata-rata = Jumlah nilai
Jumlah siswa
= 3255
41
= 79.39
Keaktifan siswa dari butir observasi
perilaku siswa menunjukkan data yang meningkat pada siklus I adalah 85% menjadi
88% juga pada tes dalam proses yang merupakan metode penggunaan alat peraga
pada siklus pertama memperoleh nilai rata-rata 62,42 meningkat menjadi 70,5.
Pada hasil tes akhir perolehan nilai
dibandingkan dengan perolehan pada siklus I juga ada peningkatan dari lulus
nilai kkmnya 36,3 % pada siklus pertama meningkat menjadi 70,5 % pada siklus
dua.
1.
Perencanaan tindakan
Tindakan
direncanakan dengan mempersiapkan rpp didukung dengan media sebagai alat peraga
2.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus dua
dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2013. satu siklus pelaksanaan tindakan
penelitian dengan waktu 2 x 35 menit.
3.
Pengamatan tindakan
Pengamatan
pada saat penelitian berkolaborasi dengan rekan guru,rekan guru mengamati
tindakan- tindakan yang dilakukan oleh guru peneliti.Pengamatan aktifitas
siswa yang merupakan subyek penelitian dilakukan oleh guru peneliti.
4.
Refleksi hasil tindakan
Dari
data-data yang sudah diperoleh baik pengumpulan nilai siswa, skor prosentase
pengamatan terhadap aktifitas siswa juga aktifitas guru peneliti ada
kemajuan.Pelaksanaan penelitian tindakan kelas sudah bisa menunjukkan hasil
peningkatan.
Banyak
Siswa Bernilai
|
Jumlah
|
|
50
|
1
|
50
|
60
|
10
|
600
|
65
|
1
|
65
|
70
|
10
|
700
|
75
|
6
|
450
|
80
|
5
|
400
|
85
|
5
|
425
|
100
|
8
|
800
|
Jumlah
nilai
|
3520
|
E.
Pembahasan/diskusi
Pada akhir pelaksanaan tindakan
kelas guru sebagai peneliti melakukan diskusi dengan guru pengamat aktifitas
guru peneliti. Merumuskan dan membahas data-data yang diperoleh dari hasil
evaluasi siswa, hasil pengamatan aktifitas siswa juga aktifitas guru peneliti
dihasilkan adanya perbaikan pembelajaran.
F.
Hasil tindakan
Dari data-data
yang sudah diperoleh baik pengumpulan nilai siswa, skor prosentase pengamatan
terhadap aktifitas siswa juga aktifitas guru peneliti sudah banyak kemajuan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Penggunaan
alat peraga alamiah yang disertai dengan metode yang tepat pada pembelajaran
IPA ternyata dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa, memotivasi siswa untuk
belajar, membantu siswa dalam diskusi, meningkatkan perhatian dan pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran, dan meningkatkan hasil pembelajaran.
B. Saran
Setiap
guru seharusnya selalu berusaha untuk menggunakan alat peraga alamiah dalam
pembelajaran IPA yang sesuai dengan materi. Selain untuk IPA, alat peraga
alamiah bisa juga diterapkan pada setiap mata pelajaran terutama
pelajaran Bahasa Indonesia, untuk mengurangi verbalisme
DAFTAR
PUSTAKA
Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (2005). Pedoman
Penyusunan Usulan dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research) Tahun Anggaran 2006. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan
Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Hadiat.
(1997). Alam Sekitar Kita, 2.
Jakarta: Balai Pustaka
Suciati,
Dr. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Modul
3. Motivasi dalam Pembelajaran.
Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka