KARYA TULIS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai
budayanya dan dari bermacam macam jenis budaya tersebut, bahasa
merupakan salah satu unsur utama yang dapat mengidentifikasi atau menceritakan
falsafah dari suatu budaya . seiring dengan berbedanya bahasa di suatu daerah,
maka akan berbeda pula budaya di suatu daerah itu dengan daerah yang lain.
Seperti yang kita ketahui, bahasa asli yang dimiliki Bangsa Indonesia adalah
Bahasa Indonesia, dengan dikukuhkan dalam Kongres Sumpah Pemuda pada 28 Oktober
1928, yaitu pada sila ketiga sumpah pemuda yang berbunyi, “ Kami Putra dan
Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia “ dan
sejak itulah Bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa pemersatu bagi seluruh rakyat
Indonesia. Namun, pada masa masa ini, pengaruh ego tiap daerah sudah mulai
mencuat di permukaan, ditambah dengan pengaruh kebudayaan asing yang masuk ke
negeri ini yang mulai mengikis demi sedikit persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia.
Dan seiring itu pula, penggunaan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar dalam percakapan kini mulai tersamarkan dengan pencampuran
bahasa lokal maupun asing dengan Bahasa Indonesia itu sendiri hal ini sudah
cukup pelik, dikarenakan sudah lunturnya kesadaran anak bangsa terhadap
bangsanya sendiri. Menilik dari tren pergaulan saat ini, dalam percakapan
sehari hari tersebut, Bahasa Indonesia sudah disisipi pengaruh bahasa daerah,
kata serapan dari bahasa inggris, maupun bahasa pergaulan yang sedang naik
daun, yaitu bahasa “alay”. Maka dari itu, penulis berharap hal ini akan menjadi
pengetahuan bagi khalayak umum agar dapat menilai fenomena berbahasa Indonesia
di kelas XII IPA-3, sehingga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Penggunaan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar di kelas XII IPA-3”.
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Mengetahui minat siswa
kelas XI IPA-3 tentang penerapan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
1.2.2 Mengetahui tanggapan siswa
tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1.3 Manfaat Penelitian
1.3.1 Menambah pengetahuan yang
berhubungan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam proses belajar mengajar.
1.3.2 Bagi penyusun, karya
ilmiah ini dijadikan sebagai tugas penelitian bahasa
Indonesia .
1.3.3 Dapat
memberi informasi dan membantu menumbuhkan rasa solidaritas dan cinta terhadap
bahasa Indonesia.
1.4
Rumusan Masalah
1.4.1 Mengapa
siswa kelas XI IPA-3 belum menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar saat proses belajar mengajar?
1.4.2 Apakah
siswa XI IPA-3 sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar saat proses belajar mengajar?
1.4.3 Bagaimana
menyikapi siswa kelas IX IPA-3 yang belum menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar saat proses belajar mengajar?
1.5 Hipotesis
Berdasarkan permasalahan diatas, Penyusun menetapkan
suatu hipotesa yaitu siswa siswi kelas XI IPA-3 saat ini,telah
menyamarkan identitas bahasa indonesia yang asli, dengan penggunaan bahasa
campuran dalam percakapan sehari-hari di kelas dalam proses belajar mengajar
1.6 Metode Penelitian
Dalam penulisan ini Penyusun menggunakan metode angket
(kuisioner). Karena metode ini lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama,
serta dalam metode ini data lebih cepat dan akurat dalam memperolehnya.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penggunaan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi republik
Indonesia dan bahasa persatuan republik Indonesia. Bahasa Indoneia yang baik
adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai konteks (pembicaraan atau
penulisan).
2.2 Definisi Bahasa
Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan
gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaksuntuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai
definisi. Definisi bahasa adalah sebagai berikut:
2.2.1 Suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan,
gagasan dan keadaan.
2.2.2 Suatu peralatan yang digunakan untuk
menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain.
2.2.3
Suatu kesatuan sistem makna.
2.2.4 Suatu kode yang yang digunakan oleh pakar
linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna.
2.2.5 Suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang
telah ditetapkan (contoh: perkataan, kalimat, dan lain-lain.)
2.2.6 Suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami
oleh masyarakat linguistik.
2.3 Definisi Bahasa Indonesia
Bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan
mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia
berposisi sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah
salah satu dari
banyak ragam bahasa
Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad
ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai
bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan
sejak awal abad ke-20.
Penamaan “Bahasa Indonesia” diawali sejak
dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan
“imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini
menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang
digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik
melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90%
warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan
penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748
bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap
kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau mencampur adukkan dengan
dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia
digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat
lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga
dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga
Indonesia. Jadi, berbahasa yang benar adalah menggunakan bahasa Indonesia
yang sesuai dengan kaidah (tata bahasa)bahasa Indonesia
2.4 Definisi Berbicara
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan
bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.Di dalam kegiatan berbicara
terdapat lima unsur yang terlibat yaitu:
2.4.1 pembicara
2.4.2 isi pembicaraan
2.4.3 saluran
2.4.4 penyimak
2.4.5 tanggapan penyimak
Terdapat pula delapan konsep dasar berbicara,yaitu:
1. Membutuhkan
paling sedikit dua orang, tentu saja pembicaraan dapat dilakukan oleh satu
orang dan hal ini sering terjadi misalnya oleh orang yang sedang mempelajari
banyak bunyi-bunyi bahasa serta maknanya.
2. Menggunakan
salah satu sandi linguistik yang dipahami bersama, bahkan andai katapun dipergunakan
dua bahasa namun saling pengertian, pemahaman bersama itu tidak kurang
pentingnya.
3. Menerima
atau mengakui satu daerah referensi umum, daerah referensi yang umum mungkin
tidak selalu mudah kenal, ditentukan, namun pembicara menerima kecenderungan
untuk menentukan satu diantaranya.
4. Merupakan
suatu pertukaran antara partisipan, kedua pihak partisipan yang memberi dan
menerima dalam pembicaraan saling bertukar sebagai pembicara dan penyimak.
5. Menghubungkan
setiap pembicara dengan yang lainnya dan lingkungan dengan segera. Perilaku
lisan sang pembicara selalu berhubungan dengan responsi yang nyata atau yang
diharapkan, dan sang penyimak dan sebaliknya. Jadi hubungan itu bersifat timbal
balik antara dua arah.
6. Berhubungan
atau berkaitan dengan masa kini. Hanya dengan bantuan berkas grafik material,
bahasan dapat luput dan kekirian kesegaran bahwa pita atau berkas itu telah
mungkin berbuat demikian, tentu saja merupakan salah satu kenyataan keunggulan
budaya manusia.
7. Hanya
melibatkan aparat atau perlengkapan yang dengan suara atau bunyi bahasa dan
pendengar. Walaupun kegiatan-kegiatan dalam pita audio atau lingual dapat
melepaskan gerak visual dan gerak material namun sebaliknya tidak akan terjadi
terkecuali pantomim atau gambar, takkan ada pada gerakan dan grafik itu yang
tidak berdasar dan dan bergantung pada audio lingual dapat berbicara terus
menerus dengan orang-orang yang tidak kita lihat, dirumah, ditempat bekerja dan
dengan telpon percakapan percakapan seperti ini merupakan pembicaraan yang khas
dalam bentuknya yang paling asli.
8. Secara
tidak pandang bulu mengharap serta memperlakukan apa yang nyata dan apa yang
diterima sebagai dalil. Keseluruhan lingkungan yang dapat dilambangkan oleh
pembicaraan mencangkup bukan hanya dunia nyata yang mengelilingi para pembicara
tetapi juga secara tidak terbatas dunia gagasan yang lebih luas, yang harus
mereka masuki karena mereka dan manusia berbicara sebagai titik pertemuan kedua
wilayah ini tetap memerlukan penelaahan serta uraian yang lebih lanjut dan
mendalam.
2.5 Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar
Dikalangan Remaja
Pada
awal mulanya bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu yang di pakai sebagai
bahasa penghubung antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan
dalam perdagangan antara pedagang dari dalam dan luar nusantara. Ini
berlangsung pada zaman kerajaan Sriwijaya. Namun sejak di resmikan
penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, bahasa Indonesia telah
resmi menjadi bahasa nasional Republik Indonesia. Ditinjau dari fungsinya,
bahasa Indonesia juga merupakan bahasa pemersatu, yang telah menyatukan beragam
bahasa yang berbeda-beda. Seseorang dari bahasa daerah yang berbeda yang tidak
mengerti bahasa daerah satu dengan yang lain akan bisa saling berinteraksi
melalui bahasa Indonesia.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia
terdapat kata-kata baku maupun tidak baku. Kata baku merupakan kata yang diatur sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang telah ditentukan. Kata baku ini biasanya digunakan pada kalimat-kalimat
resmi atau formal baik secara lisan maupun tertulis. Misalnya pada upacara
kenegaraan, dan penulisan karya tulis ilmiah. Berbeda dengan kata baku, kata
tidak baku diiartikan sebagai kata yang aturannya tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang ditentukan. Kata tidak baku ini biasanya digunakan dalam
bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur, surat pribadi, dan lain-lain.
Seperti yang dijelaskan pada alinea sebelumnya
mengenai penggunaan kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia. Dalam
penggunaanya terkadang mengalami kesulitan. Kita sebagai bangsa Indonesia
kadang sukar membedakan yang mana kata baku dan tidak baku. Sehingga
penggunaanya terbalik. Dan ini sudah menyalahi aturan penggunaan kata. Oleh
sebab itu banyak para siswa dinyatakan belum paham mengenai kata baku dan tidak
baku. Mereka menganggap kata baku sulit untuk diterapkan dalam penggunaannya.
Dan mereka lebih suka memakai kata tidak baku.
Bahasa Indonesia disamping terdapat
kata baku dan tidak baku, merupakan salah satu bahasa dinamis yang hingga
sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun
penyerapan dari bahasa daerah dan asing.
Penyerapan bahasa dibagi menjadi dua
bentuk berdasarkan cara penyerapan. Yakni cara serap adopsi dan adaptasi. Cara
adopsi penyerapannya dilakukan dengan mengambil
bentuk dan makna kata asing yang diserap secara keseluruhan. Sedangkan adaptasi
hanya mengambil konsep yang terkandung dalam kata asing yang diserap dan ejaan
atau cara penulisannya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia.
Perbedaan
antara adopsi dan adaptasi ini terletak pada ejaan dan pelafalan.
Asal Kata
|
Bahasa
Asing
|
Bahasa Indonesia
|
Keterangan
|
|
Adopsi
|
Print
|
è
|
Print
|
tidak
ada perbedaan
|
Adaptasi
|
Reformation
|
è
|
Reformasi
|
tion è si
|
Dalam sosialisaasi minggu lalu, siswa sedikit
mengalami kebingungan dalam membedakan antara adopsi dan adaptasi. Meskipun
demikian, pada akhirnya mereka memahami perbedaan tersebut. Indonesia kaya akan
bahasa baik bahasa daera, bahasa nasional, dan bahasa serapan.
Bahasa
yang digunakan sebagai identitas nasional ini dalam implementasinya terkadang
mengalami banyak perbedaan. Ya, seperti yang kita ketahui dikalangan masyarakat
banyak ditemukan penggunaan bahasa Indonesia yang kurang sesuai dengan kaidah-kaidah
bahasa yang ada. Contohnya bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa daerah
sering kita jumpai di masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh faktor keberagaman
bahasa. Yang mana kita ketahui bahwa negara tercinta kita kaya akan bahasa
daerah. Sehingga penggunaannya berbeda-beda sesuai dialek atau kebutuhan
masing-masing.
Implementasi
bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa daerah, mendapat respon positif
dari sebagian besar pelajar SMA. Menurut mereka, pemakaian bahasa Indonesia
yang demikian dianggap sah-sah saja selama digunakan pada situasi yang tepat.
Hal ini dikarenakan kebiasaan yang ada diantara masyarakat dalam menggunakan
bahasa Indonesia campur daerah sulit untuk dihilangkan. Bahkan harus
dilestarikan keberadaannya.
Berbeda
dengan pelajar SMA yang lain, diantara mereka ada yang berpendapat bahwa jika
kita menggunakan bahasa Indonesia, maka kita harus menggunakan bahasa itu
dengan baik tanpa campur aduk bahasa daerah. Sebanding dengan itu disaat kita
menggunakan bahasa daerah kita juga harus menggunakannya dengan baik. Intinya
demikian menurut sosialisasi yang telah kami lakukan minggu lalu. Dalam era
globalisasi ini, penggunaan Bahasa Indonesia baku yang diplesetkan sudah tidak
asing lagi di telinga kita. Ya, biasanya disebut bahasa alay, bahasa prokem
atau bahasa gaul. Bahasa seperti ini sudah umum digunakan di kalangan anak muda
Indonesia, khususnya Surabaya. Sudah menjadi kebiasaan para anak muda
menggunakan bahasa seperti ini. Ketika di beri pertanyaan seperti ini, Mengapa
kalian sebagai generasi muda suka menggunakan bahasa gaul ?
Jawaban dari mereka yakni karena bahasa gaul itu :
1. Gokil atau lucu,
2. Gaul karena sedang menjadi tren,
3. Bisa menambah keakraban diantara sesama
4. Sudah menjadi kebiasaan, dan lain-lain.
Diantara
mereka ada yang berpendapat bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar itu
terlalu formal dan kurang sesuai dengan kebiasaan dan kenyamanan mereka. Namun
ada pula yang berpendapat positif bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar
lebih sopan dan patut mereka gunakan sebagai bahasa pemersatu antara bahasa
yang satu dengan lainnya.
Bahasa
tren seperti ini sebenarnya sudah menyalahi aturan pemakaian bahasa Indonesia
yang benar. Kesalahan itu terlihat jelas pada ejaan dan pelafalan kata.
Misalnya, kata cemungud(semangat) yang seharusnya ditulis semangat. Bahasa
yang katanya disebut gaul seperti ini tidak sepenuhnya diketahui dan dimengerti
oleh masyarakat. Bahkan mungkin hanya kalangan anak muda saja yang mengerti.
Oleh sebab itu, ketika akan menggunakan bahasa seperti ini sebaiknya
dipertimbangkan kembali.
Di negara ini bahasa merupakan lambang dan identitas
nasional. Kita sebagai generasi muda bukankah seharusnya menjaga dan menjunjung
tinggi bahasa persatuan sebagaimana
disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 ?. Sedangkan
pemlsetan bahasa yang dianggap gaul itu bukankah sebenarnya telah
merusak aturan berbahasa?. Untuk itu alangkah baiknya jika kita sebagai
generasi mudah mulai menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Meskipun
banyak kesulitan dalam penggunaannya, tetapi jika kita berniat untuk belajar
tahap demi tahap maka kita perlahan akan terbiasa.
Analisis Data
Berdasarkan data penelitian didapatkan hasil sebagai
berikut:
1. Apakah
Anda sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam proses
belajar mengajar ?
a.
sudah b.
belum c.
tidak pernah
Jawaban
|
sudah
|
belum
|
tidak
pernah
|
Jumlah
siswa
|
2
|
18
|
0
|
A. Siswa
yang memilih sudah dari 20 siswa 100 = 10
B. Siswa
yang memilih belum dari 20 siswa 100 = 90
C. Siswa
yang memilih tidak pernah dari 20 siswa 100 = 0
Jadi
dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa belum menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Setujukah
Anda apabila sekolah mewajibkan penggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam proses belajar mengajar ?
a.
sangat
setuju b.
setuju c.
tidak setuju
Jawaban
|
sangat
setuju
|
setuju
|
tidak
setuju
|
Jumlah
siswa
|
3
|
16
|
1
|
A. Siswa
yang memilih sangat setuju dari 20 siswa 100 =15
B. Siswa
yang memilih setuju dari 20 siswa 100 =80
C. Siswa
yang memilih tidak setuju dari 20 siswa 100 =5
Jadi
dapat disimpulkan bahwa siswa setuju apabila sekolah mewajibkan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam proses belajar mengajar.
3. Sebagai
siswa yang melihat gaya berbahasa saat ini, apakah Anda ingin melestarikan
bahasa indonesia yang baik dan benar ?
a.
ya b.
tidak c.
tidak peduli
Jawaban
|
ya
|
Tidak
|
tidak pedili
|
Jumlah
siswa
|
20
|
0
|
0
|
A. Siswa
yang memilih ya dari 20 siswa 100 =
100
B. Siswa
yang memilih tidak dari 20 siswa 100 =0
C. Siswa
yang memilih tidak peduli dari 20 siswa 100 =0
Jadi
dapat disimpulkan bahwa siswa ingin melestarikan penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dalam proses belajar mengajar.
4. Apakah
Anda tahu tata cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar ?
a.
tahu b.
sedikit tahu c.
tidak tahu
Jawaban
|
tahu
|
sedikit tahu
|
tidak tahu
|
Jumlah
siswa
|
1
|
19
|
0
|
A. Siswa yang memilih tahu dari 20 siswa 100 =5
B. Siswa yang memilih sedikit tahu dari 20 siswa 100 =95
C. Siswa yang memilih tidak tahu dari 20 siswa 100 =0
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan siswa tentang
tata cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar hanya sedikit.
5. Menurut Anda
apakah saat ini penggunaan berbahasa Indonesia yang baik dan benar dikalangan
siswa mulai menurun?
a.ya b.
tidak tahu c.
tidak
Jawaban
|
ya
|
tidak tahu
|
tidak
|
Jumlah
siswa
|
17
|
2
|
1
|
A. Siswa
yang memilih ya dari 20 siswa 100 =85
B. Siswa
yang memilih tidak tahu dari 20 siswa 100 =10
C. Siswa
yang memilih tidak dari 20 siswa 100 =5
Jadi
dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dikalangan siswa sudah menurun.
6. Apakah
Anda kesulitan saat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kelas?
a.
ya b.
kadang-kadang c. tidak
Jawaban
|
ya
|
kadang-kadang
|
tidak
|
Jumlah
siswa
|
0
|
19
|
1
|
A. Siswa
yang memilih ya dari 20 siswa 100 =0
B. Siswa
yang memilih kadang-kadang dari 20 siswa 100 =95
C. Siswa
yang memilih tidak dari 20 siswa 100 =5
Jadi
dapat disimpulkan bahwa siswa terkadang kesulitan dalam menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar di kelas.
7. Apa
yang Anda lakukan saat guru yang mengajar di kelas tidak menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar?
a.
mengikutinya b.
menegur c.
diam saja
Jawaban
|
mengikitinya
|
menegur
|
diam saja
|
Jumlah
siswa
|
5
|
0
|
15
|
A. Siswa
yang memilih mengikutinya dari 20 siswav 100 =25
B. Siswa
yang memilih menegur dari 20 siswa 100 =0
C. Siswa
yang memilih diam saja dari 20 siswa 100 =75
Jadi
dapat disimpulkan bahwa siswa hanya diam saja saat guru yang mengajar di kelas
tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
8. Bahasa
apa yang sering Anda gunakan saat melakukan percakapan di kelas ?
a.
bahasa daerah b.
bahasa
gaul c.
bahasa indonesia
Jawaban
|
bahasa
daerah
|
bahasa
gaul
|
Bahasa Indonesia
|
Jumlah
siswa
|
14
|
3
|
3
|
A. Siswa
yang memilih bahasa daerah dari 20 siswa 100 =70
B. Siswa
yang memilih bahasa gaul dari 20 siswa 100 =15
C. Siswa
yang memilih bahasa indonesia dari 20 siswa 100 =15
Jadi
dapat disimpulkan bahwa siswa lebih sering menggunakan bahas daerah daripada
bahasa Indonesia yang baik dan benar dan bahasa gaul dalam percakapan di kelas.
9. Apakah
Anda sering menggunakan bahasa Daerah dari pada bahasa Indonesia yang baik dan
benar ?
a.
sering b.
kadang-kadang c. tidak pernah
Jawaban
|
sering
|
kadang-kadang
|
Tidak pernah
|
Jumlah
siswa
|
11
|
9
|
0
|
A. Siswa
yang memilih sering dari 20 siswa 100 =55
B. Siswa
yang memilih kadang-kadang dari 20 siswa 100 45
C. Siswa
yang memilih tidak pernah dari 20 siswa 100 =0
Jadi
dapat disimpulkan bahwa siswa lebih sering menggunakan bahas daerah daripada
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
10. Menurut
Anda apakah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam proses
belajar mengajar lebih efektif ?
a.
ya b.
kadang-kadang c. tidak
Jawaban
|
Ya
|
Kadang-kadang
|
tidak
|
Jumlah
siswa
|
15
|
5
|
0
|
A. Siswa
yang memilih ya dari 20 siswa 100 =75
B. Siswa
yang memilih kadang-kadang dari 20 siswa 100 =25
C. Siswa
yang memilih tidak dari 20 siswa 100 =0
Jadi
dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
proses belajar mengajar dinilai lebih efektif.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat Penyusun ambil dari penelitian
ini adalah:
a. Para remaja khususnya kelas XI IPA-3 masih kurang
menerapkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam proses belajar
mengajar di kelas, karena banyak terpengaruh oleh lingkungan.
b. Para remaja khususnya kelas XI IPA-3 masih kurang
memahami
penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam proses belajar mengajar di kelas.
c. Siswa kelas XI IPA-3 ingin sekali melestarikan bahasa
Indonesia yang baik dan benar karena penggunaan bahasa tersebut semakin kurang
di perdulikan di kalangan pelajar khususnya XI IPA-3.
3.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, maka Penyusun dapat membarikan
saran kepada :
a. Guru,
dalam menyampaikan materi dalam kegiatan belajar mengajar, agar menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, agar mendapat menjadi contoh bagi
siswanya.
b. Siswa,
agar lebih sadar dalam menggunakan Bahasa Indonesia sebagai budaya asli Indonesia,
agar dapat selalu lestari.
DAFTAR PUSTAKA
http://fikrismartezian.wordpress.com/contoh-karya-tulis-untuk-sma/
http;//kumpulanpendidikan.blogspot.com/2013/07makalah-tentang-penggunaan-bahasa.html