MAKALAH DOKTRIN TENTANG ISLAM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di zaman yang serba modern ini, mayoritas manusia tidak suka
terhadap kevakuman. Kapanpun ada pertanyaan dan masalah penting. Tradisi muncul
untuk menyembataninya sehingga tercapai sebuah pemahaman.
Namun banyak kita jumpai tradisi yang palsu. Ada banyak
ketidak cocokan dan pertentangan diantara tradisi. Masalah serius muncul pada
saat orang muslim harus menentukan tradisi mana yang asli.
Banyak orang Kristen berfokus pada pratik- praktik islam dan
tidak mengenali bahwa tugas seorang muslim didasarkan pada sistem doktrin yang
jelas. Muslim percaya bahwa Allah menyatakan pesan-nya kepada umat manusia.
Pesan itu mengatur pemikiran dan tingkah laku, dan seringkali dirangkum dalam
lima atau enam kategori kepercayaan.
Maka setelah kita mengamati secara empiris fenomena yang
ada, maka dirasa perlu bagi kami untuk menjelaskan secara terperinci tentang “
Doktrin Kepercayaan Islam ’’. Agar orang islam dapat
memahami dan dapat memakai hakikat islam sesungguhnya.
BAB II
DOKTRIN KEPERCAYAAN ISLAM
A.
Pengertian Doktrin
Doktrin;ajaran
tentang asas – asas suatu aliran politik, kepercayaan, keagamaan dsb. sedangkan
yang di maksud doktrin disini adalah doktrin sentral dalam agama islam, yang
meliputi ketuhanan (Allah), Nubuwahatau rosul, wahyu, manusia, alam semesta,
dan eskatologi.
B.
Doktrin-Doktrin Sentral Dalam Islam
Tidak mungkin kita bisa
menghitung seluruh doktrin yang ada dalam islam dan memang tidak ada tuntutan
untuk mengetahui semua dokttrin dalam islam,tapi ada beberaap doktrin sentral
yang seharusnya diketahui oleh seorang mislim, doktrinsentral tersebut
meliputi;Allah,Wahyu ,Rosul, Manusia, Alam Semesta, serta Eskatologi (hari
kiamat).
C.
Penjelasan
Doktrin-Doktrin Sentral Dalam Islam
a)
Allah
Doktrin
sentral agama islam berkitan dengan konsep tentang tuhan yang ditinjau dari
Diri-Nya sendiri,juga nama nama dan Sifat sifat-Nya.Doktrin yang integral
tentang sifat ketuhanan, sekaligus yang absolut,yang azali, dan yang maha baik
yang berada pada jantung ajaran islam. Realitas tertinggi, atau Allah
(demikianlah, dia sudah sepatutnya di panggil, adalah kata dari bahasa Arab
untuk menunjukkan Tuhan yang di pakai oleh penganut Arab Kristen, penganut
Yahudi yang terarabkan, juga kaum muslim), yang sekaligus sebagai Tuhan,
realitas supra personal atau Tuhan tertinggi. Allah bukanlah wujud yang murni
melainkan bukan hanya sekedar wujud, sehingga tidak ada deskripsi yang dapat
menyifati-Nya, yang justru tidak dapat mengelakkan pereduksian sifat-nya yang
azali dan Esensi-Nya yang absolute, karena Dia mengatasi segala pembatasan dan
definisi. Itulah alasan yang menjadikan syahadat,la ilaha illa’Llah(“tidak
ada tuhan selain allah”),yang memuat dokrtin islam yang sempurna tentang sifat
tuhan, bermula denga awalan la, untuk menegaskan segala sesuatu berupa esensi
ketuhanan atau tuhan, pada-nya diri dan realitas-nya yang maha tinggi. Adalah
denga hanya membatasi itu malalui penegasan yang pasti. Sebagaimana dalam salah
satu ayat al-Qur’an “tidak ada satupun , yang dapat
mnyerupai-Nya.”(Q.s.42:2).Allah adalah yang absolut, yang maha, Esa yang
sepenuhnya transenden dan mengatasi semua batas – batas dan pembatasan, dari
setiap konsep dan ide.
Di
sisi lain , Dia juga yang imanen, karena, menurut al-Qur’an “dia adalah yang
pertama dan yang terahir , juga yang lahir dan yang batin , dia juga maha
mengatahui segala sesuatu”(Q.s57:3).Tuhan adalah yang pertama (al-awwal) karena
Dia adalah asal-usul, aifa dari segala sesuatu. Dia adalah yang terahir
(al-akhir), kerenakepda-nya segala sesuatu, bukan hanya jiwa manusia, melainkan
seluruh kosmos akan kembali. Dia adalah yang lahir (azh-zhahir). Karena
manifestasi yang tampak dasarnya adalah tidak lebih tiofani dari nama dan
sifat-Nya dalam substansi “ketiadaan”, dan seluruh yang ada hakikatnya adalah
bias dari wujud-Nya .bahkan , pada sisi lain, Dia juga yang bathin (al-bathin),
karena Dia adalah imanen dalam segala sesuatu, hanya ahli hikmah yang mampu
memahami dan mengatahui dengan pengertian sepenuhnya bahwa Allah adalah Imanen.
Sebagaimana Allah transenden brsifat Imanen dan memahami sepenuhnya ayat “
kemana saja kalian berpaling , disanalah wajah allah.”(Q.s.2:115). Lebih jauh
lagi, ahli hikmah dapat mencapai pada pemahaman seperti ini hanya dengan
hikmah, oleh baik seorang laki laki maupun perempuan, dengan menyadari dan
menerima penerangan sepenuhnya akan transendasi Ilahi (ta’la), karena kekuatan
yang adikodrati akan menampakkan diri-nya sendirinya dalam wujud imanen haya
melalui penapaian diketahui dan dialami untuk pertama kali yang transenden.
Allah
memiliki Esansi (Dzat) yang mengatasi dan melampaui seluruh kata gori dan
definisi, seperti warna gelap yang pekad karena intensitas sinarnya sehingg
tidak diketahui, Berupa radiasi sinar gelombang sinar ultraviolet sebaimana
pernah di ungkapkan oleh sebagian sufi, meskipun mengatasi dan melampaui
penggambaran tentang semua duolitas dan gender, Esensi Tuhan terkadang
digambarkan melalui format gender fiminin.dari sisi sifat keazalian-nya , dalam
konteks pembahasan tentang metafisika, terkadang prinsip -prinsip sifat
feminitas yang ultima, melekat dan menembus pada aspek ketuhanan sebagai
pencipta sedangkan dari aspek keobselutan-nya mengandung prinsip-prinsip sifa
maskulinitas diri-nya sendiri.
Sebagian
ulama’ mengklasifikasi dengan sifat- sifatnya.dikatakan bahwa allah mempunyai
beberapa sifat yang wajib bagi Allah, dan beberapa sifat muhal baginy, yang
keteranganya banyak dijelaskan dalam kitab- kitab tauhid.
b).
Rosul Dan Wahyu
Islam
menegaskan bahwa setelah doktrin berkaitan dengan sifat tuhan (at-Tauhaid),
doktrin yang menempati urutan paling penting yang menyusulnya adalah doktrin
yang kenanabian (an-nubuwwah), menerut pemahaman Islam, tuhan telah menjadikan
nubuwah sebagaio realitassetral dalam perjalanan sejarah umat manusia
;lingkaran kenabian dimulai sejak nabi adam a.s.dan ditutup dewngan turunnya
wahwun al-quran. Disebutkan terdapat kurang lebih 124.000 nabi yang diutus
kepada setiap bangsa dan kelompok maysarakat, dan tuhan tidak akan meninggalkan
sesuatu kelompok umat manusia tanpa kehadiran wahyu , seperti yang secara tegas
dijelaskan dalam al-quran tentu saja ,kepada seyiap suku bangsa terdapat utusan
.(q.s.10:48).
Seorang
utusan tuhan telah dipilih oleh allah dan hanya oleh diri –nYa sediri
.klasifikaSI utusan-utusan tuhan (al-Anbiya’ )terdiri dari mereka yang membawa
kabar tertentu dari tuhan, disebut dengan nabi, dan mereka yang menjadi utusan
disebut dengan rosul pembawa misi ajaran yang besar dan kelompok lain , mereka
yang memiliki sikap tegu, didalam bahasa arab disebut ulu,l-‘azhmi , yakni nabi
–nabi :musa ,isa al-masih ,dan nabi pembawa ajaran islam , yang mengakkan agama
yang baru. Pada setiap kasus , nabvi menerima ajarannya dari tuhan ;sabda-sabda
dan perbuatannya buka dari sifatnya yang genius atau sumber –sumber yang
didapat dari latar belakang historis . nabi tidak berhutang budi dan
mendaptkanya semua dari siapapun kecuali allah dia membawa suatu ajaran yang
mempunyai kesegaran dan semerbak keharunan yang benar-benar asli karena
ajarannya berasal dari asal yang satu, suatu misi,yang dalam kasus ini ia
menjadi penerima pasif
c).
Manusia
Islam
memandang manusia baik laki-laki maupun perempuan,dari segi dirinya sendiri
sebagai makhluk yang berdiri dihadapan tuhaNya,baik sebagai hambanya maupun
sebagai khalifah di muka bumi ini.allah menciptakan manusia pertama kali dari
tanah liat(nabi adam)dan menghembuskan ruh kepadanya setelah itu allah
mengajarkan semua nama-nama benda padanya dan memerintahkan kepada seluruh
makhluk allah agar bersujud padanya, merekan bersujud kecuali iblis yang tidak
mau bersujud pada adam, yang akhirnya iblis dilaknat oleh allah dan menjadi
musuh para hamba allah hingga hari kiamat nanti.
Islam
juga memandang hakikat manusia dalam realitasnya yang permanin,manusia juga
sebagai makhluk seperti yang kita ketahui sampai pada saat ini,tidak berasal
dari proses evolusi dari makhluk yang lebih rendah. Manusia juga diciptakan
dengan dua jenis,yaitu laki-laki dan perempuan,masing –masing telah diberi
aturan oleh islam dan akan diberi putusan sesuai dengan amalnya di akhirat
nanti.
d).
Alam Semesta
Alam
semesta yang juga dikatakan alam kosmos,jagat raya,alam universal, adalah
ciptaan allah yang diciptakan sebagai tempat para mahluk allah yang lain.
Tanah,air hewan,pepohonan merupakan pemberian allah yang harus kita jaga.
Semua
ciptaan allah pasti memiliki manfaat tersendiri, entah manfaat yang sudah
diketahui maupu manfaat yang belum diketahui, waktu – waktu shalat wajib yang
dilakukan lima kali sehari ditentukan sesuai gerakan spesifik matahari,
sebagaimana pula menunjukkan waktu permulaan dan berakhirnya puasa.
e).
Eskatologi
Banyak
dari ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Hadiht Nabi membahas subyek yang berkaitan
dengan persoalan-persoalan eskatologis, atau hari akhir, dari seluruh realitas
, baik makrokosmik maupun mikrokosmik .Islam menyakini bahwa pada saat
kematian, indifidu-indifidu memasuki suatu keadaan yang nantinya menjadi
pembuktian kebenaran dari pokok – pokok keimanan mereka, dari hasil perbuatan
meraka dalam kehidupan, meskipun keyataannya akan selalu bergantung pada
dimensi kasih Ilahi yang tidak terhingga.Al-Qur’an dan Hadits memberikan
deskripsi dengan jelas tentang surga dan neraka.
Isalm
juga memiliki ajaran yang detail tentang peristiwa – peristiwa eskatologis pada
dunia makrokosmik. Menurut Islam sejarah umat manusia dan kosmik mempunyai
akhir, sebagai mana juga mereka memiliki awal. Akhir dari sejarah manusia akan
ditandai dengan saat kedatangan figure yang diberi gelar al-Mahdi yang akan
menghapus penindasan,mengalahkan para musuh agama,dan mengembalikan rasa
kedamaian dan keadilan di bumi.
Setelaah
periode yang hanya Tuhan sendiri dengan pasti mengetahunya,bersamaan dengan
kedatangan kedua Isa Almasih ke Jerusalem, yang akan membawa sejarah umat
manusia untuk menjelang dan menghadapi kedatangan hari pengadilan. Isa Almasih
mempunyai peran sentral dalam eskatologi ajaran islam, namundia bukanlah
krestus dalam pengertian ajaran kristiani yang menjadi bagian dari trinitas,
melainkan sebagai figure agung dan mata rantai genealogi nabi-nabi yang
menganut ajaran Ibbrahimiah a.s. yang menegaskan keesaan Allah.
BAB III
A.
Kesimpulan
Setelah memahani tentang Doktrin kepercayaan dalam islam
maka dapat kita tarik kesimpulan:
a.
Doktrin berasal dari bahasa Inggris “ doctrin’’ yang berarti
ajaran atau norma yang diambil dari wahyu yang diturunkan tuhan, atau pemikiran
mendalam filosofis yang diyakini mengandung kebenaran.
b.
Doktrin kepercayaan islam itu meliputi 6 aspek yan harus
diyakini kebenarannya. Dan 6 aspek itu dalam islam dinamakan “ Rukun Iman ’’
yaitu :
1.
Iman kepada Allah
2.
Iman kepada Malaikat Allah
3.
Iman kepada Kitab-kitab Allah
4.
Iman kepada Rasul-rasul Allah
5.
Iman kepada Hari akhir
6.
Iman kepada Qodo’ dan Qodar
c.
Terminologi iman tidak hanya sekedar kepercayaan dan
pengakuan adanya Allah tetapi mencakup dimensi pengucapan dan
perbuatan-keyakinan atau pengakuan merupakan gerbang utama keimanan.
d.
Keyakinan itu adanya dihati. IQ merupakan pengakuan yang
sngguh-sungguh tentang kebenaran adanya Allah yang Maha Esa. Keyakinan ini
selanjutnya diikuti dengan suatu pernyataan lisan dalam bentuk melafalkan dua
kalimat syahadat dan direalisasikan dalam bentuk perbuatan ( amal ) unsur kerja
yang nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Y. Al-barry, M. Dahlan.2003.Kamus Induk
Istilah Ilmiah Seri Intelektual. surabaya: Arkola.
Nasr, Sayyed Hosen.2003.Islam,
Agama,Sejarah dan Peradaban. surabaya: Risalah Gusti.
An-Nadwi, Fadlil Sa’id.1998. Ilmu Tauhid
(Benteng Iman). Surabaya:Al- Hidayah
Prof.
Dr. H. Abudin Nata. Metodologi studi islam. PT. Raja grafindo persada.
Jakarta.
Willian
J. Soal. Reading muslim for Christ. Moody prees Chicago 1991.