MAKALAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI


BAB I PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang
             Kebijakan ekonomi adalah mengacu pada tindakan sebuah kebijakan pemerintah dalam mengambil kebijakan atau keputusan di bidang ekonomi. Tujuan pemerintah menetapkan kebijakan ekonomi adalah untuk mengatasi permasalahan perekonomian. Kebijakan ekonomi bisa digunakan untuk menetapkan sistem perpajakan, suku bunga, anggaran pemerintah, dll. Semakin kompleksnya kegiatan ekonomi membuat pemerintah harus berhati-hati dalam menetapkan suatu kebijakan. Tidak mudah membuat kebijakan yang terbaik untuk mengatasi permasalahan ekonomi dan tetap memihak pada rakyat.
             Kebijakan ekonomi bisa dibagi menjadi dua macam kebijakan menurut tingkat agregasinya (ruang lingkup atau bentuk serta luas sasarannya) yaitu kebijakan makro, dan kebijakan mikro.

1.2 Rumusan Masalah
    Untuk mengkaji dan mengulas tentang manajemen sumber daya data diperlukan sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah itu kebijakan ekonomi makro/mikro
2.      Bagaimana  bentuk peran  dari pemerintah dalam melakukan kebijakan  ekonomi
3.      Apa saja dampak yang di timbulkan dalam melakukan  kebijakan ekonomi

1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata ekonomi makro dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis dan pembaca tentang pengertian dasar hak dan kewajiban, penentuan Warga Negara Indonesia (WNI), serta hak dan kewajiba warga negara.


1.4 Metode penulisan makalalah
Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media media lain seperti e-book, web, blog, dan perangkat media massa yang diambil dari internet. 



1.5 Sistematika Penulisan makalah
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar belakang, rumusan makalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan sub-bab yang berkaitan dengan sumber daya data. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan.




BAB II PEMBAHASAN


2.1 Pengertian ekonomi Mikro/Makro
Pengertian ekonomi mikro :
        Ekonomi mikro mempelajari bagian kecil dari kegiatan perekonomian. Dalam kegiatan ekonomi manusia terdapat beberapa permasalahan yang tergolong dalam lingkup yang lebih kecil.
          Secara umum, ekonomi mikro membahas perilaku ekonomi dalam lingkup individu, rumah tangga, perusahaan, dan pasar. Pembahasannya meliputi pemanfaatan sumber daya ekonomi bagi kehidupan masyarakat serta perilaku produsen dan konsumen dalam melakukan interaksi di pasar. Cakupan pembahasan ekonomi terbatas pada kegiatan ekonomi yang lebih sempit an khusus.
Dalam ekonomi mikro terdapat beberapa komponen yang dibahas sebagai berikut:
1.     Interaksi di pasar barang
2.     Interaksi di pasar faktor produksi
3.     Perilaku produsen dan konsumen

Pengertian ekonomi makro :
            Berbeda dengan ekonomi mikro, cakupan pembahasan dalam ekonomi makro lebih luas. Ekonomi lebih umum dalam mempelajari peristiwa dan kegiatan ekonomi yang terjadi.
           Ekonomi makro menganalisis perubahan ekonomi rumah tangga, perusahaan, dan pasar secara luas. Hal ini berkaitan dengan permasalahan permintaan dan penawaran agregat, seperti pendapatan nasional, pengangguran, jumlah uang yang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan neraca pembayaran internasional.
Dalam ekonomi makro dibahas beberapa komponen sebagai berikut:
1.    Pemanfaatan sumber daya ekonomi
2.    Stabilitas ekonomi
3.     Pertumbuhan ekonomi
4.     Ekonomi internasional
5.     Neraca pembayaran internasional
6.     Nilai tukar mata uang
7.     Inflasi
8.     Peredaran uang

Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro
 Secara umum, perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro terletak pada keluasan pembahasan dan ruang lingkupnya. Ekonomi mikro memiliki pembahasan yang lebih sempit terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Sementara itu, ekonomi makro memiliki ruang lingkup yang lebih luas mengenai kegiatan ekonomi masyarakat. Perbedaan pembahasan ekonomi mikro dan ekonomi makro dapat dilihat melalui tabel berikut:
Variabel
Ekonom Mikro
Ekonomi Makro
Produksi
Jumlah produksi suatu perusahaan
1. Jumlah produksi nasional
2. PDB
Harga
Harga tiap-tiap barang
1. Harga agregat
2. harga produsen dan konsumen
3. Harga inflasi
Pendapatan
Pendapatan pekerja
Pendapatan nasional
Ketenagakerjaan
Jumlah karyawan di suatu perusahaan
1. Kesempatan kerja secara nasional
2. Tingkat pengangguran

2.2 Jenis jenis kebijakan pemerintah dalam ekonomi mikro dan makro
       Kebanyakan pemerintah dan masyarakat suatu Negara mengiginkan sutau keadaaan prekonomian yang ideal, kebijakan ekonomi makro antara lain :
a.  Kebijakan fiscal,meliputi langkah langkah pemerintah untuk membuat perubahan dalam pendapatan dan pengeluaran negaradengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam prekonomian atau mempengaruhi jalanya prekonomian

Instrument utama pada kebijakan fiscal adalah pengeluaran dan pajak         
Ada 2  macam kebijakan fiscal :
1.   Kebijakan Fiskal Ekspansif
Kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar    dari pemasukan Negara guna memberi stimulus pada perekonomian.
2.  Kebijakan Fiskal Kontraktif
Kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya.

Tujuan dari kebijakan fiskal yaitu:
1. Untuk meningkatkan produksi nasional (PDB) dan pertumbuhan ekonomi.
2. Untuk memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
3. Untuk menstabilkan harga-harga barang, khususnya mengatasi inflasi.

b.  Kebijakan moneter,meliputi lankah langkah pemerintah yang dijalankan oelh bank sentral untuk mempengaruhi atau merubah penawaran uang dalam masyarakat atau mengubah tingkatb bunga (memengaruhi jumlah unag yang beredar), dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.
 Ada 2 kebijakan moneter yaitu :

1. Kebijakan Moneter Ekspansif
Suatu kebijakan untuk menambah jumlah uang yang beredar.

2. Kebijakan Moneter Kontraktif
Suatu kebijakan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar atau disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).

Ada beberapa cara untuk melakukan kebijakan moneter diantaranya :
1. Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah.

2. Diskonto
Diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum.

3. Rasio Cadangan Wajib
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.

c.   Kebijakan segi penawaran, bertujuan untuk mempertinggi efesiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barangnya dengan harga yang lebih murah dengan mutu yang lebih baik.
Jenis jenis kebijakan dalam ekonomi mikro
a)   Kebijakan harga.pada saat tertentu terkadang terjadi gejolak yang menyebabkan keadaan pasar berubah ubah,contohnya permintaan yang besar daripada penawaran bahkan sebaliknya.disinilah preran pemerintah sangat di perlukan sebagai penengah antara konsumen dan produsen agar salah satu pihak tidak saling di rugikan baik itu  dari pihak produsen ataupun dari pihak konsumen
b)   Kebijakan harga terendah (floor price).kenbijakan ini adalah di mana harga yang berlaku di psar dia anggap terlalu rendah dan merugikan produsen,dalam hal ini,jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan sehingga menyebebkan kondisi surplus  di mana jumlah pasokan barang yang beredar di masyarakat  sangat banyak.sedangkan jumlah permintaan sangat sedikik sehingga menyebabkan kerugian yang besar bagi produsen itu sendiri.
c)   Kebijakan harga tertinggi(price ceiling) kebijakan ini di lakukan pemerintah apabila harga di pasar bebas dianggap terlalu tinggi  sehingg adi khawatirkan akan membawakan dampak yang tidak di inginkan seperti terjadi infalasi dan juga mempengaruhi pda kesejahteraan masyarakat. 

HARGA MAKSIMUN MEMPENGARUHI :
1.      Menurunya harga
2.      Menciptakan kelebihan permintaan
3.      Berkurangnya penewaran
4.      Menurunya kwantitas yang diperjual belikan(shotage)

2.3 Tujuan kebijakan ekonomi mikro/makro
  Tujuan di adakanya kebijakan ekonomi dalam sutu Negara karena pada dasarnya pemerintrah mengiginkan prekonomian didalam negaranya mengalami perubahan.
    Kebijakan ekonomi makro yaitu bertujuan untuk menganilasa sejauh mana pengunaan sumber daya dalam kegiatan prekonomian menganalisa kestabilan prekonomian hususnya bidang  moneter,menganalisa pertumbuhan ekonomi
   Tujuan kebijakan ekonomi mikro adalah untuk menganalisis pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga yang relative kepada produk dan jasa,dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak pengunaan alternative.

2.4 Mamfaat kebijakan ekonomi mikro /makro
Mamfaat kebijakan ekonomi mikro/makro yang dilakukan oleh pemerintah dapat memberikan perubahan yang signifikan dalam artian menberikan perubahan di sector ekonomi mamfaat tersebut antara lain :
a)      Peningkatan kapasitas produksi nasional yang tinggi
b)      Tingkat pendapatgan nasional yang tinggi
c)      Keadaan prekonomian yang satabil
d)     Neraca pembayar luar negeri yang seimbang
e)      Distribusi pendapatan yang lebih merata
f)       Menciptakan prekonomian yang tinggi
g)      Tingkat kesemptan kerja(tingkat employment) yang tinggi



2.5 Dampak kebijakan ekonomi mikro dan makro
     Untuk menjelaskan dampak kebijakan makroekonomi terhadap pendapatan atau output nasional, dalam kesempatan ini menggunakan model IS-LM dan model penawara dam model permintaan agregat (AS-AD) sebagai suatu kerangka kerja.
a)   Dampak kebijakan fiscal
Untuk menjelaskan bagaimana dampak kebijakan fiscal yang ekspensife(ekspensionary fiscal policy) yang melalui peningkatan pengeluaran (g). dengan adanya kenaikan pengeluaran,maka permintaan agregat ( AD ) akan naik atau dalam kerangkan model AS-AD akan menyebabkan kurva AD bergeser kekanan.
b)   Dampak kebijakan moneter 
Anggaplah pemerintah menjalankan atau menerapkan suatu keijakan moneter ekspansif (expansionary monetary policy ) yaitu meleui peningkatan jumlah uang beredar (money supply atau Ms ) didalam prekonomian.de ngan adanya ekspansi moneter tersebut,akan menyebabkan tingkat bunga (i) turun. Dan pada giliranya mendorong infestasi (I) naik,dan naiknya infestasi selanjutnya menyebakan permintaan agregat ( AD ) juga nengalami kenaikan. Sebaliknya apabila pemerintah mejalangkan suatu kebijakan kontraktif (Contraktionary monetary policy ) yaitu dengan mengurangi jumlah uang yang beredar Ms di dalam prekonomian.



BAB III PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN


A.kesimpulan
 Setelah kita menjabarkan tentang apasaja kebijakan ekonomi mikro dan makro maka dapat kita simpulkan bahwa  pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah) memiliki fungsih penting  dalam prekonomian yaoitu berfungsih sebagai stabilitas,alikasi dan distribusi.mak dari iru kebijakan ekonomi makro dapat di katakana bahwa  Kebijakan makro adalah kebijakan pemerintah yang mencakup semua aspek ekonomi pada tingkat nasional.
            Kebijakan mikro adalah kebiakan pemerintah yang ditunjukan pada semua perusahaan tanpa melihat jenis kegiatan yang dilakukan atau sektor mana dan di wilayah mana perusahaan bersangkutan beroperasi. Kebijakan ekonomi mikro lebih didominasi oleh pembangunan infrakstruktur. Dengan infrastruktur yang baik, maka arus modal dan barang pasti akan lancar.

B. Saran 
Saran dari penulis adalah marilah kita bersama sama kita menerapkan system ekonomi yang ada baik itu dari segi kebijakan ekonomi makro ataupun mikroo kesemuanya itu sangat banyak memberikan mamfaat bagi Negara kita

Subscribe to receive free email updates: