LAPORAN PBK PEMBUATAN KRIPIK UNIVERSITAS TERBUKA


 KATA PENGANTAR


Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rakhmat dan karunianNya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Program Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan dalam kegiatan Pelatihan Pembuatan Kripik Desa Air Ringkih Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan.
Pada kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1.        Bapak Drs. Riyadi selaku tutor Mata Kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan;
2.        Bapak Jumarlin Situmeang, S.Pd selaku Pj. Kepala Kampung Air Ringkih;
3.        Semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan kegiatan ini.
Akhirnya walaupun dalam penulisan laporan kegiatan Pelatihan Pembuatan Kripik di Desa Air Ringkih Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan ini kami telah berusaha semaksimal mungkin, namun kami menyadari masih banyak kekurangan dalam berbagai hal. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan dimasa yang akan datang.


                                                                                     Baradatu, 02 Mei 2016

                                                                                                  Penulis








DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
PENGESAHAN 
KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI                                         
BAB I      PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang 
B.       Tujuan
C.       Rumusan Hasil Kegiatan Secara Umum 
BAB II    PELAKSANAAN PROGRAM 
A.    Tempat dan Waktu Pelaksanaan
B.     Materi Pelatihan/Kegiatan
C.     Strategi dan Deskripsi jalannya Kegiatan 
BAB III   TEMUAN DAN HASIL 
A.    Temuan dan Hasil Evaluasi Proses 
B.     Temuan dan Hasil Evaluasi Produk
C.     Pembahasan 
D.    Gambaran Keaktifan Para Pemuda Binaan 
BAB IV   PENUTUP 
A.    Kesimpulan 
B.     Saran 
C.     Tindak Lanjut 
LAMPIRAN-LAMPIRAN



             


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Salah satu SDM yang paling penting adalah generasi muda, mereka adalah penerus bangsa yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa ini dan yang akan memberikan warna bagi masa depan bangsa Indonesia. Namun saat ini tingkat pengangguran di kalangan pemuda Indonesia sangat memprihatinkan. Dari hasil pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran kelompok usia produktif ini  mencapai 60,5 persen dari jumlah pemuda yang ada. Jika tidak segera dilakukan langkah-langkah yang tepat, angka pengangguran ini akan terus meningkat dan akan menjadi sumber persoalan sosial di masyarakat, seperti kriminalitas, premanisme, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Hal ini tidak saja merugikan diri mereka sendiri tetapi juga orang lain, selain itu citra bangsa Indonesia di mata dunia Internasional juga dipertaruhkan.
Berbagai masalah tersebut salah satunya merupakan dampak dari banyaknya jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Oleh karena itu untuk mengurangi dampak tersebut maka dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk mengatasinya. Salah satunya dengan cara melakukan gerakan pembinaan kepemudaan, dengan kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat menyalurkan bakat dan minat untuk melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Namun selama ini peran Lembaga Kepemudaan belum dapat berperan aktif dan belum menampakkan hasil yang nyata dalam pembangunan, padahal pemuda adalah generasi penerus dan berpotensi besar dalam pembangunan daerah karena usianya yang produktif.
Untuk membantu para pemuda agar terus meningkatkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya maka diperlukan konsep yang tepat dalam lembaga kepemudaan agar termotivasi untuk maju. Program-program yang dapat diciptakan guna meningkatkan partisipasi pemuda dapat berupa keterampilan, kewirausahaan, kepeloporan dan kepemimpinan. Dengan adanya Kegiatan Kepemudaan ini diharapkan para pemuda dapat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan melihat potensi para pemuda di desa Air Ringkih, maka kami akan mengadakan pembinaan kepemudaan melalui pelatihan membuat keripik pisang, yang bertujuan untuk mengoptimalkan lembaga kepemudaan yang ada di desa Air Ringkih, karena mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat memanfaatkan sumber daya yang ada menjadi usaha yang berkontribusi di desa Air Ringkih.

B.       Tujuan
a.         Agar pemuda binaan memiliki keterampilan dasar yang bernilai jual dalam membuat keripik pisang.
b.         Agar pemuda binaan memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang pembuatan keripik pisang.
c.         Agar pemuda binaan dapat meningkatkan kreatifitas dan berperan aktifikut berkontribusi langsung dalam perdagangan.
d.        Agar pemuda binaan mendapatkan bekal berwirausaha dan mengurangi tingkat pengangguran.

C.      Rumusan Hasil Kegiatan Secara Umum
Dengan adanya program pembinaan dan pelatihan membuat keripik pisang para pemuda dapat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan dapat berkontribusi secara aktif dalam bidang perdagangan di desa Air Ringkih Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan.







BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

A.      Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1.    Tempat Pelaksanaan Program Pelatihan
Tempat kegiatan pelatihan pembuatan krupuk dilaksanakan di dusun Banyuwangi desa Air Ringkih kecamatan Rebang Tangkas kabupaten Way Kanan.

B.       Materi Pelatihan/Kegiatan
Materi kegiatan pembinaan program pembinaan kepemudaan adalah keterampilan membuat keripik dari bahan dasar pisang.
Keripik yang akan dibuat adalah keripik pisang dengan dua rasa yaitu keripik pisang rasa asin dan keripik pisang rasa pedas. Keripik pisang yang dibuat menggunakan bumbu – bumbu alami tanpa bahan pengawet . Adapun bahan bahan yang harus disiapkan adalah sebagai berikut :
  1. Bahan Utama
·         Pisang

  1. Bahan Penunjang
·         Minyak goreng
·         Air

  1. Bumbu – Bumbu
·         Bawang Putih
·         Garam
·         Gula merah
·         Penyedap rasa
·         Cabe
·         ketumbar
·         Asam
  1. Alat – Alat
·         Kompor
·         Wajan
·         Ember
·         Pisau
·         Pasah pisang
·         Sutil
·         serok/pengankat gorengan
·         Plastik pembungkus
·         Tali rafia
·         Lampu teplek

  1. Langkah – Langkah Pembuatan Keripik Berbahan Dasar Pisang
Ø  Keripik Pisang rasa asin
o   Pertama – tama siapkan bahan yang telah ditentukan.
o   Pisahkan daging buah dengan kulit pisang.
o   Carmpur air dengan bumbu yang sudah dihaluskan(ketumbar, garam dan bawang).
o   Cuci daging pisang dengan air yang sudah disiapkan di ember.
o   Pasah daging pisang yang sudah ditiriskan.
o   Goreng pisang yang sudah dipasah dengan minyak yang sudah dipanaskan.
o   Taburkan bumbu yang sudah dibuat kedalam wajan secukupnya.
o   Keripik yang telah di goreng siap di kemas dalam plastik .
o   Satukan bungkusan keripik yang telah direkatkan dengan lampu teplek dengan tali rafia.
o   Jadilah keripik pisang rasa asin yang siap dikomsumsi dan didipasarkan.

Ø  Keripik Pisang rasa pedas
o   Pertama – tama siapkan bahan yang telah ditentukan.
o   Pisahkan daging buah dengan kulit pisang.
o   Cuci daging pisang dengan air yang sudah disiapkan di ember.
o   Pasah daging pisang yang sudah ditiriskan.
o   Goreng pisang yang sudah dipasah dengan minyak yang sudah dipanaskan.
o   Haluskan bumbu( cabe, garam, asam dan bawang).
o   Tumis bumbu dan campurkan gula merah hingga masak.
o   Campur dan ratakan bumbu pedas pada keripik yang sudah digoreng secara merata.
o   Kemas dalam plastik dan satukan bungkusan keripik yang sudah direkatkan dengan tali rafia.
o   Jadilah keripik pisang rasa pedas yang siap dikonsumsi dan dipasarkan.

Rincian Biaya Pengeluaran Dalam Pembuatan Keripik Pisang
No
Bahan
Banyak
Harga Satuan
Jumlah
1
Pisang
30 Kg
500,-
15.000,-
2
Minyak
3 Ltr
12.000,-
36.000,-
3
Gula Merah
0,4 Kg

5.000,-
4
Cabe
0,2 Kg
15.000,-
3.000,-
5
Asam
0,1 Kg

500,-
6
Garam
2 Sdm

500,-
7
Penyedap Rasa
20 Gram

500,-
8
Ketumbar
10 Gram

500,-
9
Bawang Putih
500 Gram

2.000,-
10
Plastik
1 pcs

7.000,-
JUMLAH
70.000,-

C.      Strategi dan Deskripsi jalannya Kegiatan
  1. Strategi kegiatan
a.     Pengamatan
Melalui kegiatan ini penulis mencoba mengamati kegiatan yang dilakukan oleh pemuda di lingkungan sekitar, hasilnya diperoleh bahwa sebagian besar para pemuda kurang memanfaatkan waktu dan potensinya untuk kegiatan kewirausahaan.

b.    Penentuan Masalah
Setelah penulis mengadakan pengamatan dengan hasil bahwa sebagian pemuda kurang memanfaatkan potensi kewirausahaan mereka, maka dilakukan pembinaan kegiatan yang dapat menjadi bekal berwirausaha.

c.     Penentuan Pemuda Binaan
Dalam menentukan pemuda yang akan dibina dipilih pemuda yang tinggal di lingkungan sekitar penulis, hal itu untuk memudahkan hubungan komunikasi antara penulis dengan pemuda binaan.

d.   Pemilihan Kegiatan
Dalam memilih kegiatan diadakan musyawarah dengan pemuda binaan, dan didapat kesepakatan untuk melakukan kegiatan pelatihan pembuatan keripik pisang karena bahan baku yang digunakan mudah didapatkan.

e.     Pelaksanaan.
Agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, dalam kegiatan tidak bersifat kaku, artinya kedudukan kita sama tidak ada yang lebih tinggi dan pemuda binaan mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan ide atau gagasan dalam kegiatan pembinaan.

f.     Tindak lanjut
Diharapkan pemuda dapat berwirausaha melalui kegiatan pembinaan ini.

  1. Deskripsi Jalannya Kegiatan
1)        Pada tahap pra kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 19 – 24 April 2016
§  Pada tanggal 19- 20 April penulis mengadakan pengamatan dilingkungan sekitar dengan hasil bahwa sebagian dari mereka melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat dan pemuda kurang memanfaatkan potensi mereka di bidang kewirausahaan.
§  Tanggal 21 April penulis menentukan tujuh pemuda binaan yang ada di lingkungan sekitar.
§  Tanggal 23–24 April melakukan kegiatan :
§  Mengadakan kunjungan kepada 7 pemuda binaan
§  Menjelaskan tujuan kegiatan pembinaan
§  Meminta kesediaan 7 pemuda binaan untuk mengikuti kegiatan pembinaan.
  1. Tahap pelaksanaan dilaksanakan yaitu pada tanggal 25 April – 7 Mei 2016
No
Pertemuan
Hari/Tanggal Pelaksanaan
Materi Program
1
I
Senin/25 April 2016
Pembekalan materi pembuatan kripik kepada 7 pemuda binaan
2
II
Rabu/27-28 April 2016
Persiapan bahan komposisi kripik dan alat yang digunakan
3
III
Sabtu/30 April 2016
Melaksanakan kegiatan membuat kripik sampai tahap penggorengan
4
IV
Minggu/1 Mei 2016
Melaksanakan kegiatan pembinaan pada tahap pengemasan
5
V
Kamis/05 Mei 2016
Sosialisasi kripik pisang ke lingkungan sekitar
6
VI
Jum’at/06 Mei 2016
Evaluasi hasil kegiatan pelatihan pembuatan kripik








BAB III
TEMUAN DAN HASIL

A.      Temuan dan Hasil Evaluasi Proses
Untuk membuat keripik yang berbahan dasar pisang diperlukan proses yang memerlukan beberapa tahap dan tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pembinaan, karena proses pembuatan krupuk memiliki beberapa tahapan – tahapan. Tahapan pembuatan keripik dimulai dari pengupasan kulit pisang, pencucian daging buah, pemasahan/pengirisan daging pisang secara tipis, penggorengan, pemberian bumbu dan pengemasan keripik. Pada tahap penggorengan diperlukan waktu yang lama, karena daging pisang banyak mengandung kadar air. Sehingga untuk menyelesaikan tahap penggorengan memakan waktu yang lama dan dilakukan 1 kali pertemuan.

B.       Temuan dan Hasil Evaluasi Produk
Hasil pelaksanaan kegiatan secara umum sudah berhasil dengan baik dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan, meskipun dalam bidang pemasaran masih mengalami kendala dikarenakan belum dapat memasarkan produk secara maksimal.

C.      Pembahasan
Dalam era globalisasi ini pasar dalam negeri kita telah dipenuhi dengan berbagai macam produk makanan, dan tidak jarang makanan – makanan yang kita temui banyak mengandung bahan – bahan yang tidak baik untuk kesehatan. Khususnya untuk anak – anak yang lebih suka mengkonsumsi makanan ringan yang mengandung bahan pengawet. Salah satu cara untuk menanggulangi kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan yang mengandung bahan pengawet, penulis berinovasi membuat makanan ringan yang sehat, yang tidak mengandung bahan pengawet dan akan disukai oleh semua kalangan.
Indonesia terkenal dengan makanan tradisional, salah satunya adalah keripik, namun keripik yang akan dibuat adalah keripik sehat karena berbahan dasar pisang dan menggunakan bumbu – bumbu alami tanpa bahan pengawet. Keripik yang berbahan dasar pisang serta campuran dari bumbu – bumbu alami mengandung nilai gizi dan menyehatkan,karena tidak menggandung bahan pengawet.
Dari hasil pembuatan keripik ini memiliki prospek yang sangat menjanjikan, karena keripik ini sangat diminati oleh masyarakat. Dengan penjualan perbungkus   Rp 1000,00, maka sangat terjangkau oleh semua kalangan. Dan dari modal   Rp 70.000,00 dapat dihasilkan 150 bungkus keripik, dan apabila dijual dengan harga Rp 1000,00 per bungkus, maka hasil uang yang akan didapatkan Rp150.000,00. Laba yang didapatkan Rp 80.000,00.
Keripik yang penulis buat dikemas dengan ukuran kecil dan ringan sehingga dapat dibawa kemana saja. Namun dalam kegiatan pembinaan kepemudaan pembuatan keripik ini pun mengalami beberapa kendala yang harus dihadapi oleh para pemuda antara lain keripik hanya dipasarkan di desa Air Ringkih karena masih terbatasnya keripik yang dihasilkan, penggunaan label, belum ada upaya mempromosikan keripik ke daerah lain, belum adanya upaya pengemasan yang lebih menarik minat pembeli dan belum dilakukan kerja sama dengan pihak – pihak terkait yang dapat membantu upaya pemasaran keripik.

D.      Gambaran Keaktifan Para Pemuda Binaan
Pada saat identifikasi dan sosialisasi para pemuda sangat antusias dengan program yang di tawarkan dan memberikan respon positif untuk mengikuti pembinaan.
Pada saat pelaksanaan program para pemuda binaan sangat bersemangat dan antusias merespon semua petunjuk dan cara – cara pembuatan keripik. Para pemuda binaan sangat terampil mempraktikkan kegiatan membuat keripik, mereka saling bekerja sama sehingga meskipun ada kendala – kendala yang dihadapi dapat diatasi dengan baik sehingga proses kegiatan berlangsung secara lancar. Para pemuda binaan bertanggung jawab atas semua pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.


BAB IV
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan merupakan pembelajaran yang ditujukan untuk mengadakan suatu pembelajaran yang berbasis masyarakat melalui beberapa macam kegiatan seperti diadakannya kegiatan pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di lingkungan masyarakat.
Kegiatan pembinaan ini merupakan salah satu cara untuk menciptakan peluang usaha baru dan untuk meningkatkan kesejahteraan guna memenuhi semua kebutuhan hidup. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan persoalan sosial di masyarakat, melalui program pelatihan kepemudaan.
Melalui kagiatan pembinaan pembuatan keripik yang di lakukan bersama dengan pemuda binaan yang ada di desa Air Ringkih diharapkan bisa dijadikan suatu contoh dalam program pemberdayaan masyarakat. Hasil dari kegiatan pembinaan tersebut dapat menambah pengetahuan dan keterampilan para pemuda binaan. .Kegiatan pembinaan pembuatan keripik ini dapat dipraktekan oleh pemuda binaan dan masyarakat secara langsung karena proses pembuatan keripik ini cukup mudah dan prospek kedepannya pun dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

B.       Saran
Kegiatan pembinaan pembuatan keripik dapat terlaksana dan berjalan dengan lancar atas dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pihak pemerintah desa setempat diharapkan lebih mendukung terhadap kegiatan pembinaan seperti ini dan dapat menjadikan kegiatan pembinaan seperti ini sebagai salah satu dari program pemerintah desa untuk menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakatnya, kegiatan pembinaan ini juga bisa dijadikan sebagai modal pengetahuan dan keterampilan untuk membuka usaha baru.
Selain itu dalam kegiatan pembinaan yang telah dilaksanakan masih banyak kekurangan, seperti tidak pernah diadakan kegiatan penyuluhan dari pemerintah desa, minimalnya dana yang tersedia, dan banyak masyarakat yang masih belum mengerti tentang nilai-nilai positif dari diadakannya kegiatan pembinaan ini. Semoga saran ini dapat di realisasikan pada kegiatan pembinaan di waktu yang akan datang.

C.      Tindak Lanjut
Setelah mengadakan kegiatan pembinaan ini kami sebagai pelaksana merasa bangga dan bersyukur kehadirat Allah SWT karena selain dapat membekali pengetahuan dan keterampilan kepada pemuda binaan khususnya dan masyarakat umumnya. Kegiatan pembinaan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga tentunya bagi mahasiswa sebagai pelaksana. Selanjutnya sebagai tindak lanjut kami mengadakan program pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan supaya pemuda binaan yang sudah mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, supaya kelak bisa menjadi salah satu pengusaha keripik yang sukses dan mempunyai masa depan yang lebih cerah. Semoga segala upaya yang sudah kami terapkan dapat bermanfaat. Amin Ya Robbal Alamin.

Subscribe to receive free email updates: