Makalah Pengendalian Polusi Kendaraan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Akhir-akhir ini banyak bermunculan kendaraan bermotor di jalan raya, dan
juga semakin bertambahnya angkutan umum di jalan raya yang membawa pengaruh
besar terhadap lingkungan. Terutama asap kendaraan tersebut dapat mengakibatkan
pencemaran udara di lingkungan sekitar kita.
Disamping itu, asap kendaraan bermotor juga membawa dampak yang
membahayakan bagi kita, terutama pada proses pernapasan manusia. Karena asap
tersebut mengandung CO yaitu hasil pembakaran yang tidak sempurna, sehingga
dapat mengganggu proses pernapasan bagi manusia.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi penyebab
terjadinya polusi udara di lingkungan?
2. Mengapa asap kendaraan
bermotor dapat menyebabkab terjadinya polusi udara di lingkungan?
3. Dampak apa saja yang
ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor terhadap lingkungan?
4. Bagaimana upaya manusia dalam
pengendalian polusi kendaraan bermotor terhadap lingkungan?
C.
Tujuan Penulisan
Ø Untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh asap kendaraan bermotor terhadap lingkungan.
Ø Untuk memberikan
pengetahuan kepada masyarakat akan dampak yang ditimbulkan oleh asap kendaraan
bermotor.
Ø Untuk mengetahui upaya apa
yang dapat dilakukan dalam pengendalian polusi udara.
D.
Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui
apa saja yang menyebabkan polusi di udara
2. Mahasiswa bisa menerapkan
pengendalian polusi didalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Pengertian Pencemaran
Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk
hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat diartikan sebagai hadirnya satu atau beberapa
kontaminan di dalam udara atmosfir, seperti antara lain oleh debu, busa, gas,
kabut, bau-bauan, asap atau uap dalam kuantitas yang banyak, dengan berbagai
sifat maupun lama berlangsungnya di udara tersebut, hingga dapat menimbulkan
gangguan-gangguan tehadap kehidupan manusia , tumbuhan, atau hewan maupun
benda, atau tanpa alasan jelas sudah dapat memepengaruhi kelestarian kehidupan
organisme.
Manusia bukan hanya menderita sakit karena pencemaran udara, tetapi juga
akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan
buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak
yang makan rumput yang sudah mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia.
Beberapa faktor penyebab pencemaran udara telah banyak diteliti oleh para
ahli dalam upaya mereduksi dampak yang dapat ditimbulkannya. Penelitian yang
dilakukan terhadap pengaruh timbal yang masuk ke tubuh manusia atau hewan
ternyata membuktikan bahwa bahan tersebut tidak bisa diurai oleh tubuh, maka
timbal dapat merusak jaringan tubuh siapa pun yang diendapinya. Proses masuknya
Pb ke dalam tubuh dapat melalui beberapa jalur, yaitu melalui makanan dan minuman,
udara dan perembasan atau penetrasi pada selaput atau lapisan kulit.
Timbal secara umum dikenal dengan sebutan timah hitam, biasa digunakan
sebagai campuran bahan bakar bensin. Fungsinya, selain meningkatkan daya
pelumasan, juga meningkatkan efisiensi pembakaran. Sehingga kinerja kendaraan
bermotor meningkat. Bahan kimia ini bersama bensin dibakar dalam mesin. Sisanya
± 70% keluar bersama emisi gas buang hasil pembakaran. Dan timbal yang
terbuang lewat knalpot itu adalah satu diantara zat pencemar udara.
Timbal banyak digunakan oleh
industri otomotif, karena setiap tambahan 0,1 gram timbal/liter mampu
meningkatkan oktan sebesar 1,5 hingga 2 satuan. Timbal dan persenyawaannya
dapat berda di dalam badan perairan secara alamiah dan sebagai dampak dari
aktifitas manusia. Secara alamiah, Pb dapat masuk kedalam badan perairan
melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. Disamping itu,
proses korofikasi dari batuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin, juga
merupakan salah satu sumber Pb yang akan masuk kedalam perairan.
Untuk menentukan kadar atau jumlah logam Pb yang masuk kedalam badan
perairan tersebut dapat digunakan metoda AAS (Atomic Absorption
Spectrophotometer) yaitu salah satu cara analisa unsur-unsur kimia berdasarkan
pengukuran absorbsi oleh suatu larutan yang mengandung unsur yang akan
ditetapkan terhadap cahaya yang dihasilkan pada panjang gelombang tertentu.
Prinsip kerja peralatan AAS :
larutan sampel dikabutkan dan terbawa oleh gas bahan bakar dan oksidan menuju
nyala. Di dalam nyala sampel terionkan dalam bentuk atom dasar, dikenai sinar
monokromatis dari HCL (Hallow Catoda Lamp), maka terjadi penyerapan sinar oleh
atom sampel, kemudian terdapat sinar yang diteruskan , sinar yang diteruskan
ini akan terdeteksi oleh detektor, sedangkan sinar emisi atau dari nyala akan
dihambat oleh monokromator. Detektor akan mengubah signal yang tertangkap
menjadi arus listrik bolak balik (AC) dan dilanjutkan ke alat baca. Pada alat
baca tertera nilai % Transmittan dan Absorban. Hasil dari pengukuran sampel ini
dialurkan pada Kurva kalibrasi larutan standar sehingga akan didapatkan konsentrasi
dari logam Pb (timbal).
B.
Bahaya Asap Kendaraan
Bermotor
Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya
kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut
terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan
tidak efisien pada sarana transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota
besar, disamping kegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan.
Hasil penelitian di beberapa kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang dan
Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran
udara. Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotor
memberikan kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC
sebesar 88,90% (Bapedal, 1992).
Gas-gas yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor banyak yang dapat
menimbulkan kerugian, diantaranya adalah karbon dioksida, karbon monoksida,
oksida nitrogen dan oksida belerang. Berikut ini kerugian yang ditimbulkan
gas-gas tersebut:
A. Karbon dioksida
Karbon dioksida tergolong gas rumah
kaca, sehingga peningkatan kadar karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan
suhu permukaan bumi
B. Karbon monoksida
Gas ini bersifat racun, dapat
menyebabkan rasa sakit pada mata,
saluran pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui pernafasan,
karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk COHb
(karboksihemoglobin).
C. Oksida Belerang
Belerang oksida, apabila terisap oleh
pernapasan, akan berekasi dengan air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam
sulfat yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang
juga dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam.
D. Oksida nitrogen
NOx bereaksi dengan bahan-bahan
pencemar lain dan menimbulkan fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan
berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, membuat
tanaman layu, serta menurunkan kualitas materi.
Penyakit-penyakit
yang dapat disebabkan oleh polusi udara adalah:
1. Bronchitis kronika. Pengaruh
pada wanita maupun pria kurang lebih sama. Hal ini membuktikan prevalensinya
tak dipengaruhi oleh macam pekerjaan sehari-hari. Dengan membersihkan udara
dapat terjadi penurunan 40% dari angka mortalitas.
2. Emphysema pulmonum
3. Bronchopneumonia
4. Asthma bronchiale
5. Cor pulmonale kronikum
6. Kanker paru. Stocks &
Campbell menemukan mortalitas pada non-smokers di daerah kota 10 kali lebih besar
daripada daerah rural.
7. Penyakit jantung, juga
ditemukan dua kali lebih besar morbiditasnya di daerah dengan polusi udara
tinggi. Karbon-monoksida ternyata dapat menyebabkan bahaya pada jantung,
apalagi bila telah ada tanda-tanda penyakit jantung ischemik sebelumnya.
Afinitas CO terhadap hemoglobin adalah 210 kali lebih besar daripada O2
sehingga bila kadar CO Hb sama atau lebih besar dari 50%, akan dapat terjadi
nekrosis otot jantung. Kadar lebih rendah dari itu pun telah dapat mengganggu
faal jantung.
8. Kanker lambung, ditemukan
dua kali lebih banyak pada daerah dengan polusi tinggi.
9. Penyakit-penyakit lain,
umpamanya iritasi mata, kulit dan sebagainya banyak juga dihubungkan dengan
polusi udara. Juga gangguan pertumbuhan anak dan kelainan hematologik pernah
diumumkan. Di Rusia pernah ditemukan hambatan pembentukan antibodi terhadap
influenza vaccin di daerah kota dengan tingkat polusi tinggi, sedangkan di
daerah lain pembentukannya normal.
BAB III
PEMBAHASAN
Pengendalian Polusi
Mengingat kendaraan bermotor mempunyai andil terbesar dalam polusi udara,
maka pengendalian polusi udara juga berarti pengendalian emisi kendaraan
bermotor. Pengendalian tingkat ini adalah pengendalian terhadap simpul A dalam
“teori simpul”.
Apabila memungkinkan, selain peraturan perundangan yang berlaku umum,
dapat pula dibuat peraturan yang khusus untuk mengelola sumber-sumber pengotor
udara. Peraturan seperti ini dikenal sebagai standar emisi, khususnya emisi
kendaraan bermotor.
Di samping itu ada pula standar yang diberlakukan bagi kualitas bahan
bakar, karena sebagian besar polusi udara disebabkan oleh pembakaran. Kualitas
hasil atau sisa pembakaran tergantung antara lain dari kualitas bahan bakar
yang digunakan. Di DKI Jakarta telah diujicoba penggunaan bahan bakar yang
berasal dari gas alam yang sangat ramah lingkungan.
Namun, kualitas pembakaran oleh kendaraan bermotor tidak kalah pentingnya.
Karena itu, perawatan kendaraan dan jika perlu pembatasan usia kendaraan mutlak
dilakukan. Hal ini memungkinkan dilakukan jika secara berkala dilakukan uji
emisi kendaraan. Kendaraan bermotor yang beroperasi di kota harus telah lulus
uji emisi.
Peran serta masyarakat dalam mengurangi polusi pada udara ambient, dalam
hal ini intervensi terhadap simpul B, sangat diperlukan. Gerakan penghijauan
seyogianya terus ditingkatkan, terutama dimulai dari tempat tinggal
masing-masing. Sangat dianjurkan menggunakan pohon yang berdaun lebar atau yang
berpotensi mengurangi polusi udara. Misalnya setiap keluarga, terutama di kota,
menanam sebuah bibit pohon angsana. Niscaya lima tahun ke depan, telah tercipta
lingkungan yang asri dan terhindar dari polusi udara. Demikian pula taman-taman
kota perlu digalakkan untuk mengimbangi polusi udara kota dan agar “langit
biru” tidak sekedar menjadi isapan jempol.
Klasifikasi Pencemar Udara
1. Pencemar primer : pencemar
yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.
2. Pencemar sekunder :
pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur
monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik.
Jenis-jenis Bahan Pencemaran
1. Karbon monoksida (CO)
2. Nitrogen dioksida (N02)
3. Sulfur Dioksida (S02)
4. CFC
5. Karbon dioksida (CO2)
6. Ozon (03 )
7. Benda Partikulat (PM)
8. Timah (Pb)
9. HydroCarbon (HC)
Penyebab Utama Pencemaran Udara
Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan
70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor. Contoh di
Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
Ø Sepeda motor 207 %
Ø Mobil penumpang 177 %
Ø Mobil barang 176 %
Ø Bus 138 %
Dampak Pencemaran Udara
Ø Penipisan Ozon
Ø Pemanasan Global ( Global
Warming )
Ø Penyakit pernapasan,
misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
Ø Terganggunya fungsi
reproduksi
Ø Stres dan penurunan
tingkat produktivitas
Ø Kesehatan dan penurunan
kemampuan mental anak-anak
Ø Penurunan tingkat
kecerdasan (IQ) anak-anak.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari berbagai uraian di atas dapat kami simpulkan bahwa : Asap kendaraan
bermotor sangat banyak berpengaruh negatif terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia yaitu terganggunya saluran pernapasam. Namun dampak asap
bermotor dapat dikurangi sedikit demi sedikit melalui berbagai macam alternatif
seperti melakukan penghijauan (reboisasi) dan menciptakan biosolar. Dengan
alternatif tersebut mungkin kita dapat mengurangi dampak dari asap kendaraan
bermotor.
Solusi :
Ø Clean Air Act yang dibuat
oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan pencemaran
udara.
Ø Mengembangkan teknologi
yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar
Cell.
Ø Menghemat Energi yang
digunakan.
Ø Menjaga kebersihan
lingkungan tempat tinggal.
B.
SARAN
1. Bagi pembaca sebaiknya
kita mengurangi pemakaian kendaraan bermotor secara berlebih-lebihan serta
lebih banyak melakukan penghijauan terhadap lingkungan.
2. Bagi kami sendiri selaku
penyusun yaitu kami berusaha menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.docstoc.com/docs/80308985/POLUSI-ASAP-KENDARAAN-BERMOTOR, di akses pada tanggal 16
Maret 2013.
Arifin, Zaenal dan Sukoco.
2009. Pengendalian Polusi Kendaraan.
Yogyakarta: Alfabeta.
http://www.balitbang.kemhan.go.id/?q=content/dampak-dan-upaya-penanggulangan-pencemaran-udara, diakses pada tanggal 16
Maret 2013.