KISAH NABI SYU’AIB AS
Nabi Syu’aib
adalah termasuk keturunan Nabi Luth as, dari pihak ibu, Ibunya bernama
Miikiil binti Luth as. Beliau diutus di negeri Madyan.
Beliau termasuk Nabi da Rasul yang fasih berbicara
dan sangat menarik kata-katanya.
Penduduk negeri Madyan berpenghidupan sangat baik.
Mereka lahir berdagang dan padai mencari uang. Mereka sangat tekun dan ulet
dalam bekerja. Namun sayang, mereka sudah lama melupakan ajaran-ajaran Allah
yang dibawa para Rasul sebelum Nabi Syu’aib. Mereka tidak percaya adanya Allah
Yang Maha Esa. Mereka menyembah Hutan dan Al-Aikah yakni sebidang padang pasir
yang ditumbuhi sebatang pohon yang rindang dan sejuk hawa di sekelilingnya.
Burung-burung pun sangat senang berkicau di atas dahannya yang rindang sehingga
penduduk Neger iMadyan terpesona oleh kebesaran pohon itu.
Selain itu penduduk negeri Madyan juga suka
mengurangi takaran dan timbangan pada saat mereka berdagang.
DAKWAH NABI SYU’AIB KEPADA KAUMNYA
Pada saat Nabi Syu’aib di utus, penduduk negeri
Madyan sudah keterlaluan kemungkarannya. Mereka telah sangat tersesat. Ma’syiat
telah menjadi kebiasaan yang wajar dilakukan.
Nabi Syu’aib mengajak mereka untuk menyembah Allah,
menjauhi kedzaliman, kemungkaran dan segala bentuk kema’syatan. Nabi Syu’aib
juga mengajak meraka untuk selalu berlaku jujur dan benar dalam berdagang.
Nabi Syu’aib juga memperingatkan mereka agar tidak
menghalang-halangi para penduduk yang ingin mengikuti ajaran Nabi Syu’aib.
Karena diantara mereka sampai ada yang melakukan kekerasan terhadap orang-orang
yang mengikuti ajaran Nabi Syua’ib. bahkan diantaranya ada yang dipaksa untuk
meninggalkan seruan Nabi Syu’aib dan disuruh kembali pada ajaran nenek moyang
mereka yang sesat tersebut.
Walaupun demikian Nabi Syu’aib tetap sabar. Beliau
tetap menjalankan da’wahnya seperti
biasa.
Nampaknya kegigihan Nabi Syu’aib dalam berda’wah
telah menyebabkan penduduk Madyan merasa gatal dan sangat jengkel. Mereka
kemudian ramai – ramai mendatangi Nabi Syu’aib dirumahnya dan mengancam akan
menyiksa dan merajam Nabi Syu’aib jika tetap tidak mau menghentikan dakwahnya.
Nabi Syu’aib dan para pengikutnya kemudian hijrah ke
negeri lain karena merasa bahwa penduduk negeri Madyan sudah tidak bisa lagi
diharapkan keimanannya kesombongan mereka (QS. Al-Araaf : 85 – 93)
Dan hanya beberapa saat saja sepeninggal Nabi
Syu’aib dan para pengikutnya dari negeri Madyan dikejutkan adanya gempa dan
Guntur yang dahsyat dan mengerikan. Mereka pun mati bergelimpangan (QS. Huud :
84 – 95).
DAKWAH NABI SYU’AIB
KEPADA ASH-HAABULAIKAH
Sesuai dengan petunjuk dari Allah kemudian Nabi
Syu’aib dan para pengikutnya hijrah ke negeri Aikah untuk melakukan dakwah di
sana.
Ternyata penduduk Aikah juga sama durhakanya dengan
penduduk Madyan. Secara mentah-mentah meraka menolak ajaran dan dakwah Nabi
Syu’aib. Mereka bahkan mengejek dan mengancam serta menantang agar Nabi Syu’aib
segera mendatangkan adzab sebagaimana yang diancamkan selama ini.
Mula-mula mereka diserang udara yang sangat panas.
Sehingga mereka semua sama keluar rumah untuk mencari udara segar. Tapi dimana
pun udara telah berubah menjadi panas semua sehingga menyesakkan napas mereka.
Tiba-tiba dari kejauhan mereka melihat adanya awan
hitam dan tebal yang berarak dan menaungi. Mereka sangat senang sekali. Sebab
mengira akan segera turun hujan dan berhembuslah angina yang sejuk. Tapi itu
hanya berlangsung sesaat lamanya. Karena perkiraan mereka ternyata meleset.
Bukan hujan dan angina sejuk yang datang. Melainkan angina kencang yang
disertai dengan Guntur yang amat keras. Gungur yang datang menyambar pun
seperti susul menyusul tak ada habisnya sehingga akhirnya mereka semua mati
dalam adzab Allah. Mereka semua binasa tak tersisa.
Nabi Syu’aib dan para pengikutnya dirahmati oleh
Allah, mereka semua selamat dari adzab.