MAKALAH KANDUNGAN SURAT AL-QARIAH DAN AZ-ZALZALAH ISI

BAB I
PENDAHULUAN

Hari Akhir mungkin bukanlah istilah yang akrab bagi kebanyakan orang. Hari Akhir berarti ‘masa terakhir.’ Menurut kitab-kitab Islam, hal ini berarti sebuah periode waktu yang dekat dengan Hari Kiamat.
Berbagai tanda-tanda di dalam Al Qur’an dan tambahan penjelasan tentang Hari Akhir dalam kitab hadits memungkinkan kita sampai pada sebuah kesimpulan yang sangat penting. Seperti firman Allah:
“Dan katakanlah: ”Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan'' (QS An Naml: 93).
Hal lain yang harus ditegaskan di sini adalah bahwa Allah Maha Mengetahui tentang segala sesuatu. Seperti di setiap persoalan lainnya, kita tidak mempunyai pengetahuan sama sekali selain yang telah Dia beritahukan kepada kita.
Penjelasan tentang berbagai peristiwa yang dibahas di halaman-halaman berikutnya dibuat menurut petunjuk ayat Al-Qur’an,


BAB II
PEMBAHASAN
Kandungan surah al-Qari’ah dan Az-Zalzalah

Surah al-Qari’ah dan surah Az-Zalzalah sama-sama mengandung tentang kejadian pada hari kiamat, dalam ayat lain surat an-Naml ayat 87, Allah Berfirman:
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, Maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS. Surat An-Naml: 87)
Ketika malaikat israfil telah meniup sangkakalanya sebagai pertanda datangnya hari kiamat, bumi bergoncang hebat, mengeluarkan segala isinya, langit terbelah dan hancur, matahari digulung dan bintang-bintang berjatuhan. Saat itulah manusia terkejut, sadar dan menyesali dirinya tidak mengimani hari yang dijanjikan itu. Hanya orang-orang beriman saja yang tidak menyesali dirinya karena mereka sudah memiliki bekal untuk menempuhnya. Kita tentunya tidak ingin termasuk golongan orang-orang yeng menyesal itu (Na’udzubillah).
Iman kepada datangnya hari yang dijanjikan, itu artinya iman kepada hari kiamat. Apa itu iman kepada hari kiamat? Menurut bahasa kiamat memiliki dua arti, yaitu kebangkitan dan akhir. Adapun menurut istilah kiamat berarti: hari kebangkitan manusia dari alam kubur ke alam akhirat untuk menerima pengadilan dari Allah. Atau hari saat berakhirnya alam semesta dan seisinya.
Jadi, beriman kepada hari kiamat maksudnya kita meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa pada suatu saat nanti alam semesta dan isinya ini akan berakhir dan manusia pasti akan dibangkitkan dari alam kuburnya menuju kea lam akhirat untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan dan menerima pengadilan dari Allah SWt atas semua perbuatannya di dalam dunia. Merpercayai dan meyakini hari kiamat termasuk sendi-sendi keimanan yang sangat mendasar di dalam akidah islam. Oleh karena itu orang yang tidak mempercayai hari kiamat berarti termasuk orang yang tidak beriman.
Di dalam kitab suci Al-Qur’an Allah SWT menerangkan akan kepastian datangnya hari kiamat, sesuai firman-Nya:
“Dan Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS. Al-Hajj: 7)
Berdasarkan ayat tersebut diatas, maka jelaslah bahwa hari kiamat pasti terjadi. Lalu bagaimana pemandangan hari kiamat itu? Di dalam kitab suci Al-Qur’an terdapat beberapa surat yang menggambarkan bagaimana pemandangan bila hari kiamat itu terjadi misalnya di dalam surat-surat:
Al-Hajj ayat 1-2
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.” (QS. Al-Hajj: 1-2)
Surat Az-Zalzalah ayat 1-2
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.” (QS. Az-ZAlzalah :1-2)
Surat al-Haqqah ayat 14-15 
“Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat.” (QS. al-Haqqah: 14-15)
Surat al-Waqi’ah ayat 4-5
“Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya.” (QS. al-Waqi’ah; 4-5)
Surat Al-Qari’ah ayat 1-5
“Hari kiamat, Apakah hari kiamat itu? tahukah kamu Apakah hari kiamat itu? pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (QS. Al-Qari’ah: 1-5)
Jika kita memperhatikan penjelasan al-Qur’an tetang keadian hari kiamat tersebut di atas dan kalau sekarang ini kita sering menyaksikan bencana alam yang ada disekeliling kita (akhir-akhir ini) seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor dan gunung meletus dan Lumpur yang keluar dari dasar bumi secara terus menerus (tidak bisa berhenti) kendati sudah di bendung atau ditutup dengan berbagai cara dan berbagai usaha namun lumpur tetap terus keluar membentuk sebuah danau besar, maka kita pasti mempercayai dan meyakini bahwa kiamat itu pasti akan terjadi.
Ada dua macam kiamat yaitu kiamat sugro dan kiamta kubro. Kiamat suro artinya kiamat kecil, yaitu peristiwa matinya seseorang dan ruaknya sebagian alam seperti tanah longsor, gunung meletus, banjir, gempa bumi dan sebagainya.
Nabi saw bersabda: “Dari An-nas r.a. Rasulullah saw bersabda: orang yang mati telah datanglah kiamatnya.” (HR. Ibnu Abid-Dunya)
Kiamat kubro artinya kiamat besar, yaitu hancurnya seluruh alam raya dan isinya. Di dalam kitab suci al_qur’an terdapat 29 nama lain dari hari kiamat, yaitu: Yaumul Qiyamah Yaumul Mahsar, Yaumul Hisab, Yaumul Zalzalah, Yaumul Sa’iqoh, Yaumul Waqi’ah, Yaumul Qari’ah, Yaumul Ghasyiyyah, Yaumul Rasifah, Yaumul Haqqah, Yaumul Tammah, Yaumul Thallaq, Yaumul Tanad, Yaumul Jaza, Yaumul Wa’id, Yaumul Ard, Yaumul Mizan, Yaumul Fashl, Yaumul Jami’, Yaumul Taghabun, Yaumul Ba’ts, Yaumul Khizyi, Yaumul Asir, Yaumud Din, Yaumun Nusyur, Yaumul Khulud, Yaumun La Raibafihi, Yaumul Akhir Dan Yaumun La Tajzi Mafsun An Nafsin Syaian.
Sementara dalam sudut pandang ilmu pengetahuan tentang kiamat dikatakan bahwa berangkat dari penelitian dengan metode ilmiah, ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa kiamat itu akan terjadi adanya. Hasil penelitian ilmiah menyebutkan sebagai berikut:
Alam semesta dalam tata surya, dengan segala factor kehidupan dan kestabilan alam, tergantung dari adanya energi matahari yang dalam setiap detiknya mengeluarkan energi panas sebanyak 950 trilliun atau 93 x 10 kalori. Energi panas matahari dalam jumlah tersebut, pada saatnya akan habis. Hal itu dikarenakan tidak seimbangnya produksi energi dengan energi yang dikeluarkan, sehingga pada akhirnya akan padam. Dengan padamnya matahari unsur kehidupan di bumi yang tergantung dengan energi matahari akan mengalami kepunahan. Dengan demikian kestabilan akan terganggu, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi pembekuan suhu dan perubahan grafitasi dari masing-masing planet dan hancurlah alam semesta.
Sebuah teori menyatakan bahwa alam raya ini berawal dari suatu ledakan besar. Artinya alam raya ini berpemulaaan. Karena berpemulaan maka pada suatu saat kelak pasti akan berakhir. Sebagai contoh, kita ambil tentang asal kejadian alam raya. Dari gerakan menjauhnya galaksi-galaksi dan quasar-quasar, kita dapat memperkirakan proses pembentukannya. Pada masa silam tentunya keadaan mereka dengan merapat antara yang satu dengan yang lainnya. Karena kekuatan grafitasi yang mengontrol mereka sekarang semakin berkurang, maka mereka bergerak semakin menjauh dengan gerakan semakin cepat. Mengingat alam raya ini dikontrol oleh gravitasi, maka pengembangan itu tidak mungkin terjadi kalau tidak di dorong oleh kekuatan maha dahsyat.
Apabila melihat proses pembentukan alam raya ini ada dua kemungkinan, pertama mengingat pengembangan itu bermula dari suatu ledakan besar, maka pada suatu saat nanti setelah daya dorong ledakan itu habis semua benda langit akan berhenti mengembang. Pada saat itu grafitasi yang mengontrol alam raya akan menariknya kembali. Mereka akan bergerak mundur saling mendekat. Sama seperti waktu mereka mengembang, gerakan menyurutnya pun semakin cepat, karena tarikan grafitasi dari pusat alam raya semakin kuat. Penyusutan ini tidak akan berhenti sampai akhirnya mereka bertubrukan satu saa lain dan menimbulkan ledakan besar sebagaiman awal kejadian. Ketika itulah kiamat terjadi. Demikian dikatakan tentang kiamat menurut (penelitian ilmiah) dalam sudut pandang ilmu pengetahuan.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Bahwa tidak dapat dipungkiri lagi hari kiamat itu pasti terjadi karena agama dan ilmu pengetahuan telah membuktikannya. Jadi, bagi insane beriman, kita yakin, haqul yakin kita beriman kepada datangnya hari yang dijanjikan itu.

B.     Penekanan Materi
-          siswa mampu memahami dan meyakini kandungan surah al-qari’ah dan az-zalzalah tentang hari kiamat
-          siswa dapa membca surah al-qari’ah dan az-zalzalah dengan fasih dan benar
-          siswa dapat menerjemahkan surah alqari’ah dan az-zalzalah dengan baik

C.    Pengembangan Materi
-          siswa membaca surah al-qari’ah dengan fasih dan benar
-          siswa menerjemahkan surah al-qari’ah dengan benar
-          siswa menjelaskan isi kandungan surat al-qari’ah
-          siswa membaca surah az-zalzalah dengan fasih dan benar
-          siswa menerjemahkan surah az-zalzalah dengan benar
-          siswa menjelaskan isi kandungan surah az-zalzalah
-          guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil
-          guru memberi stiap kelompok satu bacaan utuh yang sudah di potong-potong tentang surah al-qari’ah dan az-zalzalah beserta terjemahnya
-          guru menyuruh siswa siswi menyusun bacaan tersebut sehingga dapat dibaca dengan urut kemudian menempelkan di kertas karton, dan menempelkan di papan tulis
-          guru memberikan penilaian



DAFTAR PUSTAKA

Ayub, Muhammad. Qur’an Dan Para Penafsirnya. Terjemah Nick G. Dharma Putra. Jakarta: Pustaka Firdaus. 1992
Azad, Abul Kalam. Tafsir Juz Amma, Terjemah Asep Hikmat. Jakarta: Pustaka Firdaus. 1986
Chirzin, Muhammad. Konsep Dan Hikmah Akidah Islam. Yogyakarta: Mitra Pustaka.1997
Hamka. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas.1983
Al-Maraghi, Ahmad Mustafa. Tafsir Al-Maraghi Terjemah M. Thalib. Solo: Ramadhani. 1989

Subscribe to receive free email updates: