Makalah Tentang Magnet
BAB I
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MAGNET
Magnet
atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa
Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah
wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di
wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu
di wilayah tersebut.
Suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet.
Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.
Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub
selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil
tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain.
Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam.
Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi
dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh
magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang
rendah oleh magnet.
B. SIFAT-SIFAT MAGNET
Setiap
magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai berikut :
1. Dapat
menarik benda logam tertentu.
2. Gaya tarik
terbesar berada di kutubnya.
3. Selalu
menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.
4. Memiliki dua
kutub.
5. Tarik
menarik bila tak sejenis.
6. Tolak
menolak bila sejenis.
C. PENGGOLONGAN
BENDA BERDASARKAN SIFAT MAGNETNYA.
Berdasarkan
sifat magnetnya benda dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Ferromagnetik
(benda yang dapat diterik kuat oleh magnet)
Contoh
ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt.
2. Parramagnetik
(benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah)
Contoh
parramagnetik adalah platina dan aluminium.
3. Diamagnetik (benda yang tidak dapat ditarik
oleh magnet).
Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.
Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.
D. MEDAN MAGNET
Gejala kemagnetan dan kelistrikan berkaitan sangat
erat. Sifat kemagnetan tidak hanya ditimbulkan oleh bahan magnetik, tetapi juga
arus listrik. Pada tahun 1819 Oersted (Hans Christian Oersted, Denmark,1777 –
1851) menemukan bahwa disekitar arus listrik terdapat medan (induksi) magnet.
Arah penyimpangan kutub Utara magnet jarum pada
percobaan Oersted ditentukan dengan kaidah tangan kanan Ampere, Yaitu: Jika
penghantar yang berarus listrik dibentangkan antara magnet jarum dan tangan
kanan, sedangkan arus listrik mengalir dari pergelangan ke ujung jari maka
kutub Utara magnet jarum menyimpang searah ibu jari.
Magnet
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Magnet Alam
Kata
magnet berasal dari magnesia. Magnesia adalah nama suatu daerah di Asia kecil.
Di tempat itu orang pertama kali menemukan batuan yang dapat menarik besi.
Kemudian, orang menamakan batuan itu magnet. Batuan alami yang dapat menarik
benda dari besi disebut magnet alam.Pada zaman dulu orang-orang mencoba untuk
memanfaatkan magnet alam. Magnet tersebut diikat dengan benang tepat di bagian
tengah. Magnet tersebut kemudian digantung. Ternyata magnet selalu menunjuk kea
rah yang sama, yaitu utara dan selatan. Selanjutya, magnet digunakan untuk
membantu perjalan mereka, misalnya di padang pasir, lautan, dan hutan rimba.
2. Magnet
buatan
Selain
magnet alam, ada juga magnet buatan.Magnet buatan adalah magnet yang
dibuat orang dari besi atau baja. Magnet buatan digunakan untuk berbagai
kebutuhan. Magnet buatan ini dijual di toko-toko tertentu. Bentuk magnet buatan
bermacam-macam. Ada yang berbentuk batang, jarum, tabung (silinder), dan ada
yang berbentuk ladam (tapal kuda)
a.
Magnet buatan
Magnet
buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk
magnet buatan antara lain:
- Magnet U
- Magnet ladam
- Magnet
batang
- Magnet
lingkaran
3. Pembuatan
Magnet
Logam yang digunakan untuk membuat
magnet adalah besi dan baja. Besi dan baja dapat dibuat menjadi magnet karna
besi dan baja bersifat feromagnetik (mempunyai sifat magnet yang kuat).
Aluminium dan tembaga tidak dapat dibuat menjadi magnet karna bersifat
diamagnetik (tidak mempunyai sifat magnet).
Ada perbedaan pembuatan magnet dari
besi dengan pembuatan magnet dari baja. Besi lebih mudah dibuat menjadi magnet
dibandingkan dengan baja. Akan tetapi, kemagnetan besi lebih cepat hilang,
sedangkan kemagnetan baja lebih tahan lama.
Ada beberapa cara membuat magnet, yaitu:
a. Cara Induksi
Pembuatan magnet secara induksi
sangat mudah dilakukan. Akan tetapi, sifat kemagnetan hasil induksi ini
bersifat sementara. Caranya dengan menempelkan benda-benda yang terbuat dari
logam (besi atau baja) dengan magnet. Benda yang terbuat dari logam ini akan
menjadi bersifat magnet. Namun, jika magnet dilepaskan, sifat kemagnetan benda
tersebut juga akan hilang.
b. Cara Gosokan
Magnet yang digosokkan ke suatu
batang besi atau baja dapat menyebabkan batang besi atau baja mempunyai sifat
kemagnetan. Semakin lama waktu penggosokan, semakin lama pula sifat kemagnetan
bertahan di dalam batang besi atau baja tersebut.
c. Dialiri Arus
Listrik
Magnet dapat dibuat dengan cara
mengalirkan arus listrik searah ke dalam suatu penghantar. Magnet yang
ditimbulkan disebut elektromagnet. Elektromagnet pertama kali ditemukan
oleh Hans Christian Oersted pada tahun 1819. Elektromagnet bersifat
sementara. Artinya, jika arus listrik diputus, sifat magnet itu akan hilang.
Kita dapat membuat elektromagnet mempunyai kekuatan lebih besar dengan menambah
jumlah baterai dan menambah jumlah lilitan.
a. Garis Gaya Magnet
Garis gaya magnet (spektrum
magnetik) merupakan garis khayal yang merupakan lintasan kutub utara
magnet-magnet kecil apabila dapat bergerak bebas, memancar dari kutub utara ke kutub selatan, berbentuk radial dan tidak
pernah berpotongan.
b. Kuat Medan Magnetik
Kuat medan magnetik disuatu titik adalah gaya magnetik yang dialami tiap
satu-satuan kuat kutub magnet utara di suatu titik yang berada di dalam medan
magnetik magnet lain.Kuat medan magnetik yang disebabkan oleh arus listrik
disebut dengan induksi magnetic
c.
Menghilangkan
Sifat Kemagnetan
Cara
menghilangkan sifat kemagnetan antara lain:
- Dibakar.
- Dibanting-banting.
- Dipukul-pukul.
- Magnet diletakkan pada solenoida(kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik
E.
JENIS MAGNET
1.
Magnet tetap
Magnet tetap
tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik).
Jenis magnet
tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:
- Magnet neodymium,
merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet neodymium (juga dikenal
sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah
jarang, terbuat dari campuran logam neodymium,
- Magnet Samarium-Cobalt: salah satu dari dua jenis
magnet bumi yang langka, merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat
dari paduan samarium dan kobalt.
- Ceramic Magnets
- Plastic Magnets
- Alnico Magnets
2.
Magnet tidak
tetap
Magnet tidak
tetap (remanen) tergantung pada medan
listrik untuk menghasilkan medan
magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.
F. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Kumparan yang dialiri arus listrik berubah menjadi
magnet disebut Elektromagnet.
Misalnya ; bila sebuah kompas diletakkan dekat
dengan suatu penghantar yang sedang dialiri aruslistrik, maka kompas
tersebut akan bergerak pada posisi tertentu seperti
diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Induksi
Elektromagnetik pada lilitan kawat di penghantar
Kompas bergerak karena dipengaruhi oleh medan magnet.
Ini berarti bahwa gerakan kompas seperti pada percobaan di atas adalah
akibat adanya medan magnet yang dihasilkan oleh gerakan elektron pada kawat
penghantar.
Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk
memperkuat medan magnet pada elektromagnet :
a. Membuat
Inti Besi Pada Kumparan.
Cara ini dilakukan dengan jalan
meletakkan sepotong besi di dalam kumparan yang dialiri listrik. Besi tersebut
akan menjadi magnet tidak tetap (buatan atau remanen). Karena inti besi
menjadi magnet, maka inti besi itu akan menghasilkan medan magnet. Dilain pihak
kumparan juga akan menghasilkan medan magnet pada arah yang sama pada inti
besi.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya
penguatan medan magnet. Penguatan medan magnet diperoleh dari penjumlahan medan
magnet yang dihasilkan oleh besi dengan medan magnet yang dihasilkan oleh
kumparan.
b. Menambah
Jumlah Kumparan.
Tiap-tiap kumparan elektromagnet
menghasilkan medan magnet. Dengan penambahan jumlah kumparan sudah tentu akan
memperkuat medan magnet secara keseluruhan. Kuatnya medan elektromagnet
merupakan jumlah dari medan magnet yang dihasilkan oleh masing-masing lilitan.
c. Memperbesar Arus Yang Mengalir Pada Kumparan.
Besarnya arus yang dialirkan pada
kumparan berbanding lurus dengan besarnya medan magnet. Setiap elektron yang
mengalir pada penghantar menghasilkan medan magnet. Dengan demikian medan
total tergantung dari banyaknya elektron yang mengalir setiap detik atau
kuat medan total ditentukan oleh besarnya arus yang mengalir pada kumparan.
DAFTAR PUSTAKA
Cullity,
B.D. 1972. Introduction to Magnetic Material. Canada: Addison-WesleyPublishing
Company Inc.
Jurnal
Fisika HFI vol.A5 No.0526. Tangerang:Himpunan Fisika Indonesia.