KARYA ILMIAH PENGARUH NARKOBA TERHADAP REMAJA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Narkoba adalah singkatan dari dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu.
Namun kini penggunaanya banyak disalah gunakan oleh
remaja. Mereka menggunakan narkoba diluar batas dosis. Hingga saat ini upaya
yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu
dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik
anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran umum terhadap narkoba?
2. Bagaimana dampak negatif penyalahgunaan
narkoba terhadap remaja?
3. Bagaimana upaya pencegahan penyalahgunaan
narkoba terhadap remaja?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian tersebut adalah:
1. Untuk mengetahui tentang gambaran umum
terhadap narkoba.
2. Untuk mengetahui tentang dampak negatif
penyalahgunaan narkoba terhadap remaja.
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang upaya
pencegahan penyalahgunaan narkoba terhadap remaja.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai
berikut.
1. Sebagai pengetahuan terhadap para remaja tentang bahaya
narkoba bagi dirinya.
2. Sebagai sebuah refrensi sehingga para remaja
bisa mengerti tentang jenis- jenis narkoba.
3. Orang tua mempunyai kesadaran untuk memperhatikan
anak mereka.
4. Untuk memberikan informasi secara konferhensif kepada
pembaca tentang narkoba dan bahaya bagi generasi muda. Sebab narkoba dapat
merusak masa depan generasi muda yang menjadi harapan orangt tua, agama,
bangsa, dan negara.
1.5 Landasan Teori
1.5.1 Jenis-jenis Narkoba
Disini penulis akan menjelaskan tentang jenis-jenis
narkoba, yaitu diantaranya adalah :
1. Narkotika adalah Zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menurunkan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
2. Psikotropika Zat atau obat alamiah atau sintetis bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan
perilaku.
3.
Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang
pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik.
Misalnya : Alkohol , rokok, cofein.
a. Kelompok
Narkoba berdasarkan efeknya
Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan
menjadi tiga:
1.
Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas
fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai
tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian.
Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti
morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang
fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan:
Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah
Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek
utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi.
Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan
psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium
seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.
4.
Adiktif, Seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin
dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan
syaraf-syaraf dalam otak, contohnya ganja, heroin, putaw Jika
terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat launorgan dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu
akan overdosis dan akhirnya kematian.
1.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Remaja
Menggunakan Narkoba
Penyebab penyalahagunaan narkoba pada generasi muda
dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal.
Oleh karena itu penulis akan memaparkan faktor faktor tersebut sebagai berikut
:
1. Faktor Internal : Adalah faktor yang berasal dari diri
seseorang.
a. Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga
kurang harmonis (Broken
Home) maka seseorang akan mudam merasa putus asa dan Frustasi. Akibat lebih
jauh, orang akhirnya mencari kompensasi diluar rumah dengan menjadi konsumen
narkoba.
b. Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan
keinginan untuk bekerja menjadi pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup
mampu, tetapi kurang perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk dalam
lingkungan yang salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna narkoba.
c. Kepribadian : Apabila kepribadian seseorang labil,
kurang baik, dan mudah dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus
kejurang narkoba.
2. Faktor Eksternal : Berasal dari luar seseorang.
Faktor yang cukup kuat mempengaruhi seseorang.
a. Pergaulan : Teman sebaya
mempunyai pengaruh cukup kuat bagi terjerumusnya seseorang kelembah narkoba,
biasanya berawal dari ikut-ikutan teman. Terlebih bagi seseorang yang memiliki
mental dan keperibadian cukup lemah, akan mudah terjerumus.
b. Sosial atau Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang
baik terkontrol dan memiliki organisasi yang baik akan mencegah terjadinya
penyalahgunaan narkoba.
Kebanyakan zat dalam
narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena
berbagai alasan mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend atau gaya,
lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dan lain lain, maka narkoba
kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan
menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Tingkatan
penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1. Coba-coba
2. Senang-senang
3. Menggunakan pada saat
atau keadaan tertentu
4. Penyalahgunaan
5. Ketergantungan
1.5.3 Dampak
Negatif Penyalahgunaan Narkoba terhadap Remaja
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap
remaja adalah sebagai berikut:
a. Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian.
b. Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah.
c. Sering menguap, mengantuk, dan malas.
d. Tidak memedulikan kesehatan diri.
e. Suka mencuri untuk membeli narkoba.
f. Mengakibatkan kerja
organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya
sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan
cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara
waktu
g. Bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat
pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.
h. Jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan
overdosis dan akhirnya kematian.
1.6 Metode Penelitian
Dalam penulisan Karya Ilmiah ini
mengunakan metode langsung dan pencarian referensi dari berbagai sumber.
1.6.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di
Mataram, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 23 - 27 februari 2013.
1.6.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah
Narkoba tahun 2013.
1.6.3 Instrumen penelitian
Berupa pengaruh narkoba
terhadap remaja.
1.6.4 prosedur penelitian
Menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan beberapa orang yang tidak menggunakan
narkoba.
2. Menjelaskan jenis-jenis narkoba.
3. Memberikan pengamatan pasca pengaruh narkoba dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Gambaran Umum terhadap Narkoba
Kurang lebih tahun 2000
sebelum masehi di Samaria dikenal sari bunga opion. Bunga ini tumbuh subur di
daerah dataran tinggi di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.
Penyebaran selanjutnya adalah ke arah India, Cina dan wilayah-wilayah Asia
lainnya, Cina kemudian menjadi tempat yang sangat subur dalam penyebaranya.
Tahun 1806 seorang
dokter dari Westphalia bernama Friedrich Wilhelim Sertuner menemukan modifikasi
candu yang dicampur amoniak yang kemudian dikenal sebagai Morphin. Morphin ini
sangat populer dipergunakan untuk penghilang rasa sakit luka-luka. Tahun 1874
seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London. Selain morphin dan heroin
adalagi jenis lain yaitu kokain (ery throxylor coca) berasal dari
tumbuhan coca yang tumbuh di Peru dan Bolavia. Biasanya digunakan untuk
penyembuhan Asma dan TBC. Pada akhir tahun 70-an ketika tingkat tekanan hidup
manusia semakin meningkat serta tekhnologi mendukung maka diberilah
campuran-campuran khusus agar candu tersebut dapat juga dalam bentuk
obat-obatan.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat atau
bahan berbahaya. Selain narkoba, istilah yang di perkenalkan khususnya oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan
dari Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif . Semua istilah ini baik narkoba
atau napza mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan
bagi penggunanya. Menurut para ahli kesehatan narkoba sebenarnya adalah
psikotropika yang biasa di pakai untuk membius pasien saat hendak di oprasi
atau obat-obatan untuk penyakit tertentu .Namun kini presepsi itu
disalahgunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.
2.2
Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba terhadap Remaja
Dermatologis Dampak
penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang
dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum,
dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial
seseorang yaitu antara lain:
1. Dampak Fisik, secara
umum dampak fisik antara lain:
a. Gangguan pada system syaraf (neurologis)
seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
b.
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti:
infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
c.
Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses),
alergi, eksim.
d.
Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
e.
Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh meningkat, pengecilan
hati dan sulit tidur.
f.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron),
serta gangguan fungsi seksual.
g.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak
haid).
h.
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum
suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis
B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
i.
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over
Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk
menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.
2. Dampak Psikis, secara
umum dampak psikis antara lain:
a. Lamban kerja, ceroboh
kerja, sering tegang dan gelisah.
b. Hilang kepercayaan diri,
apatis, pengkhayal, penuh curiga.
c. Agitatif, menjadi ganas
dan tingkah laku yang brutal.
d. Sulit berkonsentrasi,
perasaan kesal dan tertekan.
e. Cenderung menyakiti
diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
3. Dampak Sosial secara
umum dampak sosial antara lain:
a. Gangguan mental,
anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
b. Merepotkan dan menjadi
beban keluarga.
c. Pendidikan menjadi
terganggu, masa depan suram.
Dampak fisik, psikis dan
sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit
yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat
pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi
(sugest). Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala
sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, dan
manipulatif.
2.3
Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Nakoba terhadap Remaja
Untuk melakukan
pencegahan penyalahgunaan narkoba, dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1.
Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya
dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba,
pendekatan melalui keluarga, Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak
berperan pada tahap intervensi ini. Kegiatan dilakukan seputar pemberian
informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja
langsung dan keluarga.
2.
Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan
diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan
awal (initialintake) antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan
mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu
untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3.
Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka
yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri
atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali
ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna
narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini
biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan,
mengembangkan kegiatan alternatif.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari Pembahasan di
atas maka penulis menarik kesimpulan yaitu:
1) Narkoba adalah barang
yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah
kepribadian seseorang menjadi semakin buruk.
2) Menimbulkan dampak
negatif yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis.
3) Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, dilakukan
dengan tiga cara yaitu, primer, sekunder dan tersier.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritikan dari pembaca sangat
membantu dalam penyempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Dalam masalah yang kita hadapi hendaklah kita selalu
mencari penyelesaiannya dengan cara yang baik dan berfikir positif. Dengan
tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba. Masalah narkoba di
kalanagan remaja hanyalah segelintir masalah yang kita hadapi. Mungkin saya
dapat memberikan saran dalam penyelesaian masalah tentang Narkoba antaralain:
1. Orang tua hendaknya selalu memperhatikan kelakuan dan
perubahan perilaku anak.
2. Pemerintah sebaiknya lebih tegas lagi terhadap para
pengedar narkoba, karena narkoba sangat berdampak buruk terhadap generasi
bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia,
2003. Pedoman Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja. Jakarta :
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
Drs. Kamisa, 1997. Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia.Surabaya : Kartika.
Gunawan Adi, Drs., Kamus Praktis
Ilmiah Populer. Surabaya : Kartika.
Saukah Ali, M.A., Ph.D., 1996. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah. Malang : IKIP Malang.
Simuh, dkk., Tasawuf dan Krisis, Semarang,
Pustaka Pelajar, 2001.
Brosur Direktorat Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial Korban NAPZA, Depsos RI.
Kartono, Kartini, 1992. Patologi II
Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.
Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief
Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007. Pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta:
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk
Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKA
CIPTA.
Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang
tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba
di Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.