MAKALAH DIFERENSIASI DAN STATIFIKASI SOSIAL


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
    Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Penghargan yang lebih tinggi terhadap hal-hal tertentu akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi. Jika suatu masyarakat lebih menghargai kekayaan material daripada kehormatan, misalnya, maka mereka lebih banyak mempunyai kekayaan material dan menempati kedudukan yang lebih tinggi.
Gejala tersebut menimbulkan lapisan masyarakat, yang merupakan pembedaan posisi seseorang atau suatu kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal.
Disamping itu pula, Apakah dilingkungan kita masih terdapat orang yang memiliki ciri khas dari masing-masing daerah yang berbeda? Jawabannya pasti ada.
   Dalam kenyataan yang ada di dalam masyarakat perbedaan perbedaan yang terjadi memang secara kodrati telah ada. Perbedaan tersebut yang membuat keseimbangan dan kedinamisan dalam hidup bermasyarakat. Dengan perbedaan-perbedaan yang ada tersebut akan menyebabkan pembagian tugas di dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam diferensiasi sosial perbedaan-perbedaan tersebut mempunyai derajat yang sama dan seyogyanya saling menghormati dalam perbedaan-perbedaan tersebut. Namun pada kenyataannya perbedaan yang terjadi pada masyarakat tersebut sering menyebabkan terjadinya konflik. Konflik-konflik tersebut dapat terjadi karena adanya diferensiasi sosial dalam hal agama, etnik, ras, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Sehingga pada kesempatan kali ini saya ingin mengkaji dan menganalisis permasalahan-permasalahan yang terkait dengan diferensiasi sosial pada masyarakat dengan harapan menemukan perpecahan masalah yang dapat diterapkan dan berguna dengan baik. Oleh karena itu pada makalah ini kami mencoba mengulas sedikit mengenai Stratifikasi sosial dan Differensiasi Sosial.

B.    Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan diferensiasi dan statifikasi sosial?
2.      Apakah pengaruh Diferensiasi dan Statifikasi terhadap masyarakat?

C.   Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian Diferensiasi dan Statifikasi Sosial
2.      Untuk Mengetahui pengaruh Diferensiasi dan Statifikasi terhadap masyarakat?




BAB II
PEMBAHASAN


A.      DIFERENSIASI DAN STATIFIKASI SOSIAL
Diferensiasi adalah perbedaan sifat-sifat antar individu dan kelompok dalam masyarakat. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa ketidaksamaan dalam masyarakat terjadi akibat beberapa factor, yaitu: Rasa tau etnis, Agama, gender, peran dan status, kelas sosial, keompok dan pendidikan.
Secara umum perbedaan sosial dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a.       Secara Horizontal 
Diferensiasi, yaitu perbedaan yang dikatikan dengan interaksi, tetapi tidak menunukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau rendah.
b.      Secara Vertikal
Statifikasi, yaitu perbedaan sosial yang menunjukkan adanya tingkatan-tingkatan yang berbeda dalam suatu masyarakat.

1.        Diferensiasi Sosial
a.       Pengertian
Diferensiasi sosial adalah proses penempatan orang-orang dalam berbagai kategori sosial yang berbeda, yang didasarkan pada perbedaan-perbedaan yang diciptakan secara sosial. Diferensiasi sosial terjadi akibat pola interaksi individu yang memiliki ciri-ciri fisik dan non fisik yang berbeda-beda.

b.      Bentuk- bentuk Diferensiasi
Berdasarkan factor-faktor pembentuk yang telah disebutkan di atas, ada beberapa bentuk diferensiasi sosial yaitu: Ras dan etinis, Agama dan Kepercayaan, Gender (Jenis kelamin), Pforesi (pekerjaan), Klan (kekerabatan), dan Suku Bangsa.

2.        Statifikasi Sosial
a.       Pengertian
Statifikasi sosial adalah perbedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikan. Statifikasi sosial merupakan gejala umum pada masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun masyarakat modern.

b.      Macam-macam Statifikasi
1.      Berdasarkan status yang diperoleh secara alami
a.       Statifikasi berdasarkan perbedaan usia
b.      Statifikasi berasarkan senioritas.
c.       Statifikasi berdasarkan jenis kelmin (sex stratification)
d.      Statifikasi berdasarkan system kekerabatan
e.       Statifikasi berdasarkan keanggotaan dalam kelompok tertentu
2.      Berdasarkan satus yang diperoleh melalui serangkain usaha
a.       Stratifikasi sosial dalam pendidikan
b.      Stratifikasi dalam bidang pekerjaan
c.       Stratifikasi dalam bidang ekonomi

c.       Faktor-faktor
Ada beberapa factor yang mempengaruhi statifikasi: (1) Kekayaan, (2) Kekuasaan, (3) Kehormatan/Kebangsaan, dan (4) Pendidikan .

d.      Sifat-sifat
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dibagi menjadi: Stratifikasi sosial terbuka dan Stratifikasi Tertutup.

e.       Bentuk-bentuk
Ada beberapa bentuk statifikasi sosial yang terdapat dalam masyarakat, baiak sekarang maupun dahulu yaitu: Sistem Kasta, Sistem Kelas Sosial, Sistem Feodal,                   Sistem Apartheid.

f.       Fungsi
1.      Menurut Kingley Davis dan Wibert E. Moore : untuk memberikan rangsangan agar manusia mau menempati statu-status sosial dan setelah itu bersedia menjalankan sesuai dengan kehidupan masyarakat.
2.      Karl Marx dan Max Weber: memungkinkan terjadinya perbedaan kekayaan, kekuasaan dan prestiese tantar anggota masyarakat.

g.      Bidang
Statifikasi sosial dalam masyarakat secara nyata dapat dilihat dalam beberapa bidang, antara lain: Pelapisan sosial dalam ekonomi, Pelapisan sosial dalam hal status sosial, dan Pelapisan sosial dalam bidang politik.

B.       PENGARUH DIFERENSIASI DAN STATIFIKASI TERHADAP MASYARAKAT
1.      Kesehatan
Pengaruh diferensiasi dan statifikasi terhadap kesehatan bisa dikategorikan sebagai pengaruh tidak langsung, antara lain sebagai akibat dari ketidaksamaan tingkat ekonomi masyarakat. Masyarakat yang tergolong ke dalam kelas bawah memiliki kualitas kesehatan fisik dan mental yang lebih rendah dari pada golongan yang termasuk dalam ekonomi kelas menengah ke atas.

2.      Pendidikan
Masyarakat yang tergolong ke dalam kelas bawah memiliki kualitas pendidik yang lebih rendah dari pada golongan yang termasuk dalam ekonomi kelas menengah ke atas.

3.      Harapan Hidup
Jika tingkat pendidikan dijadikan sebagai ukuran kedudukana seseorang dalam kelas sosial, orang yang mengenyam pendidikan lebih tinggi mempunyai angka kematian yang lebih renndah dibandingkan mereka yang mengenyam pendidikan rendah.

4.      Keadilan Sosial
Golongan masyarakat kelas bawah sering tidak diuntungkan dalam hubungan dengan sistem keadilan. kebanyakan dari mereka menjadi korban kejahatan karena kurangnya pengetahuan terhadap hukum.





BAB III
PENUTUP


A.     Kesimpulan
1.       Stratifikasi sosial atau yang biasa disebut pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk/masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat. Perwujutannya adalah terjadinya lapisan-lapisan sosial tinggi dan yang lebih rendah. Dasar dan inti dari startifikasi sosial adalah tidak adanya keseimbangan dalam pembagian hak-hak dan kewajiban-kewajiban, serta tanggumg jawabnya terhadap nilai-nilai sosial dan pengaruhnya di antara anggota-anggota masyarakat. Sehingga dengan adanya stratifikasi sosial ini menyebabkan seseorang mempunyai peranan yang berbeda antar individu-individu lainnya.
2.       Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat majemuk atau diferensisasi sosial adalah pembedaan penduduk atau warga masyarakat ke dalam golongan – golongan atau kelompok – kelompok secara hoirizontal atau tidak bertingkat. Adapun wujudnya adalah penggolongan penduduk atas dasar ras, suku bangsa, agama dan lain – lain. Dalam pembedaan tersebut tidak menunjukkan tinggi rendahnya martabat atau derajat seseorang sebagaimana yang terdapat dalam stratifikasi sosial atau pelapisan sosial masyarakat. Dengan kata lain, pembedaan ras, suku bangsa, agama, profesi, jenis kelamin, asal daerah dan partai politik dalam masyarakat Indonesia bukan merupakan bentuk pelapisan sosial, tetapi merupakan pembagian sosial yang mempunyai kedudukan atau derajat yang sama.

B.    Saran
1.       Dengan adanya stratifikasi sosial yang terjadi pada masyarakat hendaknya kita menyikapinya dengan positif dan melaksanakan tugas/peranan sosial kita yang telah diberikan dengan baik. Sebab dengan adanya pembagian tugas (peranan) tersebut suatu pekerjaan/tugas yang kompleks yang kiranya tidak akan mampu dikerjakan sendiri akan berhasil dengan baik karena dikerjakan oleh masing-masing individu sebagai ahlinya. Karena kita ingat lagi pada haikatnya manusia adalah makhuk sosial yang tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
2.    Dalam hal ini kami menyarankan kepada kita semua agar selalu berfikap positif dalam menyikapi adanya diferensiasi sosial. Karena pada hakikatnya manusia memang diciptakan beraneka ragam untuk saling mengisi dan melengkapi. Sehingga kita harus mengedepankan sikap toleransi agar konflik yang diakibatkan kerena adanya diferensiasi sosial tidak terjadi.


DAFTAR PUSTAKA :


http://ilmaalia21.blogspot.com/2012/10/diferensiasi-sosial.html
http://diyahpuspitasari75.blogspot.com/2012/12/stratifikasi-sosial-.html
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45465- Stratifikasi%20Sosial.html

Subscribe to receive free email updates: