Makalah Minyak Bumi dan Gas Alam
PENDAHULUAN
Sumber Hidrokarbon utama di alam
adalah minyak bumi . Penggunaan minyak bumi sangat luas , terutama bahan bakar
dan juga bahan baku di industri petrokimia . Bagaimana sebenarnya proses
pembentukan minyak dan gas alam serta pengolahan sampai menjadi produk yang
berguna ?
Manusia hidup di dunia ini hampir
tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi. Tidak hanya untuk bahan bakar saja kita
menggunakan minyak bumi. Adakah yang menyadari bahwa pakaian kita ini
menggunakan komponen yang berasal dari minyak bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun
menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman bisa subur dan menghasilkan berbagai
macam hasil tanaman.
Listrik yang menerangi rumah juga
mengunakan generator yang bahan bakarnya dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD,
katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu menggunakan bahan dari minyak
bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu tiada, atau habis cadangannya?
BAB II
ASAL USUL MINYAK BUMI
A. PENGERTIAN Minyak Bumi
Minyak
bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai
emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah
terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran
kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam
penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Minyak
bumi adalah campuran komplek hidrokarbon plus senyawaan organik dari Sulfur,
Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen logam terutama
Nikel, Besi dan Tembaga.
Minyak
bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan berkomposisi yang
sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, umur lapangan minyak dan juga
kedalaman sumur.
Dalam
minyak bumi parafinik ringan mengandung hidrokarbon tidak kurang dari 97 %
sedangkan dalam jenis asphaltik berat paling rendah 50 %.
B. Asal Usul Minyak Bumi
Minyak
bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan
yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Dugaan tersebut didasarkan pada
kesamaan unsur-unsur yang terdapat dalam bahan tersebut dengan unsur-unsur yang
terdapat pada makhluk hidup. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar laut,
kemudian ditutupi oleh lumpur yang lambat laun mengeras karena tekanan lapisan
diatasnya sehingga berubah menjadi batuan. Sementara itu bakteri anaerob
menguraikan sisa-sisa organisme itu sehingga menjadi minyak bumi dan gas yang
terperangkap di antara lapisan-lapisan kulit bumi. Proses pembentukan minyak
bumi dan gas ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Bahkan sepanjang umur kita
pun belum cukup untuk membuat minyak bumi dan gas. Jadi kita harus melakukan
penghematan dan berusaha mencari sumber energi alternatif.
C. Pembentukan minyak bumi
Minyak
bumi terbentuk me4lalui 2 proses, yaitu sebagai berikut:
1. Teori Biogenesis (Organik)
Macqiur
(Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa
minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763)
juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana
lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan
Hofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi berasal dari organisme
laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan
dalam perut bumi.”
Berdasarkan
teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang
permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan
permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang
berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2).
Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2
diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut
Pada
arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk
hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme). Dalam proses ini, terjadi kebocoran
kecil yang memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak dibebaskan kembali
ke atmosfir dalam bentuk CO2, tetapi mengalami transformasi yang akhirnya
menjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil
sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi selama pemendaman. Akibatnya,
bagian utama dari karbon organik dalam bentuk karbonat menjadi sangat kecil
jumlahnya dalam batuan sedimen.
2. Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot
(1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam
keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2
membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi
terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam
bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan
bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi
terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut
berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan
meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
D. Komposisi Minyak Bumi
Komposisi
minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
1.
Hidrokarbon
Jenuh (alkana)
a.
Dikenal
dengan alkana atau paraffin
b.
Keberadaan
rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai bercabang
lebih sedikit
c.
Senyawa
penyusun diantaranya:
1.
Metana
CH4
2.
etana
CH3 CH3
3.
propana
CH3 CH2 CH3
4.
butana
CH3 (CH2)2 CH3
5.
n-heptana
CH3 (CH2)5 CH3
6.
iso
oktana CH3 – C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2
2.
Hidrokarbon
Tak Jenuh (alkena)
a.
Dikenal
dengan alkena
b.
Keberadaannya
hanya sedikit
c.
Senyawa
penyusunnya:
1.
Etena,
CH2 CH2
2.
Propena,
CH2 CH CH3
3.
Butena,
CH2 CH CH2 CH3
3.
Hidrokarbon
Jenuh berantai siklik (sikloalkana)
a.
Dikenal
dengan sikloalkana atau naftena
b.
Keberadaannya
lebih sedikit dibanding alkana
c.
Senyawa
penyusunnya :
1.
Siklopropana
2.
Siklopentana
3.
Siklobutana
4.
Siklopheksana
4.
Hidrokarbon
aromatic
a.
Dikenal
sebagai seri aromatic
b.
Keberadaannya
sebagai komponen yang kecil/sedikit
c.
Senyawa
penyusunannya:
1.
Naftalena
2.
Benzena
3.
Antrasena
4.
Toluena
Senyawa Lain
-
Keberadaannya
sangat sedikit sekali
-
Senyawa
yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan
organo logam (kecil sekali)
BAB III
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Proses pengolahan minyak bumi
melalui beberapa tahapan antara lain :
1. Desalting
Proses
desalting merupakan proses penghilangan garam yang dilakukan dengan cara
mencampurkan minyak mentah dengan air, tujuannya adalah untuk melarutkan zat-zat
mineral yang larut dalam air
Pada
proses ini juga ditambahkan asam dan basa dengan tujuan untuk menghilangkan
senyawa-senyawa selain hidrokarbon. Setelah melalui proses desalting, maka
selanjutnya minyk akan menjalani proses distilasi.
2. Distilasi
Minyak
mentah yang telah melalui proses desalting kemudian dioleh lebih lanjut dengan
proses distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan campuran
berdasarperbedaan titik didih.
Fraksi-fraksi
yang diperoleh dari proses distilasi bertingkat ini adalah campuran hidrokarbon
yang mendidih pada interval (range) suhu tertentu. Proses distilasi
bertingkat dan fraksi yang dihasilokan dari distilasi bertingkat tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut.
Fraksi
|
Jumlah Atom C
|
Titik Didih
|
Kegunaan
|
Gas
|
C1 – C5
|
-164oC – 30oC
|
Bahan bakar gas
|
Eter
|
C5 – C7
|
30oC – 90oC
|
Pelarut, binatu kimia
|
Ensin
|
C5 – C12
|
30oC – 200oC
|
Bahan bakar motor
|
Minyak Tanah
|
C12 – C16
|
175oC – 275oC
|
Minyak lapu, bahan bakar kompor
|
Minyak gas, bakar, dan diesel
|
C15 – C18
|
250oC – 400oC
|
Bahan bakar mesin diesel
|
Minyak-minyak pelumas, gemuk, jeli
petroleum
|
C16 – ke atas
|
350oC – ke atas
|
Pelumas
|
Paraffin (lilin)
|
C20 – ke atas
|
Meleleh
52oC – 57oC
|
Lilin gereja, pengendapan air bagi
kain, korek api, dan pengawetan
|
Ter
|
residu
|
Aspal buatan
|
|
Kokas petroleum
|
residu
|
Bahan bakar, elektrode
|
3. Distilasi Bertingkat
Dalam
proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak di pisahkan menjadi komponen –
komponen murni, melainkan ke dalam fraksi – fraksi, yakni kelompok–kelompok
yang mempunyai kisaran titik didih tertentu . Hal ini di karenakan jenis
komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer – isomer hidrokarbon mempunyai
titik didih yang berdekatan.
Proses
distilasi bertingkat ini di jelaskan sebagai berikut :
-
Minyak
mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai
suhu -600ºC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian di alirkan ke bagian
bawah menara distilasi
-
Dalam
Menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat – pelat
(tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang di lengkapi dengan tutup
gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
-
Dalam
pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin . Sebagian uap akan
mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair
. Zat cair yang di peroleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi
-
Fraksi
yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di
bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik
didih rendah terkondensasi di bagian atas menara.
Sebagian
fraksi dari menara distilasi selanjutnya di alirkan ke bagian kilang minyak
untuk proses konversi.
Proses konversi
Proses konversi adalah penyusunan
ulang struktur molekul hidrokarbon , yang bertujuan untuk memperoleh
fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar . Sebagai
contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian
fraksi rantai panjang perlu diubah / dikonversi menjadi fraksi rantai pendek .
Demikian pula, sebagian besar fraksi rantai lurus harus di konversi menjadi
rantai bercabang / alisiklik / aromatic dibantingkan rantai lurus .
Beberapa jenis proses konversi dalam
kilang minyak adalah :
a.
Perekahan
(cracking)
Perekahan
adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil. Contohnya ,
perekahan fraksi minyak ringan / beratmenjadi fraksi gas, bensin, kerosin , dan
minyak solar/diesel.
b.
Reforming
Reforming
bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang /
alisiklik / aromatic. Sebagai Contoh , komponen rantai lurus (C3-C6) dari
fraksi bensin diubah menjadi aromatic.
c.
Alkilasi
Alkilasi
adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.Contohnya
penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi bensin .
d.
Coking
Coking
adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi minyak baker dan
hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas
(coke). (Kokas di gunakan di industri aluminium sebagai electrode untuk
ekstraksi logam Al).
4. Pemisahan Pengotor Dalam Fraksi
Fraksi-fraksi
mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organic yang mengandung
S,N,O;air;logam;dan garam anorganik. Pengotor dapat di pisahkan dengan cara
melewatkan fraksi melalui :
-
Menara
asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh, senyawa
nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
-
Menara
absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.
-
Scrubber,
yang berfugsi untuk memisahkan belerang / senyyawa belerang.
5. Pencampuran Fraksi
Pencampuran
fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang di inginkan .
Sebagai contoh :
-
Fraksi
bensin di campur dengan hidrokarbon rantai bercabang / alisiklik / aromatic dan
berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
-
Fraksi
minyak pelumas di campur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk
mendapatkan kualitas tertentu
Selanjutnya
produk-produk ini siap di pasarkan ke berbagai tempat , seperti pengisisan
bahan baker dan industri petrokimia
BAB IV
BENSIN
A. Pengertian Bensin
Di
zaman modern, dengan mobilitas manusia yang sangat tinggi, bensin merupakan
cairan yang sangat penting. Vitalnya bensin bagi perekonomian suatu negara sama
seperti vitalnya darah bagi tubuh manusia. Tanpa bensin (dan minyak solar),
dunia yang kita ketahui sekarang seperti akan berhenti berdenyut. Sebetulnya
apa sih yang terkandung di dalam bensin sehingga menjadikannya sangat
penting? Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang hal ini.
Bensin,
atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah cairan campuran yang berasal dari minyak bumi. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon. Di banyak tempat di Sumatera, bensin disebut juga dengan minyak
Kini
bensin sudah hampir mejadi kebutuhan pokok masyarakat dunia yang semakin
dinamis. Bahkan orang Amerika menggunakan 1,36 miliar liter bensin setiap hari.
Karena
merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda menurut
komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari Oktan setiap campuran. Di Indonesia,
bensin diperdagangkan dalam dua kelompok besar: campuran standar, disebut
premium, dan bensin super.
B. Senyawa Penyusun Bensin
Komposisi
bensin terdiri dari n – heptana dan iso oktana, yaitu:
Zat Aditif Bensin
Tetra Ethyl Leat (TEL)
-
Rumus
molekul Pb (C2H5)4
-
Rumus
struktur
Ethyl Tertier Butil Eter (ETBE)
-
Rumus
molekul CH3 O C(CH3)3Tersier Amil Metil Eter
(TAME)
-
Rumus
molekul CH3 O C(CH3)2 C2H5Metir
Tersier Buthil Eter (MTBE)
-
Rumus
molekul CH3 O C(CH3)3
C. Nilai Oktana
Bilangan
oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan
sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan
bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat
kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena
besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara
spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar
karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan
terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin.
Nama
oktan berasal dari oktana (C8), karena dari
seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi paling
bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran
spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar
spontan meskipun baru ditekan sedikit.
Bensin dengan bilangan oktan 87, berarti
bensin tersebut terdiri dari 87% oktana dan 13% heptana (atau campuran molekul lainnya).
Bensin ini akan terbakar secara spontan pada angka tingkat kompresi tertentu
yang diberikan, sehingga hanya diperuntukkan untuk mesin kendaraan yang
memiliki ratio kompresi yang tidak melebihi angka tersebut.
Umumnya
skala oktan di dunia adalah Research Octane Number (RON). RON ditentukan
dengan mengisi bahan bakar ke dalam mesin uji dengan rasio kompresi variabel
dengan kondisi yang teratur.
D. Knocking
Bahan
bakar yang baik apabila di dalam mesin menimbulkan ketukan (knocking). Ketukan
pada mesin terjadi apabila bensin terbakar tidak pada saat yang tepat, sehingga
akan menganggu gerakan piston pada mesin. Di dalam mesin, campuran udara dan
bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat
kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena
besarnya tekanan ini, campuran udara ? bensin juga bisa terbakar secara spontan
sebelum percikan api dari busi keluar.
Knocking
ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita
hindari.
E. Zat Aditif
Angka
oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan zat aditif bensin. Menambahkan tetraethyl
lead (TEL, Pb(C2H5)4) pada bensin akan
meningkatkan bilangan oktan bensin tersebut, sehingga bensin "murah"
dapat digunakan dan aman untuk mesin dengan menambahkan timbal ini. Untuk
mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas pada bensin yang mengandung
TEL dibutuhkan etilen bromida (C2H5Br). Celakanya,
lapisan tipis timbal terbentuk pada atmosfer dan membahayakan makhluk hidup,
termasuk manusia. Di negara-negara maju, timbal sudah dilarang untuk dipakai
sebagai bahan campuran bensin.
Zat
tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE (methyl
tertiary butyl ether, C5H11O), yang berasal dan
dibuat dari etanol. MTBE murni berbilangan setara oktan 118. Selain dapat
meningkatkan bilangan oktan, MTBE juga dapat menambahkan oksigen pada campuran
gas di dalam mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak sempurna bensin
yang menghasilkan gas CO. Belakangan diketahui bahwa MTBE ini juga berbahaya bagi
lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur dengan air, sehingga jika terjadi
kebocoran pada tempat-tempat penampungan bensin (misalnya di pompa bensin) MTBE masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan
sumber-sumber air minum lainnya.
Etanol
yang berbilangan oktan 123 juga digunakan sebagai campuran. Etanol lebih unggul
dari TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan timbal. Selain itu,
etanol mudah diperoleh dari fermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga bahan baku untuk pembuatannya
cukup melimpah. Etanol semakin sering dipergunakan sebagai komponen bahan bakar
setelah harga minyak bumi semakin meningkat.
F. Masalah Yang Ditimbulkan Bensin
Bensin
yang digunakan oleh kendaraan akan menimbulkan dua masalah utama. Masalah
pertama adalah asap dan ozon di kota-kota besar. Masalah kedua adalah karbon
dan gas rumah kaca.
Idealnya,
ketika bensin dibakar di dalam mesin kendaraan, akan menghasilkan CO2
dan H2O saja. Kenyataannya pembakaran di dalam mesin tidaklah
sempurna, dalam proses pembakaran bensin, dihasilkan juga:
-
Karbon
monoksida, CO, yang merupakan gas beracun.
-
Nitrogen
oksida, NOx, sebagai sumber utama asap di perkotaan yang jumlah kendaraannya
sangat banyak.
-
Hidrokarbon
yang tidak terbakar, sebagai sumber utama ozon di perkotaan.
Berbeda dengan lapisan ozon yang berada di atmosfer atas (stratosfer) yang berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, ozon yang kontak langsung dengan manusia dan makhluk hidup ini berbahaya, karena bersifat oksidator.
Berbeda dengan lapisan ozon yang berada di atmosfer atas (stratosfer) yang berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, ozon yang kontak langsung dengan manusia dan makhluk hidup ini berbahaya, karena bersifat oksidator.
Karbon
juga menjadi masalah, ketika karbon dibakar akan berubah menjadi CO2
yang merupakan gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini akan menyebabkan perubahan
iklim bumi (pemanasan global), naiknya permukaan air laut (karena es di kutub
mencair), banjir, terancamnya kota-kota di pesisir pantai, dan sebagainya.
Oleh
karena alasan-alasan inilah, para ilmuwan sekarang sedang berusaha untuk
mengganti bahan bakar bensin dengan bahan bakar hidrogen yang lebih ramah
lingkungan, karena jika H2 ini direaksikan dengan O2
hanya akan menghasilkan air (uap air).
G. LNG
Gas
alam cair (Liquefied natural gas, LNG) adalah gas alam yang telah diproses untuk menghilangkan ketidakmurnian dan hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -160° Celcius. LNG ditransportasi menggunakan kendaraan yang dirancang
khusus dan ditaruh dalam tangki yang juga dirancang khusus. LNG memiliki isi
sekitar 1/640 dari gas alam pada Suhu dan Tekanan Standar, membuatnya lebih hemat untuk
ditransportasi jarak jauh di mana jalur pipa tidak ada. Ketika memindahkan gas
alam dengan jalur pipa tidak memungkinkan atau tidak ekonomis, dia dapat
ditransportasi oleh kendaraan LNG, di mana kebanyakan jenis tangki adalah
membran atau "moss".
LNG
menawarkan kepadatan
energi yang
sebanding dengan bahan bakar petrol dan diesel dan menghasilkan polusi yang lebih
sedikit, tetapi biaya produksi yang relatif tinggi dan kebutuhan penyimpanannya
yang menggunakan tangki cryogenic yang mahal telah mencegah penggunaannya dalam
aplikasi komersial.
Kondisi
yang dibutuhkan untuk memadatkan gas alam bergantung dari komposisi dari gas
itu sendiri, pasar yang akan menerima serta proses yang digunakan, namun
umumnya menggunakan suhu sekitar 120 and -170 derajat celsius (methana murni
menjadi cair pada suhu -161.6 C) dengan tekanan antara 101 dan 6000
[kilopascal|kPa]] (14.7 and 870 lbf/in²).Gas alam bertakanan tinggi yang telah
didapat kemudian diturunkan tekanannya untuk penyimpanan dan pengiriman.
Kepadatan
LNG kira-kira 0,41-0,5 kg/L, tergantung suhu, tekanan, dan komposisi. Sebagai
perbandingan, air memiliki kepadatan 1,0 kg/L.
LNG
berasal dari gas alam yang merupakan campuran dari beberapa gas yang bereda
sehingg tidak memililiki nilai panas yang spesifik.Nilai panasnya bergantung
pada sumber gas yang digunakan dan proses yang digunakan untuk mencairkan
bentuk gasnya. Nilai panas tertinggi LNG berkisar sekitar 24MJ/L pada suhu -164
derajat Celsius dan nilai terendahnya 21ML/L.
H. LPG
1.
Pengertian
LPG
Elpiji,
pelafalan bahasa Indonesia dari akronim bahasa Inggris; LPG (liquified petroleum gas, harafiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah
campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas
berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10).
Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
Dalam
kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair
lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu
elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam
bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion)
dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya
sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan
gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan
temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.
Tekanan
di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan
temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi
butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22
bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F).
Menurut
spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji
propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum
dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990.
Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.
2.
Sifat
Elpiji
Sifat
elpiji terutama adalah sebagai berikut:
-
Cairan
dan gasnya sangat mudah terbakar
-
Gas
tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
-
Gas
dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
-
Cairan
dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
-
Gas
ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang
rendah.
3.
Penggunaan
Elpiji
Penggunaan
Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar
alat dapur (terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji
juga cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun
mesin kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu).
4.
Bahaya
Elpiji
Salah
satu risiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau
instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada
awalnya, gas elpiji tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi
apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan
gas mercaptan, yang baunya khas dan menusuk
hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran
tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga
kebocoran elpiji akan membentuk gas secara cepat dan mengubah volumenya menjadi
lebih besar.
BAB V
MANFAAT MINYAK BUMI
1. Bahan Bakar Gas
Bahan bakar gas terdiri dari :
LNG
(Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas) Bahan bakar gas biasa
digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri.
2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut
dalam industri.
3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan
bakar kendaraan bermotor.
4. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan
bakar untuk keperluan rumah tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai
bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking. Kerosene biasa di gunakan
untuk membasmi serangga seperti semut dan mengusir kecoa. Kadang di gunakan
juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga seperti pada merk/ brand
baygone.
5. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan
bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api
dan traktor. Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku
pembuatan bensin melalui proses cracking.
6. Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin.
7. Residu minyak bumiyang terdiri dari :
- Parafin
,
digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol,
industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.
- Aspal
, digunakan
sebagai pengeras jalan raya
BAB VI
DAMPAK PENGGUNAAN MINYAK BUMI
Secara umum, kegiatan eksploitasi
dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia akan
selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya udara dan
iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif penggunaan
energi fosil terhadap manusia dan lingkungan:
1. Dampak Terhadap Cuaca Dan Iklim
Selain
menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi,
batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen
oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan
asam, smog dan pemanasan global).
Emisi
NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah
dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan
bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal
dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik).
Di udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi
SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara,
setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang
teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan
terjadinya hujan asam.
Emisi
gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk
asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari
awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil
dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”.
Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam.
Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan
tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya
makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya
bangunan (karat, lapuk). Proses terjadinya hujan asam.
Smog
merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2,
O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan
industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi
jangkauan mata dalam memandang.
Emisi
CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi
CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga
terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap
sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu
atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan
kenaikan permukaan air laut. Proses terjadinya efek rumah kaca
Emisi
CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari
gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas
metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan
global.
Batu
bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga menghasilkan
karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara
menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi
yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton
sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton
2. Dampak Terhadap Perairan
Eksploitasi
minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak
layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan
mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat
menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan
oleh kesalahan manusia. Pencemaran air oleh minyak bumi umumnya disebabkan oleh
pembuangan minyak pelumas secara sembarangan. Di laut sering terjadi pencemaran
oleh minyak dari tangki yang bocor. Adanya minyak pada permukaan air
menghalangi kontak antara air dengan udara sehingga kadar oksigen berkurang.
3. Dampak Terhadap Tanah
Dampak
penggunaan energi terhadap tanahdapat diketahui, misalnya dari pertambahan batu
bara. Msalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam
pertambangan terbuka (Open Pit MiniJika terhirup dan masuk ke tubuh, sebagian
besar akan ditimbun dalam tulang. Ketika orang mengalami stres, pebe
diremobilisasi dari tulang dan masuk ke peredaran darah sehingga menimbulkan
risiko keracunan. Dalam jangka panjang, penimbunan pebe bisa berbahaya.
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber
Hidrokarbon utama di alam adalah minyak bumi . Penggunaan minyak bumi sangat
luas , terutama bahan bakar dan juga bahan baku di industri petrokimia .
Bagaimana sebenarnya proses pembentukan minyak dan gas alam serta pengolahan
sampai menjadi produk yang berguna ?
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki
juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau
kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area
di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam
penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Minyak
bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan
yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Dugaan tersebut didasarkan pada
kesamaan unsur-unsur yang terdapat dalam bahan tersebut dengan unsur-unsur yang
terdapat pada makhluk hidup.
Bensin,
atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah cairan campuran yang berasal dari minyak bumi. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon. Di banyak tempat di Sumatera, bensin disebut juga dengan minyak
Minyak
bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.
B. Saran
Minyak
bumi adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Suatu saat minyak
bumi akan habis karena banyak digunakan manusia dalam berbagai bidang.
Hendaknya kita bias menjaga keseimbangan dengan dan mencegah ekploitasi minyak
bumi secara besar-besaran supaya minyak bumi bias dimanfaatkan semaksimal
mungkin
Marilah kita gunakan dan kit manfaatkan minyak bumi
sesuai kebutuhan dan kegunaan untuk mencegah eksploitasi minyak bumi yang
berlebihan.