PENGERTIAN DAN SEJARAH TARI PERANG PAPUA BARAT
Tari Perang adalah salah satu tarian tradisional yang
berasal dari daerah Papua Barat.
Tarian ini menggambarkan jiwa kepahlawanan dan kegagahan masyarakat Papua.
Biasanya tarian ini dibawakan oleh para penari pria dengan berpakaian adat dan
membawa panah sebagai atribut menarinya. Tari Perang merupakan salah satu
tarian tradisional yang cukup terkenal di Papua Barat dan sering ditampilkan di
berbagai acara, baik acara adat, hiburan, maupun budaya.
Sejarah Tari Perang
Konon Tari Perang dulunya dilakukan oleh masyarakat
Papua barat, khususnya para prajurit sebelum menuju medan perang. Menurut
catatan sejarah yang ada, di Papua pada zaman dahulu sering terjadi peperangan
antar suku, salah satunya adalah perang suku di Sentani.
Tarian ini kemudian dilakukan setiap suku untuk memberikan semangat dan
membangkitkan keberanian para pasukan yang akan bertempur. Namun, seiring
dengan sudah tidak adanya perang antar suku, tarian ini kemudian difungsikan
sebagai tarian pertunjukan atau tarian penyambutan.
Fungsi Dan Makna Tari Perang
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Tari Perang dulu
sering dilakukan oleh masyarakat Papua sebelum mereka menuju medan perang.
Namun kini Tari Perang lebih difungsikan sebagai tarian penyambutan maupun tari
pertunjukan. Tarian ini dimaknai sebagai penghormatan kepada para pahlawan dan
para leluhur yang sudah berjuang serta mempertahankan tanah air mereka. Selain
itu apabila dilihat dari segi pertunjukannya, Tari Perang ini juga menggambarkan
keberanian, kegagahan dan jiwa kepahlawanan masyarakat Papua.
Pertunjukan Tari Perang
Tari Perang biasanya dibawakan oleh para penari pria
secara berkelompok. Jumlah penari dalam Tari Perang ini biasanya terdiri dari 7
orang penari atau lebih. Dalam pertunjukannya, para penari menari dengan
memakai pakaian tradisional dan membawa panah sebagai atribut menari mereka.
Dengan diiringi oleh suara genderang musik tradisional dan lantunan lagu
perang, para penari menari dengan gerakannya yang khas penuh semangat layaknya
prajurit yang akan menuju medan perang.
Gerakan dalam Tari Perang ini sangat unik, bervariatif
dan enerjik. Gerakan dalam Tari Perang biasanya didominasi oleh gerakan tangan
memainkan panah. Pada tangan kiri memegang busur panah dan tangan kanan membawa
anak panah. Serta gerakan kaki diayunkan ke depan dan gerakan kaki menyilang.
Dalam Tari Perang ini biasanya terbagi menjadi beberapa bagian tari, dan setiap
bagian tersebut tentu memiliki makna khusus di dalamnya.
Pengiring Tari Perang
Dalam pertunjukan Tari Perang biasanya diiringi oleh
genderang musik tradisional seperti tifadan alat musik
tiup seperti kerang. Untuk irama yang dimainkan merupakan irama perang yang
penuh semangat. Selain itu dalam tarian ini juga diiringi oleh lantunan
lagu-lagu atau sorakan yang menggambarkan semangat para prajurit sebelum menuju
medan perang.
Kostum Tari Perang
Untuk kostum yang digunakan para penari merupakan
busana tradisional daerah Papua. Busana tersebut terdiri dari rok yang terbuat
dari akar dan daun-daun yang dipasang di pinggang para penari. Kemudian pada
bagian kepala, penari menggunakan ikat kepala khas Papua. Sedangkan untuk
aksesoris terdiri dari kalung yang terbuat dari manik-manik serta gelang yang
terbuat dari bulu-bulu. Selain itu, badan para penari biasanya dicat atau
digambari dengan motif khas Papua.
Perkembangan Tari Perang
Dalam perkembangannya, Tari Perang masih dilestarikan
dan dikembangkan hingga sekarang. Berbagai kreasi dan variasi juga sering
ditambahkan disetiap pertunjukannya, baik dalam segi gerak, kostum, musik
pengiring, maupun bentuk pertunjukan. Hal ini dilakukan agar terlihat menarik,
namun tidak meninggalkan ciri khas dan keasliannya.
Tari Perang juga sering ditampilkan di berbagai acara
seperti penyambutan tamu penting, acara adat, maupun acara hiburan. Selain itu,
Tari Perang juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti
pertunjukan seni, festival budaya, dan promosi pariwisata. Hal ini tentu
dilakukan sebagai usaha melestarikan dan memperkenalkan kepada para generasi
muda maupun masyarakat luas akan Tari Perang ini.